Gamer, mempunyai perangkat gaming atau peralatan elektronik lain berbasis konektivitas nirkabel memang lebih praktis dan memungkinkan kamu bebas bergerak saat menggunakannnya. Tapi, perlu disadari bahwa peralatan nirkabel tersebut mempunyai beberapa keterbatasan yang tidak dihindari.

Keterbatasan pertama dan terutama adalah soal kestabilan transfer sinyal. Karena mengandalkan sinyal elektromagnetik dengan jalur frekuensi radio, tentu saja ketergantungan pada stabilitas frekuensi sangat tinggi. Padahal, frekuensi radio bisa saja mengalami gangguan atau interferensi.

Kasus paling yang paling sering terjadi adalah interferensi antara WiFi dengan Bluetooth atau radio frequency (RF) dan sebaliknya. Ketiganya memang sangat logis jika saling memengaruhi karena sama-sama berada di jalur frekuensi yang sama, yaitu 2,4 GHz.

wifi komputer gaming Sering Gangguan Sinyal? Saatnya Pakai Perangkat Gaming Multi-konektivitas wifi

Gangguan Sinyal Perangkat Gaming Akibat WiFi Interference

Gangguan koneksi Wi-fi atau yang sering sering diistilahkan dengan interferensi Wi-fi (Wi-fi interference) tersebut terjadi saat kita mengaktifkan perangkat gaming nirkabel berbasis Bluetooth ataupun receiver RF. Biasanya, jaringan Wi-fi akan putus-nyambung, putus dan tidak bisa terkoneksi lagi, atapun terjadi transfer data yang lama.

Pengalaman tersebut juga bisa jadi dialami oleh para gamer yang menggunakan perangkat gaming yang berbasis Bluetooth ataupun radio frekuensi yang menggunakan dongle RF receiver untuk mengoneksikannya.

Seperti kita ketahui, ada banyak perangkat gaming yang menggunakan dua jenis koneksi nirkabel ini. Kebanyakan wireless headset gaming, seperti Rexus S3 Pro dan Rexus S7 Pro, maupun keyboard Daxa menggunakan koneksi Bluetooth. Sedangkan beberapa perangkat gaming, seperti mouse Daxa Air 2 Wireless dan gamepad menggunakan teknologi radio frequency (RF).

Sebenarnya, gangguan tersebut sudah dipikirkan masak-masak oleh penyedia teknologi nirkabel tersebut. Sebagai contoh, Bluetooth sudah menggunakan teknologi Hopping atau Adaptive Frequency Hopping (AFH) untuk meminimalisir terjadinya interferensi atau gangguan antar frekuensi yang disebabkan penggunaan perangkat Bluetooth.

Meski masing-masing teknologi mengklaim keunggulan teknologinya masing-masing, tetapi tetap harus disadari bahwa tidak ada teknologi yang sempurna. Begitu pula dengan relasi antara teknologi nirkabel Wi-fi dan Bluetooth, keduanya masih ada celah yang memungkinkan terjadinya interferensi.

Bagaimana kemungkinan itu bisa terjadi? Yuk, kita lihat bersama. Setiap teknologi wireless bekerja pada spektrum band frekuensi yang sudah ditetapkan. Berdasar rekomendasi dari ITU-R (International Telecommunication Union – Radio section), pemerintah Indonesia melalui otoritas terkait mengalokasi jaringan frekuensi untuk Wi-fi dan Bluetooth bekerja pada 2,4 GHz.

Wi-fi atau Wireless Local Area Network (WLAN) yang bisa kita gunakan ini berbasis pada standar teknologi IEEE 802.11, dengan menggunakan jalur frekuensi di 2.4 GHz dan 5.8 GHz. IEEE 802.11 ini membagi Wi-fi ke dalam beberapa alur jalan lagi yang disebut sebagai channel. Di frekuensi 2.4 GHz terbagi menjadi 14 kanal.

Bagaimana dengan Bluetooth dan radio frequency? Teknologi nirkabel ini juga sama-sama menggunakan jalur frekuensi di 2.4GHz Khusus untuk Bluetooth, dia memakai jalur 2.402 dan 2.480 GHz, atau 2.400 and 2.4835 GHz.

Jika diperhatikan, di kanal 1 tampak bahwa Wi-fi bekerja pada 2401–2423 MHz sedangkan Bluetooth pada 2.402 GHz, 2.480 GHz, 2.400 GHz and 2.4835 GHz. Itu artinya Bluetooth dan receiver RF mempunyai kemungkinan terjadinya interferensi dengan jaringan Wi-fi.

Jadi, jika kemudian kamu mengalami jaringan Wi-fi kamu agak bermasalah saat mengaktifkan perangkat Bluetooth atau receiver RF, maka bisa jadi terjadi “tabrakan” frekuensi.

kanalisasi wifi gaming Sering Gangguan Sinyal? Saatnya Pakai Perangkat Gaming Multi-konektivitas kanal wifi

Ketidakstabilan Sinyal Akibat Gelombang Elektromagnetik

Tidak hanya karena tabrakan, gangguan sinyal juga bisa disebabkan karena efek gelombang elektromagnetik atau induksi daya. Sebagai contoh, dongle radio receiver pada USB port 3.0 juga berpotensi menyebabkan interferensi sinyal perangkat nirkabel.

Beberapa referensi penelitian membuktikan bahwa hal ini bisa terjadi. Menurut penjelasan dari Ken Loyd, Director Produk D-Link, USB 3.0 memiliki kecepatan sinyal hingga 5Gbps.

Kecepatan transfer data yang sangat cepat dan besar ini berpotensi menimbulkan distorsi elektromagnetik yang besar. Gangguan dari spektrum data USB 3.0 memungkinkan gangguan pada SNR (signal-to-noise ratio) frekuensi perangkat nirkabel yang berada di dekat konektor USB 3.0.

Mouse Gaming DAXA Air 2 Wireless gaming Sering Gangguan Sinyal? Saatnya Pakai Perangkat Gaming Multi-konektivitas DA2W 05 600x600

Foto: Mouse Gaming DAXA Air 2 Wireless

Solusinya? Gunakan Perangkat dengan Banyak Mode Konektivitas

Ada banyak cara solutif yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Meski demikian, tingkat keberhasilannya bisa bermacam.

Di antara bermacam solusi tersebut, salah satu solusi bijak adalah dengan menggunakan perangkat gaming yang mempunyai beberapa pilihan mode konektor dalam satu perangkat. Hal tersebut tentu sangat beralasan karena bagaimanapun – hingga saat ini – setiap mode konektor mempunyai keterbatasan, baik menggunakan kabel maupun nirkabel.

Seperti diungkap dalam penjelasan di atas, belum ada teknologi yang sempurna, meski terus dikembangkan. Itulah mengapa kita yang harus menyesuaikannya dengan menggunakan pilihan konektivitas terbaik untuk kesempatan berbeda.

Sebagai contoh, jika sedang bermain game dalam situasi kasual, kita bisa saja menggunakan koneksi nirkabel. Tetapi, saat dalam turnamen, tentu saja kita tidak bisa mengandalkan mode tersebut mengingat beragam alasan yang telah disebut di atas.

Memahami situasi tersebut, banyak produk gaming moderen yang membenamkan dua koneksi sekaligus di dalamnya, seperti mouse DAXA Air 2 Wireless, yang mengandalkan koneksi frekuensi radio dan kabel paracord. Bahkan, untuk produk keyboard DAXA M84 Ultimate, dibenamkanlah tiga koneksi sekaligus, yaitu Bluetooth, receiver RF, dan kabel.

Untuk apa tujuan menambahkan semua mode konektivitas dalam satu produk? Tentu saja agar pengguna mempunyai lebih banyak pilihan mengoneksikan peralatan gaming-nya ke peralatan lain. Selain itu, kelengkapan konektivitas tersebut sangat mendukung game yang makin banyak mendukung format multi-platform.

Kiranya penjelasan di atas makin menyadarkan kita semua akan pentingnya mempunyai peralatan gaming yang mendukung banyak pilihan koneksi saat ini.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *