Gamer, jika kita membalikkan posisi mouse, kita akan melihat sebuah lampu LED yan menyala. Buat kalian yang belum ngeh, itu adalah LED sensor yang berfungsi layaknya mata pada sebuah mouse.
Sensor berfungsi untuk memetakan titip pada permukaan bawah mouse. Kemudian, pencitraan titik tersebut diolah menjadi gerakan kursor.
Seperti kita ketahui bersama, saat ini ada dua teknologi sensor yang biasa digunakan pada mouse. Teknologi tersebut adalah teknologi optik dan laser.
Kedua teknologi tersebut sebenarnya hampir sama, yaitu sama-sama menggunakan semacam sensor CMOS yang berfungsi layaknya kamera digital yang menangkap pantulan sinar yang ditembakkan ke permukaan mouse. Bedanya, pada teknologi mouse optik, sinar yang ditembakkan merupakan sinar dari dari LED, sedangkan pada mouse laser, sinar yang digunakan adalah laser.
Mouse gaming yang menggunakan sensor laser memungkinkan kamu menggunakan mouse di permukaan apa pun, bahkan kaca, dan lebih sering memiliki tingkat DPI yang lebih tinggi daripada mouse optik. Tetapi, karena laser menembus permukaan, seringkali bisa menyebabkan gerakan yang tidak konsisten dan kurang baik saat diajak berakselerasi.
Karenanya, saat ini hampir sebagian besar mouse gaming menggunakan teknologi sensor optik sebagai penentu arah gerak mouse. Selain lebih stabil, masih ada beberapa keunggulan teknologi mouse ini, yaitu:
Gerakan lebih terkendali dan akurat
Dari tingkat akurasi, mouse optik dapat mencapai gerakan akurat yang halus ini tanpa akselerasi ekstra, memungkinkan gerakan yang cepat secara akseleratif. Jtu tiidak dapat diikuti oleh mouse laser yang cenderung mengalami “jitter” atau meloncat.
Lebih stabil sensitivitasnya
Sensitivitas mouse diukur dalam titik per inci (DPI). Di awal kemunculannya, mouse laser menawarkan tingkat DPI yang jauh lebih tinggi daripada mouse optik. Tetapi seiring berkembangnya teknologi, kesenjangan antara sensor optik dan sensor laser telah menurun secara signifikan. Selain itu, sebagian besar game membutuhkan tingkat akurasi yang baik dengan DPI yang akurat sehingga mouse optik lebih baik pada hal ini, sedangkan mouse laser dinilai terlalu sensitif.
Perawatan mouse optik lebih mudah
Karena sensor mouse gaming optik tidak memiliki bagian yang bergerak, maka tidak perlu dibersihkan atau dirawat. Kamu tinggal menjaga kebersihan sensornya dengan membersihkannya secara teratur dengan tisu bersih.
Harga relatif lebih murah
Secara apple to apple, harga mouse optik relatif lebih murah dibandingkan dengan mouse laser. Salah satu contohnya adalah mouse optik Rexus Xierra X15, Mouse dengan chipset merek Instant ini memiliki harga yang terjangkau meski dilengkapi beberapa fitur unggulan mouse gaming.
Hal itu dikarenakan komponennya lebih ringan dan menggunakan lampu LED sebagai sensornya sehingga mudah dicari komponennya. Dari segi perawatan, mouse optik tidak perlu dirawat secara khusus sehigga tidak perlu peralatan pembersihan tambahan.
Dengan segala kelebihannya, tentu saja produsen mouse lebih banyak memilih menggunakan teknologi optik dibandingkan dengan menggunakan teknologi laser. Sejak awal, Rexus menggunakan teknologinya pada semua mouse yang diproduksinya. Pengembangan yang dilakukan lebih pada kapasitas dan kualitas sensor mouse yang dari hari ke hari makin berkembang.
Nah, makin tahu ya kenapa saat ini lebih banyak mouse optik ketimbang laser.