Gamer, gelaran Grand Final IEL University Super Series 2020 sudah usai pada 12 Juni 2020 lalu, dengan gelar kemenangan yang diraih oleh Tim Universitas Gajah Mada Yogyakarta di divisi Dota 2 dan Universitas Negeri Jakarta di arena Free Fire.
Kemenangan tim UGM ini tentu membanggakan bagi universitas negeri ternama di kota Gudeg ini. Prestasi ini menjadi pembuktian perkembangan prestasi UGM di bidang esports.
Pada IEL Super Series musim yang lalu, tim ini tidak bisa berbuat banyak karena kalah bersaing dengan tim-tim asal ibukota. Pada musim ini, UGM dapat membutktikan bahwa kualitas dan standar esports di daerah tak kalah dengan kota-kota besar lain.
Menang Meyakinkan
Tim Dota 2 UGM ini diperkuat oleh Erwin Nugraha, mahasiswa Fakultas Hukum UGM. Dia juga merangkap sebagai kapten tim. Sebagai anggota, ada Hasyim Muhammad (Teknologi Informasi), Michael Edrick (Ilmu Komputer), Muhammad Amin (Akuntasi), Julian Edo Hartono (MIPA Kimia), dan Cahya Bela Nuswantara (Sastra Inggris).
Kemenangan tim Dota 2 UGM ini diraih dengan meyakinkan. Setelah lolos babak kualifikasi secara dominan, tim ini melangkah ke babak playoff dengae meyakinkan pula.
Pada babak semifinal, Tim UGM mengandaskan tim Universitas Indonesia dengan skor telah 2 – 0 dan akhirnya pada babak final, tim UGM berhasil mengunci kemenangan dengan hasil meyakinkan pula, 2 – 0, setelah mengatasi perlawanan tim dari Universitas Kwik Kian Gie.
Perkembangan Pesat
Saat dilakukan drawing atau pengundian sponsor utama pada jersey para tim, Rexus memperoleh kehormatan untuk menjadi sponsor pada tim UGM. Ini tentu sebuah perjudian besar karena dilihat dari musim sebelumnya, dominasi tim yang masuk ke babak playoff adalah tim-tim universitas yang mempunyai perhatian besar pada esports di kampusnya, seperti Universitas Binus (Bina Nusantara) atau Universitas Media Nusantara (UMN).
Tetapi, asumsi itu mulai berubah saat di fase kualifikasi, tim-tim universitas negeri yang di IEL musim lalu kurang “nendang” mulai membuktikan perkembangan skill yang sangat signifikan. Sampai di babak playoff Dota 2, dominasi universitas-universitas negeri tak terbendung lagi. Sebagai juara ketiga, Universitas Indonesia justru bisa mengandaskan tim petahana, Universitas Bina Nusantara.
Ini membuktikan bahwa peta kekuatan esports di level universitas masih sangat cair. Masih banyak kesempatan bagi universitas lain untuk mencapai prestasi puncak di IEL Super Series. Kekompakan line up pemain jadi faktor penentu keberhasilan tim. Terbukti, meski beda angkatan dan prodi, para anggota tim Dota 2 Universitas Indonesia dapat menjalin kerjasama yang sangat bagus di arena.
Kebanggaan Rexus
Pihak lain yang turut bangga adalah Rexus. Salah satu sponsor gelaran IEL University Super Series ini memantapkan untuk tampil sebagai sponsor utama di jersey tim Dota 2 Universitas Gajah Mada.
Sebagai penyedia produk gaming, Rexus juga bangga turut serta berperan memajukan perkembangan esports di Indonesia, terutama di level universitas. Saat ini, produk Rexus digunakan di beberapa laboratorium esports universitas-universitas yang berkompetisi di liga mahasiswa terbesar di Indonesia ini.
Rexus tetap berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan esports di Indonesia dengan menyediakan beragam peralatan gaming yang berkualitas dan terjangkau. Dua unsur tersebut memungkinkan Rexus bisa menjangkau gamer di semua lini dan strata sosial, baik yang ada di kota besar maupun di daerah.