Gamers, buat kalian yang suka bermain mobile gaming, ada satu komponen yang tak kalah penting untuk dimiliki, selain ponsel canggih. Apakah itu? Kabel fast charging. Kabel ini sekaligus berperan sebagai kabel data.

Meski terkesan sepele, jangan pernah memandang sebelah mata kehadiran komponen ini. Kabel charging yang berfungsi sebagai kabel data ini berfungsi vital dalam menghantar sinyal data atau aliran listrik

Saat ini, kita mengenal istilah kabel fast charging. Seperti namanya, kabel ini memang lebih cepat dalam hal pengisian daya daripada saat menggunakan kabel biasa. Secara sekilas, tidak banyak perbedaan antara kabel fast charging dengan kabel biasa. Tapi, komponen di dalamnya membedakan kinerja keduanya.

Apa pengaruh kabel dalam proses pengisian daya?

Kabel data sangat berpengaruh dalam proses penghantaran sinyal elektrik. Proses pengolahan arus AC menjadi arus DC dengan voltage kecil memang dilakukan oleh adaptor atau kepala charger, tapi arus tersebut harus dihantar ke ponsel secara cepat dan itu adalah tugas kabel pengisi daya.

 

Apa yang membedakan kabel fast charging dengan kabel biasa?

Secara garis besar, ada dua hal yang membedakan, yaitu besar diameter dan bahan logam kabel. Dalam kabel charging atau kabel data terdapat empat buah kabel. Biasanya berwarna merah, putih, hijau, dan hitam. Kabel putih dan hijau berperan sebagai kabel data yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal data, sedangkan kabel merah dan hitam bertugas sebagai penghantar sinyal listrik.

Pada kabel charger biasa, ukuran kabelnya adalah 28 dengan diameter sekitar 0,3 milimeter, sedangkan pada kabel fast charging dengan ukuran kabel 24, diameternya adalah sekitar 0,5 milimeter. Semakin kecil ukuran kabel (gauge), semakin besar diameter kabelnya. Kabel fast charging dapat menghantarkan arus 2A atau lebih.

Selain ukuran dan diameter, unsur lain yang mempengaruhi kecepatan transfer sinyal adalah material kabel. Saat ini, kebanyakan kabel charging di pasaran menggunakan tembaga sebagai bahan utamanya. Logam ini memang terkenal sebagai salah satu penghantar listrik (kondensator) terbaik, sekaligus yang paling terjangkau dibanding material terbaik lainnya, seperti emas contohnya.

Bagaimana cara memilih kabel fast charging yang ideal?

Setelah mengetahui perbedaan antara kabel charging biasa dengan kabel fast charging, maka kita perlu tahu cara memilih kabel fast-charging yang bagus. Ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Kenali spesifikasinya

Cara ini dilakukan dengan membaca spesifikasi yang biasanya ada di kemasan produk. Ketahui arus maksimal yang bisa dihantarkan oleh kabel ini. Biasanya dalam ukuran Ampere (A).

2. Kenali karakteristiknya

Beberapa kabel fast charging mempunyai karakter unik. Sebagai contoh, Rexus Fast Charging Cable seri CB mempunyai karakter akan menghantar daya secara cepat secara otomatis saat kondisi baterai ponsel di bawah 50%, sedangkan jika baterai ponsel di atas 50%, maka akan menghantarkan daya secara normal. Itu bertujuan agar baterai ponsel terhindar dari kelebihan daya (overloaded).

3. Pilih panjang yang ideal

Seperti kita ketahui, panjang kabel menentukan kecepatan hantar sinyal. Semakin panjang kabel, semakin tinggi tingkat hambatan sehingga kecepatan hantaran makin berkurang. Panjang ideal kabel charging adalah 1 – 2 meter.  Jangan terlalu pendek karena membatasi gerak kita.

4. Pilih bentuk konektor yang tepat

Untuk bermain mobile gaming, bentuk konektor USB “L” sangat membantu posisi kita. Sambungan pun jadi makin kencang, tak mudah goyah.

 

 

 

Gamer, tahukah kamu perbedaan antara headphones, headset, dan earphones? Bagi yang sudah tahu, tentu kalian bisa dengan mudah mengetahui karakteristiknya dan kemudian membelinya sesuai dengan kebutuhan multimediamu. Sayangnya, tidak sedikit yang belum mengetahuinya sehingga tak jarang mereka kecewa setelah membeli perangkat pengeras suara ini.

Masing-masing jenis pengeras suara ini mempunyai karakter tersendiri sehingga tidak bisa disama ratakan, meski semuanya sama-sama memproduksi sinyal suara dari gadget atau perangkat pemutar musik. Agar tak asal beli, yuk kita kenali masing-masing, termasuk karakteristik dan kesesuaian dengan penggunaannya.

Headset

Kita mulai dari perangkat yang disebut headset. Bentuknya mirip dengan headphones. Sebagai gamer, istilah “headset” sering kita dengar karena hampir semua permainan gim online menggunakan perangkat ini.  Secara mudah, headset diartikan sebagai perangkat headphones yang ditambahi dengan komponen mikrofon.

Fungsi: Penambahan komponen mikrofon pada sebuah headphones akan membuat perangkat pengeras suara ini berubah menjadi perangkat multimedia yang dapat menerima panggilan telepon atau digunakan untuk berkomunikasi dua arah dengan sesama pemain gim.

Karakteristik: Karakteristik headset cenderung mengutamakan soal kedetilan suara untuk memfasilitasi kebutuhan komunikasi lewat suara. Headset juga biasa dilengkapi teknologi surround untuk menghasilkan efek sinematis dan realistis saat digunakan untuk bermain gim, seperti Rexus HX2, Rexus HX5, ataupun Rexus HX10.

Cocok untuk: Headset sangat ideal untuk komunikasi voice over IP dengan layanan seperti Skype, berinteraksi dengan sistem telepon, bermain game online dengan komunikasi suara, dan banyak lagi.

Headphones

Headphones sebenarnya merupakan cikal bakal dari berbagai perangkat pengeras suara personal yang ditempelkan pada telinga. Dalam artian yang paling sederhana, headphones adalah dua speaker stereo yang digunakan untuk mendengarkan musik. Bentuk headphones biasanya berupa kubah yang menutup seluruh permukaan telinga.

Fungsi: Saat mendengarkan musik melalui speaker konvensional, musik akan didengarkan secara bersama-sama. Sedangkan dengan menggunakan headphones, musik dapat diakses secara pribadi. Itu dilakukan dengan mengganti kotak speaker menjadi dua buah dome speaker yang melingkupi telinga.

Karakteristik: Pada dasarnya, karakteristik headphones adalah stereo, yaitu memproduksi suara dari dua kanal kanan dan kiri. Agar dapat menggelontorkan suara secara optimal, headphones mempunyai driver yang dapat bergetar dengan rentang frekuensi standar dari 20  – 20.000Hz. Beberapa headphones bahkan dapat “membaca” sinyal rendah hingga sekitar 15 – 16Hz.

Cocok untuk: Fungsi utama headphones adalah untuk mendengarkan musik. Karenanya, banyak headphones yang sudah dilengkapi dengan teknologi noise cancelling atau noise reduction. Tujuannya adalah agar suara musik yang didengar dapat secara fokus diakses oleh telinga pendengar.

Macam: Berdasarkan bentuk dan ukuran earpad, ada headphone on hear yang posisinya menjepit daun telinga dan headphones over ear yang melingkupi telinga secara keseluruhan. Berdasarkan bentuk dome, ada close back headphones yang menutup telinga secara utuh dan open back headphones yang terbuka bagian belakangnya sehingga suara yang dihasilkan bisa terdengar keluar.

 

Earphones
Segi kepraktisan mendasari kehadiran earphones. Setelah berhasil menghadirkan sensasi speaker stereo yang praktis dalam sebuah headphones, teknologi menghadirkan headphones yang makin praktis dalam bentuk earphones. Jika headphones menggunakan bando untuk melekatkan dome speaker-nya di telinga, maka earphones menggunakan sepasang spatula yang akan menempel sendiri dalam rongga telinga.

Fungsi: Kegunaan earphones adalah untuk mendengarkan musik secara intensif sambil beraktivitas di luar ruangan. Bentuknya yang praktis dan mudah dibawa ke mana-mana membuatnya sangat cocok dikoneksikan dengan ponsel ataupun perangkat pemutar musik portable.

Karakteristik: Dimasukkan ke dalam saluran telinga, earphone memberikan koneksi yang lebih langsung ke sumber suara. Suara yang dihasilkan adalah dengan menggetarkan sedikit udara di dalam kanal pendengaran pendengar.

Macam: Secara garis besar, ada dua macam earphones berdasarkan bentuknya, yaitu earphones yang menggunakan earbud dan in earphones. In earphones menggunakan sejenis silikon untuk masuk lebih dalam lagi ke lubang telinga sehingga suara yang dihasilkan lebih fokus dibandingkan dengan earbud.

 

 

 

Gamers, pernahkah kalian melihat sebuah keyboard tahan air dipertontonkan dengan cara direndam dalam sebuah akuarium yang berisi air penuh? Jika belum, kalian bisa mampir ke Rexus Zone Mangga Dua Mall dan melihat keyboard tahan air seri terbaru Rexus, MX8, di-display dengan cara direndam dalam air dalam keadaan hidup.

Lantas, kemudian ada yang bertanya, “Siapa yang mau bermain gim di dalam air?” Memang, tidak ada gamer yang sambil menyelam main gim. Cara mendisplay keyboard seperti itu sekedar mau menunjukkan bahwa ada produk keyboard yang bisa tetap hidup saat terkena air alias water-resistant.

Tak hanya terhadap air, keyboard Rexus MX 8 juga tahan terhadap debu. Seperti kita ketahui, debu tak kalah “jahat” terhadap keyboard dan alat elektronik lainnya. Karena partikelnya yang sangat kecil, debu bisa masuk ke dalam sambungan komponen elektronik dan menyebabkan arus pendek atau konsleting.

Karenanya, banyak produsen elektronik mengklaim bahwa produknya tahan terhadap air dan debu. Sebagai jaminannya, mereka menggunakan istilah Ingress Protection (IP) atau perlindungan terhadap masuknya partikel kecil, seperti air dan debu.

Jaminan Perlindungan IP

Teknologi anti-air memang bukan barang baru dalam teknologi barang elektro. Untuk memudahkan konsumen mengetahui ketahanan sebuah produk terhadap air, dicantumkanlah label IP.

Itu merupakan kode standar internasional yang dikeluarkan oleh International Electrotechnical Commission (IEC) bagi kemampuan proteksi sebuah perangkat elektronik.

Biasanya, untuk produk yang tahan terhadap air dan debu, rating IP yang diikuti dengan angka, seperti IP67, IP68, atau IP7. Bagaimana itu dijelaskan? Mudah kok mengenalinya.

• IP adalah singkatan dari Ingress Protection.
• Angka di awal adalah level proteksi terhadap partikel luar, seperti debu dan serat mikro. Angka terendah adalah 0 dan angka tertingginya 6. Semakin tinggi angkanya, semakin tahan barang elektronik tersebut terhadap debu dan partikel mikro.
• Angka kedua adalah level proteksi terhadap air dan tekanan air tawar. Ingat ya, air tawar, bukan air asin/air laut karena berat jenisnya berbeda. Levelnya antara 0 hingga 8. Angka 0 berarti menunjukkan bahwa produk tersebut tidak tahan terhadap air sama sekali, sebaliknya angka 8 menunjukkan bahwa sebuah produk tahan terhadap air hingga kedalaman lebih dari 1 meter.

Lalu, Apa Artinya IP67?

Keyboard Rexus terbaru, yaitu Legionare MX8, mempunyai label IP67. Itu berarti keyboard ini tahan secara sempurna terhadap debu dan partikel mikro lainnya, serta mempunyai ketahanan terendam dalam air tawar hingga 1 meter, selama 30 menit. Jadi, produk dengan level IP67 dikategorikan sebagai water-resistant product, bukan water-proof!

Jadi, dengan level ketahanan seperti itu, bukan berarti kamu bisa menggunakan MX8  diving sambil main gim – toh, belum ada PC yang tahan air juga sih. Tapi, kamu bisa menggunakannya di tempat normal tanpa takut keyboard-nya tersiram air minum, kebocoran air hujan, atau konsleting karena terkena… air liur kalian.  Aman!

Soal debu, jangan kuatir. Dengan level ketahanan sempurna terhadap debu, keyboard ini bisa digunakan dalam kondisi ekstrem berdebu. Hmm… bahkan, kalian bisa main gim di tengah gurun Gobi atau Sahara – kalau mau.

Nah, ulasan ini tentu menjawab pertanyaan judul, yaitu bahwa keyboard tahan air itu adalah sebuah pengembangan teknologi yang makin maju dan bisa dibuktikan secara ilmiah, bukan sekedar pemanis kata marketing.

 

Gamers, cabang olahraga elektronik atau esports dipertandingkan untuk pertama kali di Asian Games Jakarta – Palembang 2018 lalu. Meski dalam format eksibisi, hal itu adalah sebuah lompatan besar untuk cabang olahraga ini.

Setelah sukses itu, muncul harapan agar cabang olahraga ini juga dipertandingkan di level yang lebih tinggi. Karenanya, cabang olahraga elektronik ini pun diajukan untuk dipertandingkan di level olimpiade.

Apa tanggapan komite olimpiade mengenai wacana tersebut? Ternyata, International Olympic Committee (IOC) menilai bahwa e-sports tidak masuk dalam kriteria cabang olahraga yang bisa dipertandingkan di olimpiade. Debut esports di Asian Games tidak bisa jadi tolok ukur bahwa olahraga ini pantas dihelat dalam level dunia.

Dilansir AP News, Thomas Bach, Presiden IOC, bahkan menilai bahwa video game mempromosikan kekerasan atau diskriminasi. Menurutnya, video game menyajikan adegan pembunuhan dan peperangan sehingga bertentangan dengan nilai utama yang selalu ditawarkan dalam setiap perhelatan olimpiade.

Itulah alasan utama mengapa dia dan komite olimpiade tidak bisa memasukkan esports sebagai salah satu cabang olahraga di olimpiade.

Kita pun serta merta berkilah, “Loh, bukannya di dalam olimpiade juga dipertandingkan olahraga keras, seperti tinju, anggar, ataupun olahraga keras lainnya?” Mendengar alasan tersebut, Bach mengakui bahwa ada beberapa pertandingan keras dalam olimpiade. Tetapi, dia berdalih, olahraga kerasf tersebut dibuat lebih beradab saat dipertandingkan di olimpiade.

Dengan keputusan tersebut, para penggemar esports tampaknya harus lebih bersabar untuk menyaksikan para atlet e-sports berlaga di kompetisi olahraga berstrata tertinggi dunia. Bagaimana pendapat kalian?

Fenomena “Masuk, Pak Eko!” yang viral ternyata dibuat game-nya di Android. Ungkapan itu berasal dari video di Youtube yang memperlihatkan AKP Eko Hari Cahyono yang jago melempar benda apapun dan menancapkannya di balok kayu. Saat berhasil menancapkan pisau, obeng, atau barang lain, anak-anak yang di sekitarnya pun berteriak, “Masuk, Pak Eko!”

Aksi perwira menengah Polri dari Jawa Timur itu pun akhirnya menarik Gambir Studio, sebuah pengembang game lokal, untuk membuatkan game atau gim yang dipersembahkan khusus untuk pak Eko. Gim itupun diberi judul Masuk Pak Eko.

Game Android bergenre arcade casual ini mengajak permain untuk melempar berbagai macam barang ke sebuah target seperti yang dilakukan pak Eko di dunia nyata. Pemain bisa memilih berbagai jenis benda yang akan dilempar, mulai dari pisau, obeng, sendok, pensil, hingga gunting. Permainan ini membutuhkan konsentrasi dan ketepatan dalam melempar ke arah objek.

Di awal permainan, pemain hanya diberi kesempatan menggunakan obeng. Namun, selanjutnya akan ada banyak pilihan objek lain yang bisa dilempar, seiring naiknya level ketrampilan pemain. Setiap level memiliki jumlah lemparan yang berbeda beda, semakin tinggi level, maka akan semakin banyak benda yang harus dilempar dengan tepat.

Sebelum memproduksi dan mendistribusikan gim Android ini, Gambir Studio meminta ijin kepada Pak Eko. Pak Eko pun sangat berkenan profil dirinya dijadikan ikon di game itu dengan syarat, aktivitas merokok seperti yang ada di adegan sesungguhnya jangan ditampilkan di gim.

Sebagai gantinya, Gambir Studio pun mengganti rokok yang biasa diisap Pak Eko dengan permen loly pop. Selain lucu, penggunaan permen loly pop itu juga dinilai memberi makna untuk menghindari rokok.

Permainan ini baru tersedia untuk platform Android dan dapat diunduh di Play Store.