Gamers, ada beberapa hal penting yang menentukan kualitas gaming headset. Sebenarnya, kualitas tersebut dapat dilihat dalam spesifikasi produk elektronika pasti dituliskan agar memudahkan pengguna mengetahui karakteristik dan kualitas produk yang hendak dibelinya.
Buat kalian yang tidak terlalu paham dengan istilah teknis untuk sebuah gaming headset, jangan kuatir. Berikut beberapa istilah mudah yang bisa dan wajib kamu ketahui sebelum membeli headset.
1. Range frekuensi
Kemampuan driver headset untuk menangkap frekuensi, baik rendah maupun tinggi. Biasanya, gaming headset mempunyai range frekuensi 20Hz – 20.000HZ. Artinya, headset itu bisa menangkap suara rendah (bas) di kisaran frekuensi 20Hz dan suara tinggi (trebel) di 20 ribu Hertz. Untuk audio headset berkelas biasanya mempunyai range 16 – 20.000Hz. Bahkan, ada yang memiliki range 15 – 20.000Hz, yang dibanderol dengan harga relatif mahal.
2. Sensitivitas speaker
Ini merupakan ukuran sensitivitas driver pada headset untuk mengenali sinyal elektronik yang berguna untuk menggetarkan membran di dalamnya. Biasanya, sensitivitas ini diukur berdasarkan ukuran desibel (dB). Semakin tinggi nilai desibel-nya, semakin sensitif headset. Gaming headset Rexus seri Thundervox mempunyai sensitivitas hingga 120 dB.
3. Sensitivitas mikrofon
Perbedaan headphone dengan headset adalah mikrofon. Headset mempunyai microphone yang bisa digunakan untuk berkomunikasi antar pemain saat bermain gim online. Secara mudah, carilah headset dengan nilai sensitivitas tinggi. Itu bisa dilihat dari angka ukuran sensitivitas yang diukur dengan desibel (dB). Secara lebih lengkap, selain sensitivitas, kalian juga perlu mempertimbangkan mengenai keseimbangan antara level noise, clipping point, dan distorsi.
Headset dengan mikrofon yang dilengkapi fitur omni-directional microphone, seperti Rexus Thundervox f35 atau Vonix F22, biasanya mempunyai angka sensitivitas tinggi karena dimampukan untuk menerima suara dari berbagai sumber.
4. Impedansi
Dalam mekanisme sebuah driver, terdapat magnet yang dilengkapi resistor untuk menghambat arus listrik mikro yang masuk ke dalamnya. Itu diukur menggunakan ukuran Ohm (?). Semakin rendah nilai Ohm-nya, semakin besar arus listrik mikro yang mengalir ke magnet driver dan kemampuan volume headset pun makin kencang. Untuk headset gaming, rata-rata impedansinya berada di kisaran 32 Ohm.
5. Diameter speaker
Yang dimaksud diameter di sini adalah ukuran lingkar driver speaker, bukan ukuran dome earpad. Semakin lebar diameter speaker-nya, biasanya suara yang dihasilkan juga makin luas. Rata-rata gaming headset dilengkapi dengan speaker berdiameter 50mm, seperti produk Rexus Vonix F19, Thundervox F35, Thundervox HX1, ataupun Thundervox HX2.
6. Earcup
Jangan sepelekan soal busa bundar ini ya, Gaess. Ngga cuma untuk membuat kuping nyaman, earcup atau bantalan busa telinga juga berfungsi penting sebagai pembentuk suara dan peredam bising dari luar. Jadi, suara yang dihasilkan oleh headset membutuhkan ruang resonansi agar produksi suara terbentuk dengan sempurna. Nah, earcup tersebut berfungsi sebagai “ruang resonansi” itu. Earcup juga berfungsi sebagai passive noise reduction system atau peredam bising berteknologi pasif yang akan menghambat suara dari luar masuk ke dalam kuping saat kamu mendengarkan musik atau bermain game.