headset gaming headset Ternyata Ini Alasan Headset Gaming Tidak Cocok untuk Mendengarkan Musik hx25 putih 600x337

Gamer, beberapa dari kalian mungkin pernah merasa kecewa setelah membeli headset gaming saat menggunakannya untuk mendengarkan musik. Pasalnya, headset tersebut terasa kurang nyaman dan suaranya terasa hambar.

Perlu diketahui bahwa hal tersebut sebenarnya merupakan hal yang wajar. Ada beberapa perangkat yang memang dibuat sesuai dengan fungsinya.

Sebagai contoh, kita bisa saja menggunakan motor trail di jalan raya, Tetapi, pasti akan terasa tidak nyaman karena fungsi motor trail memang buat di medan offroad, bukan di atas aspal.

Kembali ke headset gaming. Penggunaan headset gaming yang dirasa kurang nyaman untuk dipakai mendengarkan musik terjadi karena beberapa alasan. Salah satu dan yang utama ada perbedaan karakter suara.

Perbedaan Karakter Suara Headset Gaming

Perbedaan karakter itu tentu menentukan suara yang dihasilkan oleh headset tersebut. Biasanya, produsen akan mendiskripsikan karakter headset dalam keterangan produk tersebut.

Secara prinsip, suara yang dihasilkan oleh peralatan audio dibagi menjadi dua bagian, yaitu suara tinggi (treble) dan suara rendah (bass). Di tengah-tengah dua kanal tersebut, ada suara tengah (mid). Berdasar pada diagram dari InEarMatter, dua komposisi suara tersebut dibagi lagi menjadi enam titik jenis suara.

enam karakter suara headset Ternyata Ini Alasan Headset Gaming Tidak Cocok untuk Mendengarkan Musik Warna audio 600x375

Keenam titik jenis suara tersebut adalah bass dan warm/sweet untuk komposisi suara rendah, bright dan analytical untuk suara tinggi. Di tengahnya ada suara mid centric dan balance.

Keenam titik komposisi suara tersebut mempunyai frekuensi yang berbeda-beda. Mulai dari 20Hz hingga sekitar 250Hz digolongkan sebagai suara rendah, 250 – 1KHz menengah, dan dari 1KHz hingga sekitar 2KHz atau hingga 6 KHz adalah suara tinggi.

Berdasarkan karakteristik headset di atas, terdapat perbedaan karakter suara antara headset gaming dengan headset musik. Perbedaan itu berdasar pada kebutuhan pendengaran saat menikmati dua sajian suara tersebut.

Dalam gaming, suara yang dibutuhkan tentu adalah suara riil dan seimbang. Ada banyak adegan gaming yang membutuhkan kedetilan suara, termasuk kedetilan vokal pemain agar bisa didengarkan secara jelas oleh rekan satu tim. Sebagai contoh, dalam game FPS, suara tapak kaki musuh harus dapat kita dengarkan secara jelas untuk memprediksi posisi dan jarak musuh.

Karenanya, karakteristik headset gaming akan lebih dominan pada karakter Balance dan Analytic. Karakter warm atau deep akan terasa hilang di headset gaming karena cenderung menutup kedetilan vokal. Suara bas tetap terdengar tapi tidak mendominasi.

Suara bas yang biasa muncul saat ledakan akan terasa lebih sebagai efek pendukung suara ledakan, bukan suara dari dentuman pedal drum. Karenanya, kamu yang masuk golong basshead alias penikmat dentuman bas, jangan berharap banyak headset gaming dapat memanjakan telinga kalian.

Karakter headset gaming ini bisa dinikmati di semua headset gaming Rexus, termasuk di headset Rexus HX20. Headset yang sudah didukung software virtual surrround 7.1 ini akan menampilkan suara detil khas gaming.

Sebaliknya, dalam mendengarkan musik, tentu suara yang nyaman dicerna adalah suara yang deep, bass, dan tetap menampilkan sisi analytic. Karakter untuk musik pun masih  dibedakan berdasarkan genre musik.

Buat kamu penyuka musik genre Electronic Dance Music (EDM), headset yang dibutuhkan tentu yang mengumbar bas secara optimal, sedangkan penyuka rock akan lebih cocok memakai headset yang bright.

hx9 white headset Ternyata Ini Alasan Headset Gaming Tidak Cocok untuk Mendengarkan Musik WL HX9 04 600x600

Foto: Headset gaming Rexus HX9 White Edition

Perbedaan Desain untuk Kenyamanan

Alasan kedua yang membuat headset gaming kurang nyaman digunakan untuk mendengarkan musik adalah soal desainnya. Bentuk headset gaming biasanya besar, dengan ukuran bando yang lebar.

Desain yang terkesan bulky tersebut berfungsi untuk memberikan kenyamanan pada penggunanya. Diketahui bersama, saat bermain game kita menggunakan headset dalam waktu yang lama sehingga harus menggunakan headset yang nyaman.

Mungkin ada beberapa dari kamu yang bisa merima desain itu saat menggunakannya untuk mendengarkan musik. Tetapi bagi beberapa orang, desain yang terlalu bulky tersebut membuat kurang nyaman saat dipakai mendengarkan musik, terutama saat berada di luar ruangan atau tempat umum.

Beberapa penikmat musik juga mungkin terganggu dengan adanya mikrofon tongkat yang ada pada headset gaming, Pendengar musik lebih menyukai desain headset yang ringan, kasual, dan tidak bikin ribet.

Hx20 White LED headset Ternyata Ini Alasan Headset Gaming Tidak Cocok untuk Mendengarkan Musik HX20 001 600x600

Foto: Headset gaming HX20 White Edition

Adakah Headset yang Bisa Untuk Musik dan Gaming? 

Idealnya, kamu memiliki lebih beberapa headset yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.  Minimal kamu memiliki dua headset, yaitu headset untuk mendengarkan musik dan headset gaming.

Namun, buat kamu yang tidak mau repot dengan memiliki beragam headset sesuai fungsinya, kamu bisa menggunakan headset yang didukung dengan perangkat lunak virtual yang bisa diatur kanalisasi frekuensinya.

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan headset gaming yang bisa dilepas mikrofonnya sehingga saat digunakan mendengarkan musik, mikrofon tersebut tidak mengganggu.

Fitur headset tersebut bisa kamu temukan pada headset gaming Rexus HX20. Headset ini mempunyai desain yang “tidak terlalu gaming”, mikrofon yang dapat dilepas (detachable microphone), dan didukung software untuk pengaturan suara.

Selain itu, jika diperhatikan dengan detil, Rexus HX20 mempunyai lubang pada dome speaker-nya. Lubang tersebut membuat HX20 seperti semi-open back headphone yang bertujuan untuk mendapatkan staging suara yang lebih luas dan berguna untuk mendengarkan beberapa genre musik.

Makin tahu ya, alasan kenapa kita perlu menggunakan headset berdasarkan karakteristik dan peruntukannya. Silahkan memilih headset gaming favorit.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *