Gamer, dalam spesifikasi headset sering ditemukan keterangan rentang frekuensi 20 – 20.000Hz. Mungkin, bagi sebagian pengguna, angka-angka tersebut tidaklah terlalu penting. Tetapi, sebenarnya angka tersebut menjadi salah satu penentu kualitas headset tersebut.
Seperti kita ketahui bersama, Hertz (Hz) adalah satuan ukuran untuk mengukur jumlah satu siklus getaran per satuan detik atau frekuensi. Istilah Hertz diambil dari nama fisikawan asal Jerman, Heinrich Rudolf Hertz, yang menemukan fenomena ini pertama kali.
Dengan memahami satu Hertz ini, kita bisa memahami kemampuan driver dalam sebuah headset gaming dalam mereproduksi getaran. Getaran tersebutlah yang akhirnya menjadi suara dalam telinga kita.
Rentang Frekuensi Headset Luas
Dalam membaca rentang frekuensi yang direproduksi oleh driver headset kita, secara mudah dapat ditentukan bahwa satuah Hertz rendah merepresentasikan suara rendah (bas) karena jumlah frekuensinya sedikit sehingga panjang gelombangnya menjadi lebar. Sebaliknya, suara dengan jumlah Hertz yang tinggi merepresentasikan suara tinggi (treble).
Dengan melihat dua kutub suara tersebut (rendah dan tinggi), kita bisa mengetahui kemampuan driver pada headset kita untuk mengolah sinyal elektromagnetik dari pemutar musik atau mesin game menjadi getaran suara.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam memilih sebuah headset ataupun earphone, kita sebaiknya memilih yang mempunyai rentang frekuensi luas. Rentang frekuesi luas tersebut dapat dilihat dalam satuan angkanya, yaitu 15 – 18.000Hz, 15 – 20.000Hz, atau 20 – 20.000Hz.
Rerata headset dan earphone menetapkan rentang frekuensi di angka 20 – 20.000Hz, seperti pada headset Rexus HX20 ataupun earphone Rexus Vonix ME3. Itu adalah angka “aman” karena kemampuan mendengar setiap orang kebanyakan berada di rentang frekuensi tersebut.
Ada beberapa headset ataupun earphone audio yang mempunyai rentang frekuensi lebih rendah untuk menggapai suara bas yang lebih dalam. Beberapa merek headphone atau earphone ternama menyediakan produk tersebut dengan harga yang relatif tinggi.
Rentang Frekuensi Ideal untuk Headset Gaming
Rata-rata headset gaming menggunakan rentang frekuensi 20 – 20.000Hz. Hal itu dikarenakan headset gaming cenderung mengutamakan keluasan staging dibandingkan kedalaman suara. Stage yang luas memungkinkan kita mendengarkan suara-suara tengah dan atas yang biasa muncul dalam game secara lebih detil.
Sangat jarang headset gaming yang mempunyai ambang batas bawah frekuensi sebesar 18Hz atau bahkan 15Hz. Suara rendah atau bas dalam headset gaming sengaja dibuat tidak dominan agar tidak menutup frekuensi tengah dan tinggi.
Selain itu, frekuensi rendah yang cenderung menghasilkan dentuman justru akan membuat suara ledakan jadi mengagetkan. Tentu saja hal itu justru akan membuyarkan fokus gamer pada detil suara lain, terutama saat menentukan posisi musuh.
Sesuaikan dengan Kemampuan Pendengaran
Adakah taksi di Jakarta yang menggunakan mobil Ferrari atau Bugatti? Sepertinya belum ada. Kenapa? Ya tentu saja tipe mobil sport seperti dua merek tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan kondisi jalanan Jakarta yang macet.
Begitu pula saat memilih headset. Sesuaikan rentang frekuensi headset dengan kemampuan pendengaran kita. Kisaran pendengaran manusia sekitar 20Hz-20KHz.
Itu adalah rentang ideal, mencakup hampir semua populasi. Sebagian besar bayi akan dapat mendengar rentang itu secara penuh.
Tapi, kemampuan kita untuk mendengar akan menurun seiring bertambahnya usia, terutama untuk nada frekuensi tinggi. Jika kamu sudah berusia di atas 25 tahun, mungkin tidak dapat mendengar suara di atas 18.000Hz.
Karena pertimbangan tersebut, sebaiknya kita memilih headset yang mempunyai rentang frekuensi rata-rata sesuai kemampuan pendengaran, yaitu 20 – 20.000Hz. Produsen headset gaming sudah mempertimbangkan hal tersebut secara matang agar bisa mengakomodasi semakin banyak pengguna.