Gamers, salah satu jenis headset yang paling cocok untuk mendukung mobile gaming adalah jenis headset wireless atau nirkabel. Jenis headset ini membenamkan teknologi Bluetooth di dalamnya agar bisa pairing dengan source divice dengan menggunakan frekuensi radio. Seperti kita ketahui, Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi barengan 2,4 GHz.
Seperti kita ketahui, tampaknya mobile gaming makin tak terbendung. Makin banyak penggemar gim yang mulai tertarik dengan permainan gim dengan menggunakan peranti ponsel pintar. Bisa dimengerti sih karena banyak gamer yang “mobile” sehingga membutuhkan media permainan yang bisa dimainkan di manapun dan kapan pun.
Dengan makin banyaknya pemain mobile gaming, peralatan yang mendukung permainan tersebut pun makin beragam. Selain ponsel pintar dengan RAM dan OS yang mumpuni, bermain mobile gaming makin nyaman dengan menggunakan headset Bluetooth.
Alasan Menggunakan Headset Nirkabel: Praktis
Teknologi yang menggunakan frekuensi radio memang makin banyak digunakan dalam sistem konektivitas gadget atau gawai. Meski merupakan teknologi yang tak lagi baru, Bluetooth tetap salah satu teknologi koneksi yang masih banyak digunakan hingga saat ini.
Salah satu alasan kenapa banyak orang masih menggunakan teknologi si gigi biru ini adalah segi kepraktisannya. Dengan menggunakan frekuensi, kita tak perlu berurusan dengan kabel yang kerap kali membuat ribet, tak rapi, dan kurang sedap dilihat.
Untuk koneksi lokal dengan tingkat transfer data yang relatif rendah, Bluetooth bisa diandalkan. Transfer data besar pun tetap bisa dilayani oleh Bluetooth, meski dalam waktu yang tak cepat. Untuk Bluetooth versi 4.0, rata-rata kecepatan transfer datanya adalah sekitar 25MB per detik.
Keterbatasan Umum Bluetooth: Delay
Bagaimana dengan aktivitas transfer data besar dan membutuhkan kecepatan “real time”? Apakah Bluetooth bisa dihandalkan? Pertanyaan ini sebenarnya mendasari permasalahan yang kerap terjadi saat kalian mengalami “delay” atau “lag” suara saat menggunakan headset Bluetooth saat bermain gim.
Delaying atau nge-lag kerap dialami oleh gamer yang menggunakan headset dengan konektivitas Bluetooth. Tidak hanya satu atau dua orang yang mengalaminya, kasus ini sudah dialami oleh sebagian besar gamer. Delay itu menyebabkan suara yang keluar tidak “real time”, ada keterlambatan beberapa detik.
Selain delay, penggunaan koneksi Bluetooth untuk headset gaming juga terkadang menimbulkan sedikit suara “Nging” saat suara dari gim berhenti. Bagi beberapa telinga pengguna yang peka, suara “nging” itu terasa mengganggu.
Bagaimana solusinya?
Dua masalah umum ini kerap terjadi pada headset dengan koneksi Bluetooth, terutama Bluetooth yang masih menggunakan teknologi A2DP (Advanced Audio Distribution Profle) yang tak diragukan lagi kemampuannya dalam menghantarkan sinyal audio, tapi masih agak terseok-seok saat berhadapan dengan sinyal audio yang dikombinasikan dengan suara mikrofon dan visual dengan grafis kelas dewa seperti dalam permainan gim.
Namun, sebelum menyalahkan headset Bluetooth kita, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu:
- Pastikan saat bermain dengan menggunakan headset Bluetooth, tidak ada driver lain yang sedang aktif di ponsel kamu. Itu berpotensi menyebabkan crash atau corrupt yang berpengaruh pada suara
- Adakah kamu mengunduh perangkat lunak yang berpotensi memperberat beban RAM ponsel kamu? Jika ada, uninstall perangkat lunak tersebut.
- Pastikan RAM ponsel pintar kamu cukup besar untuk memainkan gim dengan permainan grafis yang butuh kerja keras dalam memprosesnya.
- Gunakan perangkat lunak terbaru yang dianjurkan. Untuk gim, kalian bisa meng-update versi terbaru dari gim yang kalian mainkan.
- Untuk menghindari suara “nging”, pastikan baterai headset dalam keadaan full saat digunakan.
- Seperti yang dilansir dari howtogeek.com, satu cara yang paling tepat adalah engan menggunakan headset yang sudah didukung teknologi APTX Bluetooth Protokol. Sayangnya, sangat jarang headset yang sudah menggunakan tipe Bluetooth ini. Jika headset kamu sudah mendukung teknologi Bluetooth APTX, maka software di ponsel atau komputer pun harus mendukung teknologi yang sama. Saat ini, Windows 10 dan Android Oreo 8.0 sudah mendukung fitur ini.
Solusi Akhir: Manfaatkan Kabel AUX
Jika solusi di atas masih terlalu sulit dipraktikkan, maka cara terakhir yang lebih sederhana adalah dengan menggunakan koneksi kabel AUX. Tak bisa dipungkiri, penggunaan koneksi kabel tetaplah yang paling paten dan terbukti stabil.
Menyadari hal itu, Rexus menyertakan kabel AUX dalam tiap headset wireless-nya, seperti dalam produk Rexus M1 keluaran baru, Rexus Thundervox FX1, dan Rexus S3 Pro. Kabel AUX yang disertakan pada produk wireless headset Rexus mendukung voice sehingga headset bisa digunakan juga untuk menelepon.