Gamer, belum lama ini ada salah satu pernyataan berdasar survey yang menyebutkan bahwa gamer Dota 2 dan CSGO dianggap paling toxic dibanding game lainnya. Hal ini tentu agak mengagetkan karena selama ini ada anggapan bahwa game MOBA yang lebih mengandalkan strategi pemainnya dianggap lebih santuy daripada mereka yang gemar bermain game FPS.
Seperti kita ketahui, mengeluarkan kata-kata tidak pantas alias toxic bukanlah hal baru dalam dunia game. Itu jadi semacam kebiasaan yang lebih banyak mudaratnya tetapi seakan tidak bisa dilepaskan, seperti memencet jerawat meski tahu justru akan berpotensi menimbulkan infeksi atau kebiasaan memegang wajah yang tak terhindarkan meski akan menyebabkan kita riskan tertular virus Covid-19.
Dota 2 dan CSGO Tertinggi
Dilansir dari talkesports.com, penelitian yang dilakukan oleh OnlineGambling denga memindai melalui subreddits dari beberapa gamer game online dapat mengetahui beberapa kosakata yang sering digunakan oleh para gamer. Dari sana, diketahui bahwa kata-kata “Sh*t” dan “F*ck” menjadi dua kata yang palin banyak dilontarkan secara spontan oleh para gamer.
Menariknya, dari pemindaian tersebut, diketahui gamer game Dota 2 dan CSGO menempati posisi pertama dan kedua tertinggi untuk jumlah pemain yang suka mengeluarkan kata-kata tersebut. Gamer “toxic” dari kedua game tersebut melebihi game lain, seperti Overwatch, FIFA, ataupun Call of Duty.
Masih dari survey yang sama, diketahui bahwa dalam komunitas Dota 2 memiliki lebih dari 180 contoh kata-kata umpatan di antara 3.845 komentar yang dipindai di subreddit. Bahasa gaul yang paling umum adalah dua kata di atas. Di tempat kedua, CSGO dengan 171 variasi kata umpatan.
Kutukan Sama Dengan Seruan?
Penelitian dengan memindai komentar dari forum komunitas gamer tersebut memang belum bisa dijadikan satu-satunya parameter untuk menilai kebiasaan umum gamer dalam melontarkan kata-kata toksik karena pertama, jumlah sample yang kurang banyak dan pemindaian hanya terbatas pada forum subreddit.
Kedua, jika ditemukan bahwa jumlah gamer Dota 2 dan CSGO menjadi game dengan jumlah gamer dengan kata-kata toksik tertinggi tentu dapat dipahami karena kedua game ini memang mempunyai jumlah gamer dengan komunitas terbanyak pula.
Meski demikian, yang dapat digarisbawahi di sini adalah bahwa ujaran toksik masih menjadi sebuah kebiasaan gamer saat bermain game. Ujaran tersebut seolah menjadi bahasa slang yang mudah keluar begitu saja dari mulut tanpa disadari bahwa ujaran tersebut dapat membuat reaksi negatif bagi siapapun yang mendengarkannya.
Sebenarnya, kata-kata toksik yang keluar saat kita bermain game tidak bisa semua dikategorikan sebagai kata-kata kotor yang ditujukan untuk menghujat atau menghina orang lain. Banyak dari gamer yang mengaku bahwa kata-kata toxic tersebut hanyalah sebuah kata seruan layaknya “keren”, “GG”, “joss” saat gamer merasa senang. Nah, kata seruan seperti “F**k” dan “Sh*t” jadi ungkapan spontan saat gamer merasakan kesal, kalah, ataupun perasaan negatif.
Belajar Jadi Gamer Cerdas
Meskipun kata-kata toksik dapat dikategorikan sebagai sebuah kata ungkapan seru, tetapi penggunaan kata-kata tersebut tetaplah tidak bisa dan tidak pantas digunakan saat bermain game. Alasaanya adalah bahwa pertama, hal itu akan menjadi kebiasaan. Bisa saja kita tanpa sengaja mengeluarkan kata-kata tersebut di luar konteks bermain game sehingga menimbulkan reaksi yang tak diinginkan dari yang mendengarnya.
Kedua, kata-kata tersebut berpotensi melukai perasaan orang lain. Sebagai mahkluk sosial, kita diwajibkan untuk menghargai hak orang lain. Orang lain berhak untuk bebas dari hujatan atau penghinaan. Ketiga, kata-kata toksik yang dilontarkan di luar ruang game dapat dikategorikan sebagai sebuah penghinaan yang berpotensi dilaporkan sebagai penghinaan.
Keempat, kita belajar menjadi gamer cerdas yang mempunyai tabiat atau kebiasaan yang baik, saat bermain game ataupun saat berinteraksi dengan orang lain di luar ruang game. Gamer cerdas berarti mampu mengendalikan diri meski saat bermain game. Pengendalian diri tersebut tentu akan berperan besar menentukan kesuksesan kita, baik sebagai gamer profesional ataupun sebagai pribadi.
Yuk, belajar menjadi Gamer Cerdas bersama Rexus.