Gamer, banyak pengguna headset Bluetooth yang mengeluh mengalami latensi atau delay saat bermain game di ponsel. Ini semakin sering terjadi karena tren penggunaan headset wireless yang makin meningkat untuk aktivitas multimedia seperti mendengarkan musik, menonton film, hingga bermain game.
Teknologi yang memanfaatkan frekuensi radio memang makin banyak digunakan dalam sistem konektivitas gadget atau gawai. Meski merupakan teknologi yang tak lagi baru, Bluetooth tetap salah satu teknologi koneksi yang masih banyak digunakan hingga saat ini.
Salah satu alasan kenapa banyak orang masih menggunakan teknologi si gigi biru ini adalah segi kepraktisannya. Gampang saja, dengan menggunakan headset Bluetooth, kita tak perlu berurusan dengan kabel yang kerap kali membuat ribet, tak rapi, dan kurang sedap dilihat.
Selain itu, hampir semua ponsel mempunyai jenis konektivitas ini sehingga kita mudah mengoneksikan headset Bluetooth dengan berbagai merek dan tipe ponsel. Kita juga tidak perlu menambahkan dongle USB receiver atau alat apapun pada ponsel jika menggunakan koneksi Bluetooth.
Keterbatasan Bluetooth dan Penyebabnya
Namun, untuk aktivitas yang membutuhkan transfer data real-time seperti gaming, Bluetooth masih memiliki beberapa kelemahan. Salah satu masalah utamanya adalah latensi. Selain itu, beberapa pengguna juga mengeluhkan adanya suara hissing atau dengungan saat headset tidak mengeluarkan suara apa pun. Latensi atau delay terjadi saat suara yang diterima tidak sinkron dengan aksi di layar. Selain itu, beberapa faktor lain juga berperan dalam memperparah latensi Bluetooth, antara lain:
1. Spesifikasi Ponsel (RAM dan Prosesor)
- RAM dan prosesor berperan penting dalam mengelola lalu lintas data audio dan grafis saat bermain game. Jika RAM kecil atau prosesor tidak cukup kuat, pemrosesan data bisa melambat, menyebabkan latensi.
- Misalnya, untuk game dengan grafis tinggi, ponsel dengan RAM 6GB atau lebih dan prosesor modern (seperti Snapdragon 8 series) akan jauh lebih optimal dibanding ponsel dengan spesifikasi lebih rendah.
2. Codec Audio yang Digunakan
Codec adalah teknologi yang mengompres dan mendekompres data audio sebelum dikirim melalui Bluetooth. Setiap codec memiliki performa yang berbeda, terutama dalam hal kualitas suara dan latensi:
- SBC: Codec paling dasar dan banyak digunakan, tapi memiliki latensi cukup tinggi dan kualitas audio yang biasa saja.
- AAC: Digunakan di perangkat Apple, codec ini cocok untuk musik tapi masih memiliki latensi cukup tinggi untuk gaming.
- aptX dan aptX Adaptive: Codec dari Qualcomm yang mengurangi latensi dan meningkatkan kualitas audio. aptX Adaptive bisa menyesuaikan secara otomatis antara kualitas suara dan latensi rendah.
- LDAC: Codec dari Sony yang fokus pada kualitas audio tinggi, tapi cenderung memiliki latensi lebih tinggi dibanding aptX.
Semakin baik codec yang digunakan, semakin kecil kemungkinan kamu mengalami latensi. Oleh karena itu, memilih headset Bluetooth yang mendukung codec aptX atau low latency sangat disarankan untuk gaming.
3. Interferensi Sinyal dari Perangkat Elektronik Lain
Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.4 GHz, sama seperti Wi-Fi, microwave, dan perangkat nirkabel lainnya. Jika ada terlalu banyak perangkat di sekitar yang menggunakan frekuensi ini, akan terjadi interferensi yang memperlambat koneksi dan meningkatkan latensi.
Untuk mengurangi interferensi, kamu bisa mematikan perangkat lain atau menjauhkan ponsel dari router Wi-Fi dan perangkat elektronik lain saat bermain game.
4. Kualitas Headset Bluetooth
- Tidak semua headset Bluetooth dibuat dengan kualitas yang sama. Headset murah mungkin tidak menggunakan chip atau teknologi terbaru untuk memproses audio dengan cepat, sehingga menambah latensi.
- Headset dengan fitur low latency atau gaming mode biasanya memiliki kemampuan untuk mengurangi delay secara signifikan. Misalnya, beberapa TWS seperti Rexus FX1 menyediakan mode khusus gaming yang mempercepat respons suara.
5. Jarak antara Headset dan Ponsel
Bluetooth memiliki batas jarak efektif sekitar 10 meter. Jika jarak antara ponsel dan headset terlalu jauh atau ada penghalang seperti dinding, sinyal Bluetooth bisa melemah, menyebabkan latensi meningkat.
Untuk performa optimal, usahakan menjaga headset dan ponsel tetap berdekatan dan minim penghalang fisik.
Dengan memahami faktor-faktor ini, kamu bisa lebih bijak dalam memilih perangkat dan kondisi penggunaan untuk mengurangi latensi Bluetooth. Jika masalah latensi tetap ada, kamu bisa mencoba solusi seperti mode kabel untuk memastikan suara dan grafis tetap sinkron.
Meminimalkan Keterbatasan Headset Bluetooth
Dua masalah umum tersebut memang kerap terjadi pada headset dengan koneksi Bluetooth, terutama saat digunakan untuk bermain game. Saat bermain game, grafis dan audio mempunyai ukuran yang sangat besar sehingga lalu lintasnya memaksa perangkat bekerja keras.
Hal itu berbeda jika kita mendengarkan musik yang hanya membutuhkan lalu lintas data audio. Begitupun dengan menonton film, lalu lintas data tidak sebesar yang dibutuhkan saat bermain game di ponsel.
Meski delay atau latensi bisa tak terhindarkan, tetapi kita bisa meminimalisir kendala tersebut dengan beberapa cara berikut.
1. Matikan koneksi lain di ponsel
Pastikan saat bermain dengan menggunakan headset Bluetooth, tidak ada driver lain yang sedang aktif di ponsel kamu. Itu berpotensi menyebabkan crash atau corrupt yang berpengaruh pada suara. Pengguna koneksi lain pada saat yang bersamaan juga makin memperberat kerja ponsel.
2. Hapus aplikasi yang tidak penting
Adakah kamu mengunduh aplikasi yang berpotensi memperberat beban RAM ponsel kamu? Jika ada, uninstall perangkat lunak tersebut. Tujuannya adalah untuk meringankan kerja ponsel.
3. Gunakan ponsel dengan RAM yang cukup besar
Pastikan RAM ponsel pintar kamu cukup besar untuk memainkan game dengan permainan grafis yang butuh kerja keras dalam memprosesnya. Untuk memainkan game-game moderen, sebaiknya kamu menggunakan ponsel dengan RAM di atas 3GB.
4. Perbaharui perangkat lunak
Gunakan perangkat lunak terbaru yang dianjurkan. Biasakan pula untuk meng-update versi game terbaru yang kalian mainkan.
5. Pastikan baterai headset Bluetooth dalam keadaan penuh
Headset Bluetooth memang terkenal haus daya baterai sehingga pengguna harus secara teratur memastikan perangkatnya tersebut sudah terisi cukup daya sebelum menggunakannya. Cara ini juga bermanfaat untuk mengurangi suara hissing yang sering muncul saat baterai headset mulai menipis.
6. Gunakan headset Bluetooth yang dilengkapi fitur low latency
Ada baiknya kamu juga mulai mempertimbangkan menggunakan headset atau earphone Bluetooth yang menawarkan fitur low latency. Salah satunya adalah True Wireless Stereo (TWS) Rexus FX1. TWS ini memiliki fitur low latency mode yang bisa diaktifkan dengan menekan tombolnya sebanyak tiga kali.
Jaminan Koneksi Tanpa Gangguan dengan Kabel AUX
Jika cara di atas belum bisa membuahkan hasil yang maksimal, maka cara terakhir yang lebih sederhana adalah dengan menggunakan koneksi kabel AUX. Tak bisa dipungkiri, penggunaan koneksi kabel tetap terbukti stabil.
Kamu bisa menggunakan kabel saat bermain game saja, sedangkan saat mendengarkan musik, koneksi Bluetooth tetap bisa diandalkan. Untuk itu, kamu membutuhkan headset yang mempunyai dual connection (kabel dan Bluetooth).
Saat ini, kebanyakan headset wireless selalu dilengkapi dengan mode koneksi kabel di dalamnya. Kamu bisa menemukannya di Headset Rexus M2 dan Headset Rexus BT7.
Tujuannya tentu adalah untuk mengantisipasi jika koneksi nirkabel berbasis Bluetooth kurang bisa diandalkan untuk beberapa kebutuhan multimedia, termasuk saat digunakan untuk menelpon atau melakukan virtual meeting. Dengan headset Bluetooth yang juga dilengkapi mode kabel, kamu jadi lebih nyaman melakukan berbagai aktivitas, tentunya.