Gamers, secara garis besar, saat ini ada dua macam mode konektivitas headset (gaming) yang ada di pasaran, yaitu headset dengan konektivitas kabel dan headet nirkabel yang memanfaatkan teknologi Bluetooth.
Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebelum memilih salah satunya, yuk kita pelajari dahulu satu-satu berdasarkan beberapa aspek.
Aspek Kepraktisan
Jelas, juara dalam hal ini adalah headset nirkabel yang berbasis Bluetooth. Dengan dilengkapi teknologi Bluetooth, headset nirkabel mempunyai jangkauan hingga sekitar 10meter dari sumber suara tanpa menggunakan kabel.
Berbeda dengan headset kabel yang maksimal mempunyai kabel sepanjang 2 meter. Kabel juga membuat pergerakan kita jadi sedikit terbatasi.
Aspek Kemudahan dalam Aplikasi
Buat para gamer dan orang yang nge-“geek”, mengoneksikan antara headset nirkabel ke ponsel atau gawai lainnya tentu bukan hal yang sulit. Tapi, bagi orang yang “awam” dengan peralatan berteknologi tinggi hal itu bukannlah hal mudah.
Secara keseluruhan, headset kabel lebih sederhana pengaplikasiannya. Pengguna tinggal mencolokkan ke port yang biasanya berdiameter 3,5mm dan secara otomatis headset akan memproduksi suara yang keluar dari gawai.
Aspek Perkembangan Teknologi
Headset nirkabel yang berteknologi Bluetooth memiliki perkembangan teknologi yang lebih cepat. Pada tahap awal kehadiran Bluetooth, hanya ada fitur Advanced Audio Distribution Profile (A2DP) yang secara otomatis meng-compress file audio asli. Saat ini, teknologi Bluetooth sudah menggunakan teknologi baru yang dikembangkan oleh Qualcomm, yaitu aptX, teknologi penghantar sinyal audio dengan kecepatan dan kualitas semirip mungkin dengan file audio asli.
Aspek Kualitas Suara
Bagaimanapun, headset dengan kabel mempunyai daya hantar lebih bagus karena menggunakan media kabel sehingga kualitas suara yang dihasilkan oleh headset kabel lebih bagus dan stabil daripada menggunakan frekuensi radio layaknya Bluetooth.
Aspek Harga
Dari aspek harga, saat ini memang agak sulit dibandingkan keduanya, saking banyaknya jenis dan tipe headset dari berbagai tipe. Tapi, dari membandingankan sekilas, harga headset dengan Bluetooth lebih mahal dibandingkan produk lain sekelasnya. Itu disebabkan adanya penambahan komponen Bluetooth dan baterai lithium yang rechargeable.
Aspek Gangguan
Nah, ini yang kerap dirasakan oleh para pengguna headset ber-Bluetooth. Dengan mengandalkan frekuensi sinya, headset nirkabel lebih berpotensi terkena gangguan seperti distorsi “kresek-kresek”, suara dengung yang keluar meski volume nol, rasa panas di kuping akibat baterai, dan banyak lain.
Gangguan yang dihadapi headset kabel lebih berkutat masalah kabel yang tidak rapi ataupun colokan jack yang sudah agak longgar sehingga harus beberapa dibenarkan posisinya.
Solusi: Dual Mode Connectivity Headset
Dengan makin banyaknya permintaan konsumen yang menginginkan produk headset yang praktis, ergonomis, mudah aplikasinya, punya suara berkualitas file audio asli, dan minim distorsi, maka produsen pun berlomba memproduksi headset dengan dual konektivitas, bisa menggunakan koneksi kabel ataupun nirkabel.
Rexus juga hadir dengan beberapa produk headset yang memiliki dual konektivitas, yaitu Rexus X1, Rexus M1, dan produk teranyar Rexus S3 Pro. Ketiga produk wireless ini memiliki port 3,5mm yang bisa dikoneksikan dengan kabel dengan jack 3,5mm sehingga pengguna dapat memilih mau menggunakan Bluetooth atau kabel.
Jadi, mana pilihanmu?