Saat memainkan Final Fantasy VII, imajinasi ini selalu gatal untuk memilih tokoh Tifa Lockhart. Langsing, berambut hitam panjang, berkaki jenjang, dan tentu saja bertubuh seksi. Kemolekan tubuhnya sesuai dengan kostum sederhana yang berbalut tank top dan rok mini yang memperlihatkan perutnya yang rata. Wadaw… setiap kali melihatnya, selalu terbayang untuk segera meminangnya (halah).
Itulah sosok wanita idaman (hampir) tiap pria, yaitu wanita lembut, kalem, dan tampak tak neko-neko. Tapi, jangan pernah memandangnya sebelah mata. Tampilan bersahaja memang Tifa menjauhkannya dari kesan sosok wanita super yang mampu berubah 180 derajat menjadi mesin pembunuh tangan kosong yang efektif. Satu pelajaran yang bisa diambil, jangan memandang kualitas seseorang dari penampilannya.
Pelajaran itu pula yang didapatkan saat mencoba keyboard mekanikal Rexus Legionare MX-6. Keyboard mekanikal ini memang dari kesan garang. Meski berbalut warna hitam, MX-6 tampak seperti keyboard biasa lainnya. Bahkan, bisa dibandingkan dengan perwujudan keyboard membran old skool.
Bentuk Klasik, Ngga Alay
Untuk mengeluarkan produk ini dari kotak kemasannya, kamu butuh sedikit bersabar karena Legionare MX-6 ini mempunyai bobot yang lumayan berat, sekitar 1210gr. Agak mengherankan karena bobotnya justru lebih berat 147gr dari saudaranya, Legionare MX-7 yang hanya berbobot 1063gr. Padahal, MX-7 menggunakan lapisan aluminium di atas papannya.
Dengan bobot seberat itu, ekspektasi kita atas kualitas keyboard ini jauh lebih besar. Logikanya, semakin berat sebuah barang, tentu kualitas material yang digunakannya lebih bagus. Hmm… semoga prinsip ini juga berlaku untuk orang…
Dan, ternyata ekspetasi kami terbukti. Meski hampir semua materialnya menggunakan plastik, MX-6 menggunakan bahan plastik yang berkualitas. Dilihat dari karakternya, plastik yang digunakan adalah jenis ABS atau PBT.
Acrylonitrile butadiene styrene (ABS) dan Polybutylene terephthalate (PBT) adalah formula bahan plastik bersifat keras yang lazim digunakan dalam panel elektronik. Keduanya bersifat insulator atau tidak menghantarkan listrik. Kamu juga bisa menemukan jenis plastik ini dalam mainan lego.
Jelas, material perawakan MX-6 menjanjikan ketangguhan. Material berkualitas itu direpresentasikan dalam bentuk keyboard yang konservatif namun kompak. Kenapa kami sebut “konservatif”? Bentuk MX-6 klasik, “ngga neko-neko“, hanya berbentuk kotak berukuran 455 x 144 x 38mm, dan hanya punya satu pilihan warna, hitam.
Paling hanya tulisan Rexus di pojok kanan yang akan menyala saat LED di bawahnya berpijar. Dah, itu saja. Tidak ada tambahan perintilan yang sebenarnya tidak penting dan justru mengganggu pandangan.
Jika kami bandingkan dengan merek sebelah yang cenderung mengeluarkan produk dengan bentuk “neko-neko” yang terkesan “alay“, bentuk MX-6 justru menunjukkan kelas tersendiri: elegan dan mature.
Kalau kemudian ada yang berargumen, “Loh, gamers kan kebanyakan adalah remaja? Keyboard yang bentuknya neko-neko lebih cocok donk.” Maka, jawaban kami, “Gamers juga manusia yang pasti tumbuh dewasa sehingga selera mereka juga pasti akan dewasa.” Apalagi, ada pepatah, tua itu pasti, dewasa itu pilihan. Betul?
Keyboard Mekanikal Asli yang Lembut
Betuk yang konservatif, klasik, sederhana, dan tidak neko-neko MX-6 terkadang membuat orang berpikir, “Wah, kok seperti keyboard biasa.” Silahkan berpikir seperti itu. Tetapi, sekali lagi, pengalaman akan Tifa Lockhart memberi kami pelajaran bahwa jangan nilai kemampuan sesuatu hanya dilihat dari penampilannya yang bersahaja.
Performa MX-6 membuktikan. Kami jajal di depan monitor 144hz bersandingkan CPU berotak Core i7 dengan RAM 8GB, keyboard mekanikal MX-6 mampu melibas game yang kami mainkan. Karena terbawa emosi, beberapa kali kami menghentakkan jari secara keras tetap saja switch keyboard memantul secara sempurna. Manuver yang kami lakukan seperti berputar ke kiri atau ke kanan juga tak terkendala karena bentuk keyboard ini tidak terlalu besar sehingga tidak begitu makan tempat.
Tombol keyboard ini juga tetap berfungsi saat kami tekan bersamaan. Keyboard biasa umumnya hanya memungkinkan kita untuk menekan maksimal tiga tombol secara serentak, tapi di MX-6 ini kita bisa menekan lebih dari 3 tombol secara bersamaan. Itu disebabkan karena fitur anti-ghosting yang dibenamkan di dalamnya.
Seperti keyboard mekanikal lain, MX-6 menyediakan 104 tombol yang mempunyai keycaps dengan bentuk agak cekung sehingga ujung jari pas mendarat di atasnya. Keycaps-nya menggunakan teknologi double color injection yang memadukan langsung antara plastik berwarna hitam dan putih, bukan sekedar dicap, sehingga huruf-huruf di tombolnya anti-luntur.
Keberadaan keyboard tak bisa dilepaskan dari adanya switch. Sebagai real mechanical keyboard, MX-6 menggunakan switch yang berdiri secara independen yang bekerja secara sinergis diiringi dengan nyala LED yang bisa diatur warna dan perpedarannya.
Bicara soal switch, MX-6 mempunyai switch yang unik, menurut kami. Saat sebagian besar mechanical keyboard memilih menggunakan switch biru yang mempunyai efek “clicky” yang lantang, MX-6 justru setia menggunakan switch coklat yang berciri lebih lembut dan tidak terlalu berisik saat dipencet.
Mungkin, banyak para gamers lebih suka menggunakan keyboard yang berisik, tapi kami justru lebih suka yang lembut tapi punya sensasi yang tak kalah dengan yang berisik. Masak yang di rumah sudah berisik, saat main game juga mendengar berisik juga (ups… jadi curcol).
Sihir Outemu Brown Switch
“Katakan sayang dengan coklat!” Wedew, mentang-mentang sudah mau Valetine’s Day. Tapi, perasaan kami tampaknya bakal seperti itu setelah mencoba Legionare MX-6. “Kami makin sayang dengan coklat.”
Ya, deretan brown switch besutan Outemu dalam tombol-tombol MX-6 membuat kami menikmati sensasi permainan yang kami cari, yaitu tetap merasakan sensasi klik di jari, tapi tetap tidak mengganggu pendengaran.
Menurut review yang dilakukan oleh input.club, Outemu Brown Switch merupakan salah satu jenis switch yang tidak mengeluarkan bunyi yang terlalu “clicky” meski tetap mempunyai sensasi klik yang mantap.
Ini diperoleh karena Outemu Brown Switch mempunyai kedalaman tekanan dan jarak lepas yang sama sehingga menghasilkan gelombang yang lembut. Klik pada Outemu Brown Switch akan diperoleh setelah tekanan jari sedalam 2mm. Karakteristik ini hampir sama dengan karakteristik switch produksi Cherry ataupun Kaihua.
Dengan karakter klik seperti ini, kami layaknya menemukan sebuah “sentuhan sihir” yang unik. Kami sebut sebagai sentuhan sihir karena dengan sentuhan kecil, switch jenis ini dapat kembali ke posisi semula sehingga tenaga yang dibutuhkan untuk menekan takkan begitu besar. Itu bisa dilihat dari data Tactile Peak Force dan dan Actuation Force di tabel bawah ini.
Melihat karakteristik MX-6 dengan Outemu Brown Switch di dalamnya, kami pun lantas berpikir bahwa keyboard ini tak hanya cocok untuk para gamers. Kami pun berani merekomendasikannya untuk kalangan profesional.
Ya, buat kamu yang punya profesi sebagai penulis, akunting, desainer grafis, editor video, atau apapun yang menggunakan keyboard sebagai sarana kerja, Rexus Legionare MX-6 jadi pilihan yang menarik. Selain karena tangguh, karakteristik Outemu Brown Switch di dalamnya membuat pekerjaan kamu jadi lebih nyaman.
Dan, yang lebih penting, dengan desain yang klasik, kamu takkan menjadi pusat perhatian saat membawa Legionare MX-6 ke tempat kerja. Berbeda jika kamu membawa gaming keyboard yang penuh gaya. Atau, mungkin kamu termasuk pekerja yang suka dengan yang bling-bling? Tak ada yang salah dalam berselera, Bung…