Gamer, salah satu hal penting yang harus kamu ketahui sebelum membeli kursi gaming atau gaming chair adalah sistem mekanikal pada kursi tersebut. Diistilahkan dengan sistem mekanikal karena sistem ini menentukan cara kerja atau fungsi sebuah kursi gaming. Cara kerja tersebut akhirnya sangat berpengaruh pada fungsi kursi gaming tersebut dan kenyamanan yang dihasilkannya.
Dengan sistem mekanikal yang diaplikasikan di dalamnya, kursi gaming dapat disesuaikan secara ergonomis sesuai dengan ukuran, bentuk, dan posisi tubuh yang diinginkan penggunanya. Sistem mekanikal juga dapat menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar, seperti tinggi meja komputer, luas ruangan, dan sebagainya.
Dua Sistem
Mekanisasi kursi gaming meliputi sistem penyangga tubuh, sandaran, dan penyangga tangan (armrest). Di antara ketiga aspek mekanikal tersebut, sistem penyangga tubuh sering menjadi pembeda sistem mekanikal pada kursi gaming.
Pada umumnya, saat ini terdapat dua jenis sistem mekanikal yang sering digunakan oleh para produsen kursi gaming. Sistem tersebut adalah sistem konvensional atau sering disebut dengan nama “Butterfly Mechanism” dan sistem mekanikal baru yang dikenal dengan istilah “Frog Mechanism”.
Dua hal tersebut mengacu pada sistem penyangga tubuh. Komponennya terletak pada sambungan antara alas dengan tiang gas lift. Sistem penyangga tubuh ini berperan sangat vital karena memampukan kursi gaming berfungsi maksimal, seperti menyesuaikan ketinggian, mengatur kemiringan, ataupun memberi efek ayun.
Sistem “Butterfly”
Sistem ini merupakan sistem konvensional yang biasa kita lihat pada kursi kerja pada umumnya. Dalam sistem mekanikal ini, kursi hanya mampu disesuaikan tinggi rendah, kemiringan sandarannya, dan posisi sandaran tangannya. Disebut dengan istilah kupu-kupu karena sistem ini mempunyai satu tuas pengatur yang bentuknya mirip dengan sayap kupu-kupu.
Meskipun konvensional, sistem ini mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh generasi selanjutnya. Kelebihan itu adalah kemampuan sandarannya untuk dimiringkan – atau bahkan direbahkan – hingga kemiringan 180 derajat. Itu bisa terjadi karena posisi tiang as berada tepat di tengah posisi tubuh sehingga memberi keseimbangan penuh saat penggunanya miring hingga 180 derajat di atasnya.
Sistem mekanisme Butterfly ini dapat ditemukan pada kursi gaming Rexus RGC101 dan Rexus RGC111. Untuk tipe Rexus RGC111 v.2, saat ini sudah dilengkapi dengan sistem penyangga tangan 4D yang memungkinkan pengaturan posisi tangan dalam empat dimensi yang lebih nyaman, yaitu naik-turun, serong kanan-kiri, geser kanan-kiri, dan maju-mundur.
Baca juga: Gunakan Keyboard dengan Palm-rest Cegah Penyakit Carpal Tunnel Syndrome
Sistem “Frog”
Sistem ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari teknologi kursi gaming yang ada di pasaran. Perbedaan terbesar sistem mekanikal ini dengan sistem sebelumnya adalah fungsi ayun atau tilt. Dengan sistem itu, alas duduk dapat diatur kemiringannya atau dapat difungsikan untuk mengayun layaknya kursi goyang jaman dulu.
Agar dapat berfungsi demikian, sistem ini menambahkan mekanikal lengan ayun yang menyerupai engsel ayun berbentuk mulut buaya. Dengan teknologi ini, dudukan kursi dapat mengayun di sudut ayunan sekitar 13 derajat sehingga paha bisa sedikit naik ke atas atau turun ke posisi normal.
Dengan diatur menggunakan pengunci, posisi kemiringan juga dapat dikunci sesuai dengan kemiringan yang dikehendaki pengguna. Sistem ini akan memberi kenyamanan maksimal bagi pengguna, terutama pada bagian kaki dan paha agar tidak mudah pegal saat duduk dalam waktu lama.
Teknologi mekanikal multi-fungsi ini dilengkapi dengan dua tuas yang berfungsi untuk mengatur ketinggian kursi (tuas kanan) dan sudut kemiringan duduk (tuas kiri). Pengaturan ini dapat dilakukan dengan sangat mudah. Jika dilihat secara sekilas, dua tuas tersebut menyerupai kaki katak atau kodok sehingga muncul istilah “frog” untuk sistem ini.
Karena menggunakan tambahan engsel ayun dengan sudut kemiringan 0 -13 derajat, maka sandaran kursi ini tidak bisa dimiringkan hingga 180 derajat layaknya sistem mekanikal Butterfly. Kemiringan maksimalnya hanya sampai sekitar 160 derajat.
Hal tersebut tentu bukan tanpa alasan. Pembatasan kemiringan sandaran tersebut bertujuan untuk tetap menjaga keseimbangan pengguna saat duduk di atasnya. Jika sandaran dibuat bisa miring hingga 180 derajat maka dalam posisi alas miring 13 derajat, pengguna dipastikan jatuh ke belakang karena titik keseimbangan berubah.
Sistem ini digunakan pada kursi gaming Rexus RGC103, Darkthrone DT1, dan Raceline RC2. Ketiga tipe kursi gaming Rexus tersebut merupakan kursi gaming pilihan yang akan memberi kenyamanan bagi para penggunanya, baik untuk bermain game atau melakukan aktivitas lainnya.
Setelah mengetahui perbedaan sistem mekanikal pada kursi gaming, kamu tentu makin mantap memilih kursi gaming idaman yang paling GG. Yang mana pilihanmu?