esports Yahhh… Esports Belum Bisa Dipertandingkan di Olimpiade. Apa Alasannya? WhatsApp Image 2018 08 27 at 14

Yahhh… Esports Belum Bisa Dipertandingkan di Olimpiade. Apa Alasannya?

esports Yahhh… Esports Belum Bisa Dipertandingkan di Olimpiade. Apa Alasannya? MG 2649 e1529912528996

Gamers, cabang olahraga elektronik atau esports dipertandingkan untuk pertama kali di Asian Games Jakarta – Palembang 2018 lalu. Meski dalam format eksibisi, hal itu adalah sebuah lompatan besar untuk cabang olahraga ini.

Setelah sukses itu, muncul harapan agar cabang olahraga ini juga dipertandingkan di level yang lebih tinggi. Karenanya, cabang olahraga elektronik ini pun diajukan untuk dipertandingkan di level olimpiade.

Apa tanggapan komite olimpiade mengenai wacana tersebut? Ternyata, International Olympic Committee (IOC) menilai bahwa e-sports tidak masuk dalam kriteria cabang olahraga yang bisa dipertandingkan di olimpiade. Debut esports di Asian Games tidak bisa jadi tolok ukur bahwa olahraga ini pantas dihelat dalam level dunia.

esports Yahhh… Esports Belum Bisa Dipertandingkan di Olimpiade. Apa Alasannya? bach ioc

Foto: Thomas Bach (AP Photo/Altaf Qadri,File)

Dilansir AP News, Thomas Bach, Presiden IOC, bahkan menilai bahwa video game mempromosikan kekerasan atau diskriminasi. Menurutnya, video game menyajikan adegan pembunuhan dan peperangan sehingga bertentangan dengan nilai utama yang selalu ditawarkan dalam setiap perhelatan olimpiade.

Itulah alasan utama mengapa dia dan komite olimpiade tidak bisa memasukkan esports sebagai salah satu cabang olahraga di olimpiade.

esports Yahhh… Esports Belum Bisa Dipertandingkan di Olimpiade. Apa Alasannya? WhatsApp Image 2018 08 27 at 14

Foto: Capital Gaming

Kita pun serta merta berkilah, “Loh, bukannya di dalam olimpiade juga dipertandingkan olahraga keras, seperti tinju, anggar, ataupun olahraga keras lainnya?” Mendengar alasan tersebut, Bach mengakui bahwa ada beberapa pertandingan keras dalam olimpiade. Tetapi, dia berdalih, olahraga kerasf tersebut dibuat lebih beradab saat dipertandingkan di olimpiade.

Dengan keputusan tersebut, para penggemar esports tampaknya harus lebih bersabar untuk menyaksikan para atlet e-sports berlaga di kompetisi olahraga berstrata tertinggi dunia. Bagaimana pendapat kalian?

1 reply

Trackbacks & Pingbacks

  1. […] ini sangat membantu perkembangan e-sport di kawasan Cikampek. “Jadi, ini membuktikan bahwa e-sport tidak lagi monopoli masyarakat yang tinggal di kota-kota besar, seperti Jakarta. Tapi, kota kecil […]

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *