Gamer, fitur port USB 3.0 makin banyak digunakan untuk melakukan transfer data dari satu perangkat ke perangkat yang lain, termasuk untuk mengoneksikan capture card Rexus HD100. Selain menggunakan HDMI versi 2.o, penggunaan port USB 3.0 menjadi syarat agar capture card dapat berfungsi dengan baik.
Hal itu bisa dimengerti karena lalu lintas data saat melakukan streaming sangat besar. Tidak hanya mentransfer video dan audio, saat streaming data grafis bersolulsi jumbo (standar 1080p) juga harus ditransfer dalam hitungan sepersekian detik, tampa melalui proses kompresi terlebih dahulu.
Beda Port 2.0 dengan Port 3.0
Secara sekilas, colokan atau port USB 2.0 dan 3.0 mempunyai bentuk yang sama. Dilihat dari jumlah pin di dalamnya pun sama persis. Ada beberapa produsen yang menggunakan plastik isolator warna biru untuk menandai USB 3.0.
Untuk membandingkan USB 2.0 dan 3.0 ada beberapa perbedaan utama yang harus kita ketahui, seperti berikut ini:
-
Kecepatan transfer data
USB 2.0 memiliki kecepatan transfer data sekitar 480 Mbps, sedangkan USB 3.0 menawarkan kecepatan hingga sekitar 4.8 - 5 Gbps alias 10 kali lebih cepat. Perlu diingat, kecepatan transfer itu juga tergantung pada perangkat yang digunakan dikoneksikan ya.
-
Ukuran dan bentuk penampang
Meski tidak terluihat jelas, tapi kalau kita perhatikan sungguh-sungguh, ada perbedaan bentuk pada port atau colokan antara USB 2.0 dengan 3.0. Tentu ukuran USB 3.0 lebih besar karena jumlah kabelnya lebih banyak, dari 4 menjadi 8, dan terdapat penambahan bentuk lain.
-
Daya
USB 2.0 dapat menyalurkan arus hingga 500 mA, sedangkan USB 3.0 hingga 900 mA sehingga memungkinkan perangkat yang haus daya terkoneksi dengan USB tipe ini.
-
Efisiensi
Teknologi 3.0 memungkinkan efisiensi daya yang lebih baik dengan daya yang lebih kecil untuk keadaan siaga atau untuk menghilangkan daya sepenuhnya ketika tidak digunakan. Kemampuan ini tidak dimiliki oleh 2.0.
Mengapa Capture Card Harus Pakai Port 3.0?
Sebenarnya, tidak semua capture card harus menggunakan port 3.0. Untuk capture card model lama yang dilengkapi dengan onboard compression engine, mereka secara otomatis dapat mengompresi data yang ditransfer ke perangkat tujuan sehingga resolusinya tidak terlampau besar.
Dengan auto-compression itu data yang ditranfer maksimal beresolusi keluaran 720p30. Ada yang bisa mentransfer hingga 1080p tetap tetap melalui proses kompresi berformat MJPEG atau H264. Resolusi sebesar itu masih bisa "dicerna" dengan layak oleh port USB 2.0 yang mempunyai kemampuan transfer rerata 480 Mbps.
Kondisinya berbeda saat ini. Banyak capture card keluaran terbaru, seperti Rexus HD100 atau Elgato HD60S yang tidak dilengkapi lagi dengan mesin kompresi otomatis agar kualitas gambar yang diperoleh tetap seutuh mungkin.
Jadi, jika Capture Card HD100 dapat menangkap gambar beresolusi 4K, maka sedapat mungkin resolusi sebesar itu dapat ditransferkan ke laptop atau komputer penerima seutuh mungkin.
Hal itu tentu sulit dilakukan jika menggunakan port 2.0. Karenanya, untuk tranfer data sebesar itu dalam kecepatan maksimal, capture card harus dikoneksikan ke komputer penerima yang mempunyai port 3.o.
Butuh Kabel 3.0 Juga
Agar mencapai kecepatan USB 3.0 penuh (4,8 Gbps), maka port USB 3.0 idealnya dikoneksikan dengan kabel yang sama-sama mendukung teknologi 3.0. Jika mengoneksikan capture card ke port USB 3.0 tetapi tetap menggunakan kabel 2.0, maka kualitas gambar tetap tidak bisa optimal.
Penggunaaan kabel 2.0 untuk mengoneksikan capture card HD100 ke komputer dapat menyebabkan potensi gambar berkedip (flickering), freeze atau lag, hanya keluar gambar atau suara saja, hingga tidak terkoneksi sama sekali.
Nah, buat kalian yang ingin streaming dengan menggunakan Capture Card Rexus HD100, pastikan sistem koneksi sesuai dengan spesifikasi. Jika ada kendala, jangan langsung menyalahkan produk capture card mengalami malfungsi. Sebaiknya periksa pula sistem koneksinya. Makin jelas ya, Gaes? Selamat streaming! e