Kemarin, di event IEGS (Indonesia Electronic Game Show), mimin senang banget bisa ketemu Anantarupa Studio yang akhir-akhir ini sering dibicarain, gara-gara bakalan ngerilis game MOBA pertama dari Indonesia bernama Lokapala. Bertepatan dengan IEGS, mereka memulai official open beta-nya yang terbatas, jadi mimin langsung cus daftar aja deh. Karena mimin cinta banget produk Indonesia, mimin senang banget Anantarupa Studio bisa kenalin ke kita sejarah Indonesia dengan cara yang seru. Beruntung juga, mimin bisa mewawancari salah satu Co-Foundernya, Diana Paskarina. Kita membahas seputar Lokapala, bisnis di dunia game, dan game addiction.
Lokapala sendiri ini adalah game mobile yang bergenre MOBA yang ceritanya berdasarkan karakter nusantara. Karakter nusantara yang dimaksud disini adalah karakter yang muncul di sejarah sebelum Indonesia ada. Tentunya, mereka sudah melakukan research dengan teliti. Pastinya mereka tidak mau mengubah sejarah donk. Untuk sekarang, mereka belum mengadaptasi budaya asing, karena mereka ingin memperkenalkan ulang kepada publik, terutama target market mereka tentang sejarah Indonesia.
Tapi melihat Gia, karakter yang bisa dimainkan di Lokapala ini kan tidak ada hubungan dengan karakter nusantara. Jadi mimin tanya aja deh itu skin atau bukan. “Garuda itu karakternya, bukan skin. Soalnya kan kita bekerja sama dengan Garuda, jadi kita buatkan karakter buat mereka yang merepresent brandnya juga. Seorang pilot gitu,” katanya kak Diana.
Gamers, kalian pasti pingin tau kan apa yang membuat Lokapala berbeda dengan game moba lain (selain karakter nusantaranya)? Kalau secara gameplay, katanya MOBA tetap saja MOBA, jadi mereka gak mau mengubah terlalu banyak, tetap 5 lawan 5. Bukan FPS MOBA gitugitu karena banyak yang bertanya-tanya. Tapi yang dibedain, supaya tidak lari dari konsep mobanya juga, mereka mencoba menambahkan fitur-fitur yang menarik. Jadi ada mekanisme di moba lain yang tidak ada. Mekanisme di in-gamenya, seperti fitur mount dan runes seperti di DOTA. Build karakter juga pasti berbeda, dan ada sedikit fitur baru yang ditambakan ke menunya.
Dan ternyata gamers, heronya sendiri ini kalau mau ditarik-tarik lagi, itu semua ada lore-nya (cerita). Jadi orang-orang juga bisa belajar. Kalau benar-benar diperhatiin, mungkin tiga bulan terakhir ini mereka sudah mulai kenalin karakter-karakter yang ada di Lokapala lewat IG, nah disitu ada beberapa orang atau publik yang sudah mulai notice karakternya berhubungan dengan karakter lokal. Memang ada sedikit modif, karena kan pastinya secara visualisasi mereka juga harus sesuaikan dengan taste zaman now. Masa masih karakternya masih pake pedang, panah tok, tanpa sedikit magic-magic, kan gak asik ya? Cuman maksudnya, lore-nya semua ada.
Kalian pernah dengar gak kalau game Lokapala bakalan dipertandingkan di Piala Presiden Esport 2020? Sayangnya, itu tidak akan terjadi. Secara timeline, menurut kak Diana itu tidak memungkinkan. Apalagi open betanya baru tanggal 31 Januari, sedangkan Piala Presiden mulainya 1 Februari. Takutnya, terasa terburu-buru dan nantinya jadi tidak lengkap. Kan ada banyak game yang terpaksa harus dipublish karena sudah deadline, dan hasilnya malah tidak bagus. Fitur-fitur yang dijanjikan game ini juga masih belum lengkap. Jadi sabar ya gamers.
Karena mimin, mungkin, suatu hari mau juga menjadi developer game (YA KALI?), mimin tanya aja deh sedikit tentang industri game. Kenapa memilih industri game, kenapa tidak menjadi animator atau semacamnya. Ternyata jawabannya simpel, dari awal berdirinya Anantarupa Studio di tahun 2011, hanya ada passion sebagai game developer. Ditambah juga dengan passion yang ingin memperkenalkan kembali adat lokal, karakter-karakter bersejarah. Seperti yang kita pelajari di sekolah, sejarah kan penting gaes. Nah, kalau dari sisi bisnisnya sendiri, game itu sangat menjanjikan. “Boleh diliat dalam sepuluh tahun terakhir, banyak banget game-game asing yang marketnya orang Indonesia. Tapi bisa diliat juga dalam sepuluh terakhir, tidak ada hasil signifikan dari developer lokal,” menurut kak Diana.
Tidak hanya itu, menurut kak Diana, menjadi seorang game developer tidak sekedar bikin game saja. Harus melihat potensinya. Maka dari itu, mereka memilih genre MOBA yang mempunyai potensi yang sangat besar. Benar juga sih, kalau lihat pertandingan LOL saja, itu hadiahnya sudah berapa miliar?
Tentunya ada challange juga saat membuat game ini. Orang-orang biasanya sudah sering main game mobile yang seru seperti Mobile Legend, dan bertanya-tanya, “kenapa sih developer Indonesia tidak bisa bikin yang sekeren ini?” Tapi setelah dibuat, malah dibanding-bandingin. Sebagai orang Indonesia, seharusnya kita support produk buatan Indonesia dan tidak ngehate. Semuanya pasti membutuhkan proses, tidak ada yang langsung jadi kayak indomie cup noodle. Banyak game yang seru juga awalnya pasti membutuhkan perbaikan dan optimisasi. Contohnya Dota 2, mimin skip sih main versi pertamanya. FPSnya rendah, jadi geraknya lambat, dan kadang skillnya imba banget kan? Makanya selalu dibuat perbaikan, tambahan, dan jadinya sampai sekarang.
Sebagai game developer, pasti ada dikritik juga sama orang lain, terutama orang tua, kalau game itu tidak ada manfaat whatsoever. Setelah membawa topik ini, kak Diana mengubah intonasinya yang awalnya serius, jadi sangat antusias. “Kan, ini juga menjadi salah satu topic main game itu addictive. Sama seperti rokok itu addictive, alcohol itu addictive, film juga addictive,” jelasnya.
“Kalau orang nonton sinetron gak pernah stop, atau begadang, itu kan juga addictive. Jadi kalau masalah ke addictive ini, kembali ke kontrol masing-masing orang. Yang kedua, kalau ada masalah dengan orangtua, yang addictive atau segala macam, balik lagi, addictive itu tidak cuman di game. Misalnya ibu-ibu nonton sinetron atau drama korea tidak bisa distop. Sama aja, ya kan?” tambahnya.
Gamers, kalian kena marah gak kalau ganti channel? Karena mimin kena marah (curhat dulu). Kak Diana menjelaskan karena menonton itu adalah hal yang biasa, sedangkan kalau main game bukan hal yang biasa di mata orang tua. Pokoknya, harus selalu mengontrol berapa lama kalian game, berlebihan bisa merusak kehidupan kalian, tapi kalau dengan durasi yang cukup, kalian bisa melatih logika dan cara decision making menurut Kak Diana.
Untuk saat ini, game Lokapala masih menggunakan full Bahasa Inggris. Karena Inggris sudah lumayan lama diadaptasi oleh orang Indonesia, plus para pemain juga bisa belajar Bahasa Inggirs seperti mimin dulu. Ada yang tanya mimin belajar Bahasa Inggris dari mana, kok hebat dan semacamnya, mimin jawab aja game. Supaya mimin bisa lebih lama main gamenya, HEHE…
Terus mimin iseng, nanya, bisa gak ya jadi pengisi suara kalau ada karakter baru yang muncul. “Boleeeh~h, mau bikin bahasa sendiri juga boleh,” jawabannya yang terdengar merdu di telinga mimin. Mimin langsung tanpa sadar berkata “YES!!!” maluin diri sendiri.
Karena tempatnya sudah mulai rame, mimin takut mengganggu kak Diana lebih lama lagi, jadi mimin kak Diana untuk memberikan pesan untuk kalian, para gamers dan game developer Indonesia.
“Kalau pesan sih, buat game developer saya berharap, kedepannya game developer Indonesia juga bisa berkontribusi, tidak sekedar bikin saja, tapi juga bisa melihat dan menyesuaikan dengan kondisi industri game sekarang ini. Jadi, bukan berarti kita tidak bisa, saya juga mengerti sih, untuk memulai sesuatu itu tidak gampang. Ada banyak sekali kesulitannya, jujur saja. Jadi, buat game developer jangan patah semangat, karena kalau ada niat, pasti ada jalan. Kalau buat usernya ya, minta pengertiannya, support terus. Kritik dan sarannya itu acceptable buat kita, tapi kita butuh dukungan untuk prosesnya.”
Mengingat kembali quote Kak Diana, tentang jangan patah semangat, niat, dan pasti ada jalan, tentunya tidak hanya berlaku untuk game developer saja. Karena motivasi itu berlaku untuk kita semua. Ingat ya gaes, main game itu tidak apa-apa, yang penting ada kontrol aja. Dan kalau ingin menjadi game developer, itu bukan hal yang gampang dan langsung jadi. Butuh proses dan dukungan seperti yang dibilang Kak Diana. Tetap menjadi Gamer Cerdas ya!
Kalau kalian belum mencoba Lokapala, coba aja download. Terbatas loh!