Gamers, mau tanya nih… Saat kamu berlatih motor, jenis motor apakah yang kamu pilih? Motor standar dengan harga yang relatif terjangkau atau sebuah motor sport yang harganya puluhan juta? Kecuali orang tua kalian adalah seorang saudagar minyak yang tajir melintir, tentu kalian memilih untuk berlatih sepeda motor dengan motor standar.
Alasannya apa? Sederhana, kalian pasti akan merasa sayang jika menggunakan motor yang mahal dan bagus untuk berlatih. Takut jatuh, tergores, atau malah digasak oleh penjahat. Nah, begitu kamu sudah ahli naik motor, kamu pun bisa berganti motor yang lebih bagus dan profesional. Orang tua kamu pun takkan keberatan untuk memberikannya karena percaya bahwa kamu sudah bisa mengendalikan motor dan menghadapi situasi jalanan.
Jangan Beli Kucing dalam Karung
Kasus soal motor itu bisa menjadi analogi kami memilih membeli mouse Rexus seri Xierra G4. Satu prinsip yang selalu kami gunakan saat hendak membeli sebuah barang tentu adalah dengan mempelajari spesifikasinya. Untuk produk yang satu ini, kami pun berselancar di rexus.id.
Apa pentingnya mempelajari spesifikasi produk sebelum membeli? Jelas penting. Sebagai konsumen cerdas, kami tak mau seperti membeli kucing dalam karung, asal beli tanpa jelas asal-usulnya.
Bukan asal karena mouse ini tergolong murah untuk kategori gaming mouse, hanya di kisaran 99 ribu, kemudian kami bisa dengan seenaknya asal beli.
Itu makanya kami dengan detil mempelajari jenis sensor mouse Xierra G4, ada tidaknya software bawaan yang berfungsi untuk mengatur fitur macro, kualitas bahannya, dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan informasi secara cepat, kami pun menggunakan fasilitas layanan call center Rexus dengan nomor 0822 1100 8668.Responnya sih lumayan cepat. Yang jelas, dalam satu hari, WA kita pasti dibalas.
Informasi dari membaca spesifikasi maupun bertanya secara langsung melalui WA lumayan menyakinkan kami untuk mencoba membeli mouse seri Xierra G4.
Bentuk Futuristik
Salah satu faktor yang menarik kami untuk membeli Rexus Xierra G4 adalah bentuknya yang futuristik. G4 memiliki bentuk robotik yang tampak sangat maskulin. Warna hitam doff-nya tampak cocok dengan simbol Rexus yang diproduksi dengan cara molding sehingga tak bisa pudar. Simbol itu akan mengeluarkan sinar saat dicolokkan.
Pendaran sinar itu diperoleh berkat dua lampu LED yang ada dalam tubuh mouse. Satu LED tambahan di sebelah depan akan menyinari posisi scroll yang terbuat dari plastik bening sehingga menampakkan sinar yang keren.
Tentu saja, gaming mouse ini sudah menggunakan sensor optik dengan memanfaatkan pantulan infra merah. Meski digolongkan dalam mouse entry level, G4 tak bisa digolongkan dalam mouse “sekedarnya”.
Alasannya, “daleman” keyboard ini menggunakan PCB papan dengan material dan sambungan solder yang paten. Tombol scroll-nya pun dilapisi dengan karet anti slip yang nyaman digunakan.
Yang agak unik, keyboard ini mempunyai berat yang lumayan berat, yaitu sekitar 115 gram. Berat itu diperoleh dari tambahan plat besi yang ditempelkan di dalam batok mouse-nya.
Tujuannya adalah untuk membuat sensasi genggaman jadi lebih mantap. Saat digunakan bermain, berat mouse seolah jadi penyeimbang saat melakukan manuver cepat.
Fitur Standar, Bermodalkan DPI
Soal fitur yang ditawarkan, jujur, fitur mouse ini sih biasa saja. Tak ada fitur istimewa yang ditawarkan. Yang kami maksud dengan fitur istimewa dalam sebuah mouse tentu saja fitur yang diperoleh dari script yang diolah di chipset, seperti fitur macro.
Ingat, mouse ini tidak disertai software macro yang bisa di-setting secara manual seperti yang ada di dalam gaming mouse seri Titanix. Jadi, jika kalian membeli mouse ini, jangan kemudian mengharapkan settingan macro ya.
Meski tidak dilengkapi fitur macro, mouse ini sudah dilengkapi tombol pengatur DPI. Menurut spesifikasi yang ada, settingan DPI mouse ini adalah 800/1200/1600/2400.
Semakin tinggi angka DPI, semakin sensitif gerakan kursor kamu. Buat para penggemar game Point Blank, settingan DPI rendah justru membuat bidikan jadi lebih tepat dan mudah.
Bagaimana cara menyeting DPI di G4? Sangat mudah, kamu tinggal menekan tombol di tengah mouse. Satu kali, berarti yang kamu pakai adalah 800, dua kali berarti 1200, dan selanjutnya. Sensitivitas mouse ini juga ditentukan oleh kemampuannya menghantarkan sinyal dari chipset ke komputer hingga 4000 per detik dengan kecepatan reaksi hingga 2 mikro detik.
Bagaimana dengan fungsi kedua tombol di sebelah kiri mouse? Tombol itu bersifat opsional. Artinya, dapat digunakan ataupun tidak. Untuk fungsi browsing di komputer, kedua tombol itu dapat berguna untuk klik “Next” ataupun klik “Back”.
Kesimpulannya?
Nah, dari pengalaman kami menggunakan G4, kami menyimpulkan bahwa membeli mouse harus disesuaikan dengan kebutuhan. Saat ini, kami membutuhkan mouse yang dapat kami ajak untuk berlatih gaming. Artinya apa? Mouse yang bisa dioprek sesuka hati tanpa rasa takut rusak. Untuk nge-game harian, menurut kami, mouse ini sudah cukup.
Tapi, jika kamu membutuhkan mouse dengan fitur yang lebih lengkap, kamu bisa memilih menggunakan seri mouse advance, yaitu seri Titanix. Kualitasnya berbeda dan harganya pun tentu berbeda. Tapi, kami yakin, kalian selalu sadar akan ungkapan, “Ada uang, ada rupa….”
Jadi, jangan tanya lagi, kenapa G4 tidak punya fitur macro. Itu sama dengan saat kalian membeli sebuah mobil Avanza, kemudian bertanya, “Kenapa kok mobil yang saya beli tidak dilengkapi VNT Turbo seperti yang ada di Fortuner?” Setuju?