Gamer, pasti banyak di antara kalian yang jarang memperhatikan rating game yang kamu mainkan. Apa itu rating game? Rating game adalah batasan umur yang dianjurkan suatu game untuk dimainkan.
Buat kamu yang main game bajakan sih, tulisan ini jarang tertera di kemasan. Tapi, buat kamu yang biasa main game orisinil, rating game ini akan tampak mencolok seolah memberi tahu bahwa hanya batasan usia tertentu yang boleh main game ini.
Rating dari ESRB
Saat ini, rating game yang diakui secara resmi dikeluarkan oleh organisasi independen yang bernama Entertainment Software Rating Board (ESRB). Organisasi tersebut bertugas untuk memberi informasi rating semua konten perangkat lunak agar bisa diakses oleh periode umur yang sesuai.
Menurut ESRB, terdapat 5 kategori pedoman rating, yaitu::
1. E (Everyone)
Game yang masuk dalam rating ini dapat diakses atau dimainkan oleh segala umur.
2. E 10+ (Everyone 10+)
Rating ini diperuntukkan untuk semua orang/anak yang berusia di atas 10 tahun
3. T (Teen)
Remaja yang berumur 13 tahun atau lebih dapat memainkan game dengan rating ini.
4. M (Mature 17+)
Game dengan rating ini hanya boleh dimainkan oleh orang yang sudah berumur 17 tahun ke atas.
5. AO (Adults Only 18+)
Hanya orang dewasa atau berusia di atas 18 tahun lah yang bisa bermain game ini karena banyak mengandung konten khusus untuk orang dewasa.
Penting Buat Orangtua
Layaknya dalam film, rating berfungsi menyampaikan informasi bahwa film tersebut layak ditonton untuk golongan umur secara spesifik. Sebuah film dewasa tentu tidak boleh ditonton oleh anak-anak di bawah umur karena di dalamnya terkandung materi kekerasan, adegan porno, atau kata-kata kasar yang hanya bisa dipahami oleh orang dewasa.
Sebagai Gamer Cerdas, kita mulai harus mempertimbangkan rating game tersebut. Buat orang tua, rating game ini sangat berperan dalam mengontrol kesesuaian perkembangan psikis anak dengan jenis permainan game masa kini.
Banyak game yang diperuntukkan untuk orang dewasa diakses oleh anak-anak di bawah umur. Padahal, dalam game tersebut, banyak visual, aksi, dan bahasa yang tidak cocok untuk mereka. Alhasil, anak-anak akan menerima semua hal yang belum sesuai dengan perkembangan pribadinya.
