Beda Desinfektan, Antiseptik, dan Hand Sanitizer untuk Cegah Penularan Covid-19.  Jangan Asal Pakai!

Gamer, saat ini kita pasti akrab dengan istilah hand sanitizer, desinfektan, dan antiseptik sejak mewabahnya Covid-19. Ketiga produk tersebut memang mempunyai fungsi utama untuk membasmi atau membunuh kuman dan mikroorganisme lainnya.

Meski mempunyai fungsi yang sama, tetapi secara medis, ketiganya mempunyai perbedaan. Masing-masing juga mempunyai efek negatif yang berpotensi mengganggu kesehatan jika digunakan secara tidak tepat dan dalam waktu lama. Jadi, penting untuk mengetahui perbedaan ketiganya supaya kita bisa menggunakannya secara bijak ya, Gaess.

Antiseptik

Berdasarkan dari keterangan di situs WHO, antiseptik adalah salah satu jenis disinfektan yang menghancurkan atau menghambat mikroorganisme pada jaringan hidup tanpa mengakibatkan cedera. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah polyvidone iodine, chlorhexidine, dan alkohol.

Antiseptik biasanya digunakan di rumah sakit untuk mengurangi risiko infeksi saat operasi atau prosedur medis lainnya. Antiseptik yang digunakan sebelum operasi biasanya memiliki bahan-bahan khusus dan berwarna oranye.

Aplikasi: Antiseptik HANYA digunakan pada tubuh bagian luar. Ada beberapa sumber yang mengatakan, antiseptik sebagai disinfektan kulit.

Desinfektan

Disinfektan adalah zat atau proses membunuh kuman pada benda mati. Kuman bisa berupa virus, bakteri atau mikroorganisme lainnya yang bisa menyebabkan infeksi dan penyakit.

Bahan utama dari desinfektan adalah hydrogen peroksida, chlorine, etanol, dan sodium hipoklorit. Bahan terakhir ini banyak digunakan pada cairan pemutih pakaian dan terbukti efektif membunuh virus, bakteri, dan jamur.

Seperti dilansir Cancer.gov, kebanyakan disinfektan mengandung bahan kimia keras dan beracun sehingga dilarang digunakan pada kulit atau tubuh manusia atau makhluk hidup lainnya. Jika terkena kulit dalam waktu yang lama, bahan-bahan desinfektan ini berpotensi menyebabkan kanker kulit.

Bahan-bahan ini juga sangat berbahaya jika tertelan atau terkena selaput mata karena bersifat iritatif. Jadi, saat menggunakan atau TERPAKSA disemprot dengan desinfektan, usahakan mata dan mulut selalu tertutup rapat.

Aplikasi: Desinfektan hanya diaplikasikan pada benda mati agar virus dan mikroorganisme yang menempel pada benda tersebut mati, BUKAN untuk digunakan pada manusia atau mahkluk hidup lainnya.

gaming mouse

Bagaimana dengan Hand Sanitizer?

Hand sanitizer seperti yang didistribusikan oleh Rexus sebenarnya merupakan salah satu produk turunan dari bahan antiseptic. Umumnya, hand sanitizer terbuat dari alkohol sekitar 60 hingga 100 persen. Campuran lainnya adalah etanol, gliserol dan hydrogen peroksida sebagai pembunuh kuman.

Karena memang bertujuan untuk penggunaan sehari-hari yang frekuensinya sering, maka hand sanitizer ditambahi dengan bahan pelembab kulit dan pewangi. Itu yang membedakannya dengan bahan antiseptik pada umumnya.

gamer kidal

Penggunaan hand sanitizer bisa dilakukan berkali-kali. Saat ini, setiap kali bermain game dengan menggunakan peralatan gaming dari Rexus, biasakan untuk membasuh tangan dengan cairan pembersih tangan ini.

Peralatan gaming, terutama yang digunakan secara umum seperti di warnet, menjadi salah satu media penularan virus karena banyak jari yang menyentuh alat-alat tersebut. Selain itu, karena jarang dibersihkan, peralatan gaming berpotensi menjadi tempat bertumbuhnya jamur dan mikroorganisme lain, terutama jika ada remahan makanan atau camilan yang jatuh di sela-sela tombol keyboard.

Aplikasi: Seperti namanya, hand sanitizer digunakan di tangan, bukan untuk di bagian tubuh lain, seperti wajah. Meski berbahan lembut, hand sanitizer mengandung alkohol yang akan menimbulkan sensasi perih jika diaplikasikan pada luka terbuka.

Jadi, sering pakai hand sanitizer sebelum dan sesudah main game ya. Lindungi diri, lindungi sesama!

Related aticles

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Please note, comments must be approved before they are published