Gamer, mungkin banyak dari kamu yang belum familiar dengan wireless charger atau pengisi ulang nirkabel dengan sertifikasi Qi yang digunakan untuk mouse gaming. Teknologi charger nirkabel ini memang bukan hal yang baru, tetapi dengan sertifikasi Qi, jaminan keamanan dan fungsionalitasnya makin maksimal. Yuk, kenali teknologi charger nirkabel bersertifikasi ini.
Apa sih Qi Itu?
Qi (baca: “chee”) adalah standar untuk transimisi energi secara nirkabel yang ditentukan oleh WPC (Wireless Power Consortium), sebuah organisasi yang mensosialisasikan dan memberdayakan teknologi pengisian daya nirkabel yang aman dan ramah lingkungan.
WPC bertujuan untuk menciptakan standar bersama buat teknologi pengisian daya nirkabel, seperti layaknya pada standarisasi USB atau Bluetooth yang sudah ada. Dengan standarisasi kelayakan, maka penggunaan transmisi daya nirkabel mempunyai manfaat lebih dan makin dapat digunakan untuk semua perangkat elektronik.
Seperti kita ketahui, penggunaan teknologi ini memang tidak hanya untuk mouse, seperti pada mouse Rexus Daxa Pro Wireless, tetapi juga sudah banyak digunakan untuk ponsel, beragam gawai, hingga peralatan rumah tangga pada umumnya.
Pentingnya Standarsasi Qi
Tanpa standarisasi yang jelas, teknologi transimisi daya ini bisa berpotensi membahayakan pengguna.Istilah “daya” atau energi merujuk pada daya listrik dan panas yang bisa membahayakan jika tidak ditentukan standarisasinya.
Banyak alat listrik yang malfungsi dan kemudian meledak atau menyetrum saat digunakan oleh pengguna. Nah, dengan standarisasi ini, produsen dan konsumen sama-sama mempunyai aturan dan cara yang jelas saat menggunakan teknologi ini
Dengan standarisasi pengisi daya nirkabel, produsen mouse, ponsel, gawai, dan beragam perangkat lain yang terhubung dengan perangkat pengisian daya tersebut juga dapat membuat spesifikasi tertentu agar kompatibel dengan wireless charger tertentu.
Sistem Kerja Charger Nirkabel Qi
Pengisi daya nirkabel mengandalkan media perantara daya listrik pada induksi magnetik atau resonansi magnetik untuk mengirimkan energi. Charter wireless Qi menggunakan baik sistema induksi maupun resonansi sekaligus. Medan magnet ini adalah magnetik alam yang memang ada di sekeliling kita. Daya listrik yang dihantarkan oleh medan magnetic ini berubah menjadi sinyal magnetik dan kemudian diubah kembali menjadi daya listrik oleh ponsel, mouse, atau perangkat kamu dengan adanya koil di dalamnya.
Prinsip kerjanya mungkin terlihat sederhana. Yang sebenarnya agak lebih rumit adalah bagaimana mempunyai kesamaan standarisasi agar teknologi tersebut dapat diaplikasikan di berbagai perangkat listrik secara aman.
Coba bayangkan… Kan medan magnetik itu ada di mana-mana, bagaimana jika energi listrik yang harusnya kita masukkan ke dalam suatu ponsel malah justru mempengaruhi perangkat lain? Berbahaya, bukan? Atau bagaimana jika terjadi pengisian berlebih yang menyebabkan kelebihan daya? Bahaya itu!
Sekali lagi, itulah pentingnya ada standarisasi Qi. Standar pengisian nirkabel Qi secara efektif memastikan bahwa perangkat yang menggunakan transmisi daya nirkabel tidak akan pernah mengalami masalah ini.
Ketika sebuah pengisi daya bersertifikasi Qi, maka pengisi daya tersebut diuji oleh WPC untuk keamanan, efektivitas, dan kompatibilitas. Perangkat Qi-Certified harus beroperasi dari 0-30 watt dan tidak melebihi kapasitas perangkat, lulus uji suhu, dan mematuhi standar Foreign Object Detection (FOD) – standar keamanan yang menjamin induksi listrik yang dikeluarkan tidak mempengaruhi obyek lain. Mereka juga harus kompatibel dengan semua perangkat Qi-Certified lainnya, seperti ponsel, mouse, atau perangkat lainnya.
Jangan Gunakan Pengisi Daya Non Qi!
Sebelum adanya standarisasi Qi ini memang banyak pengisi daya nirkabel yang sudah banyak ada di pasaran. Sebut saja Powermat atau AirFuel, dua sistem pengisi daya induksi yang sempat ngetrend di era 2008an.Sempat menarik khalayak karena sistem teknologi pengisian daya nirkabel memang membuat pengisian daya makin praktis.
Masalahnya, tanpa standarisasi yang jelas, mode pengisian daya tersebut tidak bisa dicek kualitasnya. Banyak kasus overload, overheat, atau induksi liar yang terjadi akibat penggunaan pengisi daya tanpa standarisasi Qi. Akibatnya, banyak perangkat yang rusak karena penggunaan pengisi daya nirkabel tersebut.
Jadi, kalau kamu sayang dengan mouse, ponsel, atau perangkat elektronik kesayangan kamu, gunakan saja pengisi daya nirkabel yang sudah bersertifikasi Qi. Mouse premium Rexus Daxa Pro Wireless menyertakan pengisi daya nirkabel Qi berteknologi tinggi di dalam paket penjualannya.
Tunggu apa lagi? Miliki mouse keren dengan teknologi pengisian daya ramah lingkungan itu.