Mouse Gaming Daxa Air 2 Wireless Generasi 2, Makin Lengkap dan Mewah

Gamer, satu tipe mouse gaming yang sedang menyita perhatian saat ini adalah Daxa Air II Wireless Gen 2 (Generasi kedua). Disebut generasi kedua karena mouse ini memang penerus dari mouse yang sama, yaitu generasi pertama.

Suksesi tersebut bukan tanpa alasan ataupun tanpa tujuan. Alasan Rexus melanjutkan generasi pertama mouse tersebut dengan generasi kedua adalah untuk menambahkan beberapa fitur dan teknologi yang sebelumnya tidak ada.

Penambahan fitur dan teknologi tersebut cukup signifikan, bukan satu atau dua unsur semata. Tambahan tersebut meliputi MCU atau micro controller unit, switch atau tombol, hingga kabel pun mengalami upgrade.

Dengan banyaknya tambahan tersebut, sebenarnya cukup untuk mengubah nama tipe mouse itu. Tetapi, karena antusias pengguna sangat banyak pada mouse Daxa Air II Wireless (generasi pertama), maka prinsipal tampaknya tetap menggunakan nama tersebut di versi mouse terbaru ini.

Mouse gaming DAXA Air II Wireless Gen 2 White

Mouse Ringan Sarat Teknologi

Mouse gaming DAXA Air II Wireless Gen 2 tetap mengusung konsep mouse premium dengan bobot ringan alias ultralight weight. Dengan bobot hanya sekitar 77 gram, mouse ini tergolong sangat ringan sehingga memudahkan kita melakukan berbagai gerakan dengan pengendalian optimal.

Semua pasti sudah tahu, bobot yang ringan tersebut utamanya dihasilkan dari penggunaan model honeycomb, sistem casing berlubang. Selain untuk memangkas bobot, model tersebut ternyata efektif menaikkan pamor mouse - jadi lebih keren, sederhananya.

Meski ringan, DAXA Air II Wireless Gen 2 sarat dengan teknologi baru. Kita mulai dari penggunaan MCU yang diklaim mengalami proses optimalisasi.

Sejauh ini. info yang diperoleh adalah MCU yang digunakan tetaplah berukuran 32 bit, tetapi merupakan generasi terbaru. Salah satu implikasinya nyatanya adalah pada sektor penggunaan daya. Diklaim bahwa dengan MCU baru, mouse ini lebih hemat daya.

MCU baru tersebut juga berefek pada makin lengkapnya fitur yang ditawarkan melalui pengaturan perangkat lunak mouse ini. Beberapa contohnya adalah pengaturan debounce time, Lift of Distance (LOD), maupun sensitivitas sensor (DPI). Itu menyempurnakan kemampuan chipset mouse ini. DAXA Air II Wireless Gen 2 yang juga menggunakan chipset terkini, Pixart 3370. Chipset ini merupakan seri tertinggi yang ada di pasaran saat ini. 

Mouse gaming DAXA Air II Wireless Gen 2 White

DAXA Air II Wireless Pakai Kaihl

Fitur lain yang menjadi pembeda dari generasi sebelumnya adalah tombol atau switch. Jika generasi sebelumnya menggunakan switch berbendera Omron, yang generasi kedua ini menggunakan switch Kaihl.

Keduanya memang berasal dari pabrikan Tiongkok, meski untuk Omron, asalnya dari Jepang. Switch Kaihl saat ini makin banyak digunakan oleh pabrikan mouse gaming dan perangkat keras lain. Salah satu sebabnya karena merek ini menyediakan banyak sekali tipe switch dalam satu lini produk sehingga pengguna dapat memilih sesuai kelas dan kualitas.

Untuk mouse ini, switch Kaihl yang digunakan diklaim dapat bertahan hingga 80 juta klik. Jika dikalkulasi secara sederhana, itu berarti dapat empat kali lebih awet daripada switch setipe lainnya.

Untuk peranti keras pendukung mouse ini, selain switch, Daxa Air II Wireless Gen 2 juga dilengkapi dengan kabel jenis paracord yang anti-kusut untuk mendukung mode koneksi kabel. Kabel jenis ini tidak ditemukan pada generasi sebelumnya.

Mode kabel ini sebenarnya merupakan pilihan koneksi untuk mendukung fungsi wireless pada mouse ini. Sesuai namanya, mouse ini mengandalkan konektivitas nirkabel tanpa latensi, dengan menggunakan platform frekuensi 2.4GHz, memakai receiver yang disempurnakan pula.

Mouse gaming DAXA Air II Wireless Gen 2 dilengkapi kabel paracord

Sesuai Harganya

Ulasan singkat tersebut tentu bermuara pada satu pertanyaan krusial - dan sering, yaitu apakah sesuai dengan harganya? Pertanyaan khas para konsumen marketplace online ini terjawab dengan mudah: Sesuai.

Ya, dengan beragam fitur tambahan yang dibenamkan di dalamnya, mouse ini diprediksi dapat kembali menyita perhatian khalayak. Dengan dibanderol seharga sekitar 650 ribuan, mouse ini bisa jadi must have item dalam daftar belanja kamu bulan ini.

Kemendesakan untuk membelinya tampak tinggi karena berkaca dari mouse generasi sebelumnya yang sold out hanya dalam hitungan minggu. Kita tentu tidak mau akhirnya harus menunggu distributor mouse ini melakukan restok lagi - entah sampai kapan - untuk "hanya" memiliki seonggok tetikus kecil ini, bukan?

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Please note, comments must be approved before they are published