Stop Eforia Penemuan Vaksin! Ancaman Covid-19 Masih Nyata

Gamer, beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa saat ini Indonesia sedang dalam rangka menguji vaksin Covid-19 dari produsen vaksin dari Tiongkok, Sinovac, yang dilakukan oleh Biofarma bersama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung.

Pengujian ini sudah sampai tahap ketiga ataupun tahap terakhir sebelum diproduksi secara massal. Ada 1.620 orang yang bersedia menjadi relawan dalam pengujian yang dilakukan pada 11 Agustus 2020 lalu.

Dalam keterangan resminya, Presiden RI ke-7 tersebut juga mengumumkan bahwa jika semua prosedur lancar dan tahap pengujian pada manusia dapat terbukti secara medis, maka vaksin Covid-19 tersebut akan diproduksi hingga 250 juta dosis pada awal tahun 2021.

Belum bisa dipastikan apakah vaksin tersebut akan dibagikan secara gratis kepada seluruh rakyat Indonesia atau tetap harus membelinya dari produsein terkait. Dikutip dari CNN Indonesia, PT Bio Farma (Persero) mematok harga vaksin corona di kisaran USD 5 hingga USD 10 per dolar AS atau setara Rp 72.500 hingga Rp 145 ribu per dosisnya.

Vaksin Jadi Angin Segar Buat Semua

Informasi mengenai vaksin yang diklaim telah ditemukan untuk melawan paparan virus Corona tersebut tentu menjai angin segar bagi kita semua. Baik bagi kalangan masyarakat kebanyakan maupun buat atmosfer ekonomi negara ini yang sempat dinformasikan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi hingga kisaran 5%.

Menurut informasi dari katadata.co.id, sentimen akan penemuan vaksin yang diumumkan oleh Presiden Jokowi kemarin diprediksi langsung menggeliatkan pasar saham.

Vaksinlah yang menjadi satu-satunya harapan yang bisa mengakhiri penderitaan akibat pandemi ini. Segala cara memang sudah dilakukan untuk mengantispasi wabah yang luar biasa ini, mulai dari pencegahan secara mandiri, gerakan social distancing, lockdown, PSBB, hingga sosialisasi pola hidup kenormalan baru.

Tapi, semua usaha tersebut masih menyisakan celah lebar akan penularan virus yang tetap tinggi. Bahkan, baru-baru ini diberitakan bahwa ada kasus penularan baru di Hubei, China, tempat awal penyakit ini bermula. Jika memang vaksin ini akhirnya dinyatakan dan terbukti berhasil untuk menangkal penyakit SARS Covid ini, maka itu adalah sebuah langkah besar dalam peradaban manusia.

Saat ini, Indonesia menunggu kesuksesan pengujian dua vaksin, yaitu vaksin Sinovac yang merupakan kerjasama antara Biofarma dan Sinovac China serta vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Lembaga Bio Molekuler Eijkman. Jika vaksin Merah Putih berhasil, berarti Indonesia berhasil mengembangkan vaksin sendiri, tanpa kerja sama dengan negara lain.

Efek Mulai Terlena

Pengumuman bahwa tak lama lagi Indonesia dan dunia akan menemukan vaksin Covid-19 mempunyai dua sisi. Satu sisi, pengumuman akan penemuan vaksin tersebut tentu akan membuat sentimen positif semua pihak. Hal ini tentu sangat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian. Di sisi lain – dan ini tidak kita harapkan, pengumuman penemuan vaksin tersebut menjadikan masyarakat terlena akan bahaya nyata dari wabah ini.

Ah, sebentar lagi ada vaksin… tidak apa-apa kembali hidup normal seperti sediakala” Itu yang mungkin akan sering kita dengar pasca-pengumuman penemuan vaksin waktu lalu. Pola pikir seperti itu tentu memudarkan semangat kolektif untuk menghadapi Corona yang sudah lebih dari lima bulan kita bangun bersama.

Tidak hanya di kalangan masyarakat kebanyakan, efek mulai mengendornya kesadaran untuk tetap berjuang melawan pandemic ini juga bisa dilihat dari sikap beberapa figur publik. Belum lama ini, media sosial dan pemberitaan ramai akan perilaku petinggi daerah yang menujukkan sikap yang kurang bisa memberi contoh bagi masyarakat di tengah pandemi ini.

Viral video Bupati Subang, Ruhimat, dan sejumlah pejabat bawahannya joget massal tanpa mengindahkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Viral pula figur publik lain yang memberi respon negatif terhadap gerakan pemerintah dalam menghadapi pandemi global ini, seperti yang dilakukan oleh Jerinx SID dengan melontarkan cuitan yang dinilai mendeskreditkan peran Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Memang, perilaku figur publik tersebut tidak bisa serta merta digeneralisir sebagai sikap komunal. Tetapi, itu menjadi salah satu pertanda bahwa ada lapisan masyarakat yang merasa bahwa pandemi Covid-19 ini merupakan sebuah delusi yang tidak nyata. Bahkan, ada yang menganggap bahwa wabah ini merupakan propaganda mahadahsyat yang dilakukan oleh pemerintah secara global. 

Ancaman Itu Nyata

Lepas dari berbagai pandangan masyarakat dalam menyikapi situasi global ini, yang perlu ditekankan adalah bahwa wabah ini nyata. Berita media massa yang menampilkan pengalaman pahit dari keluarga-keluarga yang kehilangan anggota keluarga dan dimakamkan secara “tidak wajar” dengan protap Covid-19 sudah terlalu banyak ditayangkan.

Itu bukanlah teledrama atau strategi media untuk menarik rating. Itu adalah berita nyata yang diperoleh dari pengalaman nyata saat ini. Pengalaman mendiang Nadjmi Adhani, Walikota Banjarbaru Kalimantan Selatan, yang meninggal akibat terpapar Covid-19 semoga tidak dialami kembali oleh para pejabat dan semua masyarakat.

Sebelum meninggal, almarhum sempat membuat video yang di dalamnya mengatakan bahwa ancaman penyakit akibat virus Corona itu nyata ada.

Bukan untuk menakuti, tetapi untuk semakin memberi wacana bagi kita untuk tetap waspada dengan penyakit yang berpengaruh sangat besar bagi tatanan sosial masyarakat ini. Sikap optimis setelah mendengar pengumuman bahwa sebentar lagi ada vaksin sangat dibutuhkan untuk memompa kembali semangat agar terus mengusahakan hidup sehat. Bukan sebaliknya, justru meremehkan ancaman ini.

Jangan Tunggu Vaksin, Lakukan Ini!

Sejak awal munculnya wabah ini, rexus.id mengajak para Gamer Cerdas untuk mengenali, memahami, dan mengantisipasi situasi yang tidak mengenakkan ini. Dengan mayoritas berumur muda, para gamer tentu tidak terefek langsung oleh penyakit ini.

Tetapi, bagaimana dengan orang tua, kakek-nenek, atau saudara kita serumah yang mempunyai penyakit komorbid yang sangat rentan dengan Covid-19? Sikap kita untuk melawan penyakit ini bukan hanya untuk kita, tetapi juga untuk orang-orang terkasih yang ada di sekitar kita.

Karenanya, para Gamer Cerdas dihimbau untuk tetap bersikap cerdas dengan melakukan tindakan preventif untuk memutuskan rantai penularan penyakit ini. Ada beragam cara yang tak bosan-bosannya kita ingatkan, yaitu:

  • Menggunakan masker saat berada di luar rumah atau di kerumunan.
  • Kalau perlu gunakan APD, seperti face shield, sarung tangan, ataupun kacamata.
  • Sebisa mungkin hindari kontak fisik dengan orang lain, meskipun orang tersebut mungkin teman dekat kita. Tidak ada yang tahu kalau bro kita itu mengidap virius Corona, bukan?
  • Hindari dulu berada di kerumunan, bro. Kalau bisa berolahraga di rumah saja, kenapa harus berdesakan di CFD?
  • Rajin gunakan desinfektan mandiri dan hand sanitizer.
  • Sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik.
  • Secara rutin, bersihkan peralatan gaming kamu, terutama yang dipakai begantian dengan teman atau saudara.

Yuk, kita bersama memupunyai keyakinan didasarkan pada iman dan kepercayaan masing-masing bahwa Tuhan Yang Maha Esa akan segera membebaskan kita dari wabah yang telah membuat penderitaan banyak orang ini.

Jangan terlalu menggantungkan harapan pada vaksin yang belum ada hingga saat ini. Langkah nyata yang bisa dan harus dilakukan adalah menghindarkan diri dari paparan virus ini.

Kita bisa mempunyai langkah dan kesepahaman bersama untuk menjalani masa tidak menyenangkan ini. Sekali lagi, bukan hanya untuk diri kita, tetapi untuk sesama dan orang-orang yang kita cintai di sekitar kita.

Kamu keren jika kamu peduli!

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Please note, comments must be approved before they are published