Gamer, memilih mikrofon kondensor atau condenser microphone untuk streaming bukanlah hal yang mudah. Ada banyak pilihan yang tersedia sehingga memilih yang berkualitas dan tentu dengan harga yang terjangkau perlu perhatian ekstra.
Perhatian ekstra tersebut akan meliputi mengenai daya tangkap mikrofon, fungsionalitas, fitur yang ditawarkan, dan tentu saja harga yang terjangkau. Seperti kita ketahui, harga mikrofon kondensor lebih mahal dibandingkan dengan mikrofon biasa.
Tentu saja, kamu tidak mau membuang uang percuma untuk sebuah mikrofon kondensor yang “biasa-biasa” tapi harganya selangit, bukan? Agar tak menyesal di belakang, sebaiknya simak beberapa hal berikut.
Kenapa Mikrofon Kondensor Mahal?
Sebelum masuk ke panduan memilih mikrofon kondensor yang baik, sebaiknya kita bahas dahulu mengenai perbedaan antara mikrofon kondensor dengan mikrofon biasa. Perbedaan itulah yang menyebabkan mikrofon ini lebih mahal dibandingkan mikrofon biasa.
Mikrofon Kondensor/Condenser Microphone
Dalam mikrofon kondensor, terdapat membran atau diafragma. Membran tersebut akan bergetar saat ada suara, sekecil apapun suara itu, yang mengenainya. Jika membran tersebut bergetar, maka akan mengaktifkan sinyal listrik untuk kemudian diolah menjadi suara di pre-amplifier.
Untuk mengaktifkan mikrofon kondensor, dibutuhkan daya sekitar 48V dan itu didapatkan dari pre amplifier dengan mengontrol volume di phantom power yang ada di mixer atau pre-amplifier.
Mikrofon kondensor dapat menangkap suara secara detil dan utuh, termasuk suara lirih sekalipun. Karenanya, mikrofon ini banyak digunakan sebagai mikrofon di studio rekaman, terutama saat merekam suara vokal dari penyanyi.
Mikrofon biasa / Dynamic Microphone
Jika mikrofon kondensor menggunakan membran sebagai media untuk menangkap getaran suara, maka dalam mikrofon standar terdapat kumparan dari logam yang berfungsi untuk menangkap suara. Karena menggunakan kumparan logam, maka sensitivitasnya tidak sesensitif membran.
Meski tidak sesensitif mikrofon condenser, mikrofon standar dapat berfungsi untuk menangkap suara dengan power besar, seperti gitar atau drum. Untuk mendapatkan suara yang maksimal, mikrofon standar harus diletakkan ujung dengan menghadap sumber suara.
Tips Memilih Mikrofon Kondensor
Karena kemampuannya dalam menangkap suara secara jernih dan utuh, maka mikrofon condenser makin banyak digunakan oleh para vlogger atau streamer saat beraksi secara live atau recorded di kanal media sosial.
Bisa dikatakan, mikrofon condenser saat ini menjadi salah satu peranti wajib yang harus dimiliki oleh para vlogger. Agar tidak bingung memilihnya, berikut beberapa panduan untuk memilih mikrofon kondensor yang baik.
-
Punya pilihan sumber suara
Banyak mikrofon kondensor memiliki pola pengambilan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan posisi sumber suara. Secara umum, ada dua pola pengambilan suara mikrofon ini, yaitu:
- Omnidirectional
Mikrofon dengan fitur omnidirectional akan menangkap suara (cukup) secara merata di depan dan belakang mikrofon. Ini bisa bagus jika kamu mau menggunakan mikrofon untuk merekam sekelompok kecil penyanyi yang sumber suaranya dapat dari beberapa titik.
- Cardioid
Sistem mikrofon kondensor dengan pola cardioid akan mengambil sumber suara yang berasal dari depan saja, dengan menutup sensitivitas bagian belakang. Pola yang biasa disimbolkan berbentuk hati ini cocok untuk kalian melakukan streaming atau berbicara secara solo.
Idealnya, kalian memiliki mikrofon yang mempunyai dua pola penangkapan ini sekaligus. Dengan demikian, kalian bisa menyesuaikannya sesuai kebutuhan.
Untuk mikrofon dengan dual source pick up ini, kalian bisa melirik produk Thronmax MDrill M2P, Thronmax Mdrill Dome M3P, dan Thronmax Mdrill Zero Plus M4P. Ketiganya merupakan produk persembahan Rexus.
-
Punya sensitivitas tinggi
Pilihlah mikrofon yang mempunyai sensitivitas tinggi. Itu akan sangat berguna saat kamu harus mengambil jarak dengan mikrofon tersebut saat bicara.
Teknologi Vertigain seperti pada produk mikrofon kondensor Thronmax Mdrill akan membantu kamu dalam memberikan perekaman suara yang berkualitas. Teknologi ini diklaim mempunyai tingkat sensitivitas dan kejernihan lebih baik dibandingkan mikrofon sekelas.
-
Respon frekuensi yang seimbang
Beberapa mikrofon kondensor profesional mempunyai grafik respon frekuensi. Respon frekuensi mikrofon adalah pengukuran besarnya respons terhadap rentang frekuensi tertentu.
Dengan kata lain, mikrofon kondensor yang bagus mempunyai grafis respon frekuensi yang seimbang dan sesuai standar frekuensi. Jika ada loncatan atau justru penurunan grafis, bisa dikategorikan mikrofon tersebut belum seimbang.
-
Sudah dilengkapi power supply terintegrasi
Pilihlah mikrofon kondensor yang sudah dilengkapi dengan catu daya terintegrasi di dalamnya, seperti mikrofon kondensor Thronmax. Dengan sistem catu daya terintegrasi tersebut, mikrofon tidak perlu dikoneksikan ke power gain layaknya phantom power.
Dengan mikrofon yang sudah dilengkapi power supply ini, kamu tingga mengoneksikannya dengan komputer menggunakan kabel USB. Simple dan lebih hemat, tentunya.
-
Mikrofon kondensor dengan distorsi minimal
Pilih mikrofon kondensor yang mempunyai tingkat distorsi minimal. Distorsi adalah suara dengung yang merupakan hasil grounding dari proses elektronika. Dalam intensitas yang tinggi, suara ini akan mengganggu dan membuat suara hasil rekaman tidak “bersih”.
Panduan di atas tentu dapat kalian sesuaikan dengan kebutuhan dan bujet. Sebgai gambaran, mikrofon kondensor Thronmax dengan kualitas yang cukup bisa diandalkan dapat kalian boyong dengan mengeluarkan kocek sekitar Rp600.ooo - 1.200.000,- sesuai dengan tipe yang tersedia.
Dengan bujet sebesar itu, kalian sudah bisa mendapatkan salah satu alat streaming berkualitas. Tinggal sisihkan bujet lain untuk membeli peralatan lain. Setuju?