Gamer, saat ini ada pilihan headset gaming yang dikhususkan untuk penggunaan di ponsel dengan menggunakan jack atau colokan 3,5mm. Penggunaan jack 3.5mm memang sudah muncul sejak ratusan tahun lampau. Menurut BBC, jack 3,5mm sudah digunakan sejak abad 19 sebagai peremajaan dari tipe jack 6,35mm yang sudah ada sejak 1878.
Hingga sekarang, colokan berbentuk jarum tersebut tidak mengalami perubahan yang signifikan sejak kemunculannya. Tetap sama dengan dengan bentuk runcing yang konvensional.
Hampir semua tipe pengeras suara, baik headphone, headset, earphone, atau pun in-ear phone tetap setia menggunakan jenis jack ini. Setali tiga uang, semua ponsel dan gawai terbaru pun tetap menyediakan terminal atau port buat jenis konektor ini.
Meski sudah lama ada, sebagian dari kita belum kenal dengan perbedaan dan fungsi jack ini. Masih ada beberapa gamer yang menggunakan konektor stereo untuk headset dengan mikrofon. Alhasil, mikrofon tidak bisa digunakan.
Berdasarkan Diameter
Sebutan atau istilah jack 3,5mm muncul sejak sekitar tahun 1920an. Saat itu, Thomas Alva Edison sudah menggunakannya sebagai konektor dari headphone ke phonograph. Penamaan tersebut didasarkan pada diameter colokan headset ini yang memang sekitar 3,5mm.
Berdasarkan diameter, kita juga mengenal jack 2,5mm yang ukurannya lebih kecil. Audio jack 2.5 mm kurang populer dan kebanyakan dipakai pada handphone tipe lama. Uniknya, jack jenis ini bisa kita lihat kembali di colokan mikrofon headset Thundervox HX20 dan HX25.
Kanalisasi untuk Mikrofon
Meski sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, jack 3,5mm tidak mengalami perubahan bentuk signifikan. Yang berubah dalam jack ini adalah kanalisasi atau pembagian dalam jack ini. Itu disesuaikan dengan fungsinya.
Seperti kita ketahui, saat ini penggunaan headphone tidak hanya untuk mendengarkan musik dalam kanal stereo saja. Kini, banyak headphone yang juga dilengkapi dengan mikrofon dan biasa disebut dengan headset.
Karena fungsinya bertambah, maka kanalisasi sinyal dalam jack 3,5mm bertambah pula. Itu bisa tampak dalam sekat-sekat pemisah masing-masing kanal dalam batang colokannya. Untuk fungsi audio stereo, maka sekatnya ada dua, sedangkan untuk fungsi stereo dan mic, maka akan tampak 3 sekat yang membagi kanal dalam empat bagian terpisah.
Ragam Jenis Audio Jack 3.5mm
Secara umum, audio jack 3.5 mm digunakan pada berbagai smartphone, kecuali pada iPhone 7 dan 7 Plus ya. Ada 3 bagian utama pada audio jack 3.5 mm, yaitu Tip, Ring, dan Sleeve. Tiap bagian punya fungsinya masing-masing.
Tipe Tip-Sleeve (TS)
Jack tipe TS ini hanya memiliki 2 bagian, yakni 1 tip dan 1 sleeve. Jadi, hanya terdapat 2 konduktor pada audio jack tipe TS. Audio jack 3.5 mm tipe TS hanya mendukung mode mono dan microphone. Bagian tip adalah untuk audio mono dan sleeve untuk ground. Tipe ini mengakomodasi mode mono sehingga suara pada heaphone sebelah kiri dan kanan sama saja.
Tipe Tip-Ring-Sleve (TRS)
Jack tipe TRS memiliki 3 bagian, yakni 1 tip, 1 ring, dan 1 sleeve. Terdapat 3 konduktor dalam audio jack tipe ini. Audio jack 3.5 mm tipe TRS sudah mendukung mode stereo, namun belum mendukung mikrofon. Bagian tip untuk suara sebelah kiri, ring untuk suara sebelah kanan, dan sleeve untuk ground.
Tipe Tip-Ring-Ring-Sleeve (TRRS)
Audio jack tipe ini yang paling lengkap. Jack tipe TRRS memiliki 4 bagian, yaitu 1 tip, 2 ring, dan 1 sleeve. Audio jack 3.5 mm tipe TRRS mendukung mode stereo sekaligus mikrofon. Bagian tip untuk headphone sebelah kiri, ring atas untuk headphone sebelah kanan, ring bawah untuk ground, dan sleeve untuk microphone.
Standar OMTP dan CTIA
Setelah mengetahui perbedaan 3 macam jack 3,5mm, kamu juga perlu mengetahui standarisasi jack ini. Terdapat 2 macam standari konektor untuk ponsel dan gawai, yaitu CTIA dan OMTP. CTIA adalah kepanjangan dari Cellular Telecommunications Industry Association yang merupakan standar konektor yang digunakan di Amerika, seperti pada produk Apple.
Selain CTIA, ada pula standar OMTP. OMTP merupakan singkatan dari Open Mobile Terminal Platform atau standar yang digunakan untuk platform terbuka, seperti pada gawai Android, Nokia, dan lain sebagainya.
Bentuk kedua phone connector ini sama secara fisik, karena sama-sama punya 4 lempeng konduktor namun secara struktur atapun penempatan titik fungsi yang berbeda.