Gamer, tentu kalian sudah tidak asing lagi dengan konektor Universal Serial Bus (USB) Type C. Ya, dari beberapa pilihan konektor maupuan port USB, USB Type A dan USB Type C memang makin banyak digunakan di berbagai perangkat, termasuk buat konektor perangkat gaming.
Sebelum kemunculan USB Type C, kita tentu sudah familiar dengan USB Type A yang berbentuk kotak dan berukuran besar. Hampir semua komputer dan laptop menyediakan port USB ini.
Bahkan, saking umumnya, beberapa mesin game dan alat multimedia lain menyertakan tipe konektor ini. Kamu bisa menemukannya di PlayStation, Xbox, Nintendo Switch, smart TV, media streaming, dan lainnya.
Meski konektornya terlihat besar, tetapi USB tipe ini tetap digunakan hingga sekarang karena dapat memfasilitasi beragam jenis transfer, baik transfer sinyal data maupun sinyal listrik mikro. Standar USB Type A mempunyai 5 pin metal yang tersambung pada lima titik kabel.
Perkembangan Konektor USB 3.0
USB type A versi 3.0 memang sudah sekitar 4 tahun dikenal masyarakat, tepatnya sejak 2017 lalu. Sejak kemunculannya, tipe USB ini mulai banyak digunakan karena lebih unggul dibanding USB Type A 2.0 yang biasa digunakan alat elektronik.
Versi USB ini mempunyai 9 pin untuk memastikan kecepatan transfer data dan listrik yang jauh lebih cepat. Hal ini dikarenakan pin atau plat besi di dalam USB Type A 3.0 lebih banyak daripada tipe 2.0
Pada versi 2.0, jumlah pin atau plat besi di dalamnya ada 4 buah. Pada USB 3.0, terdapat 9 pin logam.
USB Type C Mulai Makin Dikenal
Keberadaan USB type A versi 3.0 yang diklaim paling cepat di tipe yang sama mulai tergusur dengan munculnya USB tipe baru yaitu USB type C yang mempunyai bentuk yang jauh berbeda.
Kehadiran USB type C punya bentuk lebih raping. Banyak produsen laptop dan ponsel pintar yang mulai menggunakan tipe ini.
Keunggulan dasar dari USB tipe-C adalah kemampuannya digunakan secara bolak-balik. Artinya, kamu tidak harus memikirkan bagaimana posisi port USB-nya. Mau dengan lidah ke atas ataupun ke bawah, USB ini tetap bisa terbaca dengan baik.
Pada USB tipe-C, kamu bisa memasukannya secara bebas. Hal itu karena USB tipe-C dibekali oleh sebuah sirkuit khusus yang akan memberitahukan jalur mana yang harus ditempuh.
Keunggulan lain USB tipe-C adalah desainnya yang ramping. Meski ramping, USB tipe-C merangkum semua kemampuan port pada perangkat komputer, seperti menjadi jalur input/output data, jalur charging baterai, jalur penghubung display ke monitor lain, dan banyak lagi.
Lebih Cepat, Lebih Powerful
Pada dasarnya, USB-C dibuat berdasar standar transfer data USB 3.1 generasi kedua. Secara teoritis, USB Type C dapat mengirimkan data dengan kecepatan hingga 10Gbps.
Kecepatan transfer data tersebut berarti dua kali lebih cepat dari USB 3.0 dan USB 3.1 generasi pertama. Keduanya hanya memiliki kecepatan hingga 5Gbps.
Selain itu, USB-C juga mendukung teknologi transfer data Thunderbolt 3 Intel. Port USB-C yang dilengkapi dengan Thunderbolt 3 dapat mendorong kecepatan data hingga 40 Gbps (secara teoritis). Itu berarti empat kali lebih cepat dari USB 3.1.
Sayangnya, belum semua perangkat menggunakan konektor USB tipe ini. Masih banyak yang menggunakan USB3.0.
Tetapi, bukan berarti kita tidak bisa mengoneksikan perangkat yang berbeda konektor tersebut. Kita hanya membutuhkan konverter atau konektor penyesuai antara USB type A ke type C.
Cara ini juga bisa dilakukan para Gamer yang menggunakan perangkat gaming yang mayoritas menggunakan konektor USB type A, seperti gamepad Rexus GX1 dan GX2. Jika hendak menghubungkan alat gamingnya ke ponsel, maka kamu harus menggunakan konverter OTG.
Dengan menggunakan konverter, kita bisa menyambungkan antara USB tipe lain, dengan USB Type C dan sebaliknya. Tetapi, perlu diketahui, tentu saja ada perubahan kecepatan saat kita mengkonversi antara satu tipe USB ke USB tipe lain.