Gamer, setelah suspensi streamer terkenal Herschel Beahm atau yang dikenal dengan nama Dr. Disrespect, Twitch kembali membuat langkah tegas dengan menutup akun orang nomor satu Amerika, Donald Trump. Hal ini tentu karena Twitch menerapkan aturan sosial atau community guidelines-nya secara tegas.
Twitch menilai bahwa kedua figur publik telah melanggar peraturan dan ketentuan yang ada saat melakukan streaming di platform miliknya. Dr. Disrespect diketahui telah melakukan beberapa kali pelanggaran sebelum akunnya ditutup secara permanen.
Tahun kemarin, Dr. Disrespect sempat diperingatkan karena membuat konten yang tidak senonoh saat berada di WC umum. Belum lama ini, dia kembali berulah dengan mengunggah konten yang melecehkan secara seksual. Salah satu figur yang turut mengeluhkan soal konten Dr. Disrespect itu adalah TobiWan, salah satu presenter terkenal dari arena Dota2.
Mandatory Credit: Photo by Evan Vucci/AP/Shutterstock (10434333bm)
Donald Trump, Sauli Niinisto. President Donald Trump speaks during a meeting with Finnish President Sauli Niinisto in the Oval Office of the White House, in Washington
Trump, Washington, USA – 02 Oct 2019
Trump Pun Kena
Tidak lama setelah kasus Dr. Disrespect, salah satu figur publik yang terpaksa harus ditutup akunnya di jejaring sosial ini adalah Presiden Amerika, Donald Trump. Tanpa sungkan, platform streaming milik raksasa bisnis Amazon ini pun memperingatkan akun Donald Trump.
Alasan dari keputusan itu adalah karena konten Donald Trump mengandung unsur kekerasan dan kebencian. Konten tersebut sebenarnya merupakan bagian dari propaganda kampanyenya untuk pemilihan presiden Amerika mendatang.
Anti Kebencian
Dari sumber resmi Twitch, disebutkan bahwa sekali lagi unsur kebencian tidak bisa ditolerir di Twitch. Saat ini, Trump memang baru mendapatkan suspensi sementara dan konten yang bersangkutan dihapus dari platform streaming ini.
Sebenarnya, dengan penutupan akun, bukan hanya Dr. Disrespect atau Donald Trump saja yang dirugikan, tetapi Twitch juga tentu kehilangan ikon dalam platform-nya. Tetapi demi tegaknya peraturan bersosial media, keputusan itu harus diterapkan untuk semua pengguna, tanpa memandang status.
So, pelajaran bagi kita, yuk buat konten yang lebih banyak manfaatnya daripada mudarat-nya ya, Gamer!
