Gamers, baca dulu tips ini sebelum membeli mouse gaming terbaik untuk DOTA 2. Kalau gamer casual, mungkin mouse biasa aja sudah cukup. Tapi kalau kamu adalah seorang gamer hardcore yang ingin menaikkan performa dalam bermain game, cara memilih peralatan yang benar tentu adalah hal yang perlu dipelajari. Apalagi kalau kamu ingin menaikkan MMR kamu dan menjadi pro player dan mengalahkan Dendi atau Anna. Mungkin kamu juga bisa menjadi streamer yang tidak hanya mempunyai skill yang hebat, tapi juga pengetahuan luas tentang komponen-komponen mouse dan bisa menjelaskan dengan baik kepada penonton kamu. Biasanya yang begitu, lebih banyak dapat sponsor loh.
APA SAJA YANG PENTING UNTUK DIKETAHUI
Ada banyak mouse gaming yang dikhususkan untuk game mempunyai genre berbeda-beda seperti RTS, MOBA, FPS, RPGs, dll, ada juga mouse gaming yang mempunyai fitur-fitur memadai untuk semua genre game. Di tips kali ini, kita akan membahas tentang mouse gaming terbaik untuk MOBA.
Sensor
Saat membandingkan sensor optik atau laser, kebanyakan pro player menggunakan sensor optik karena sangat sensitif. Terlebih lagi, mouse gaming optik biasanya kurang rentan terhadap gerakan yang tidak disengaja saat tangan sedang melayang, yang lebih dikenal sebagai jarak lift-off. Contohnya, saat tangan kamu sudah di ujung mousepad dan kamu ingin memindahkannya. Kamu tidak mau kan kursor kamu berpindah-pindah cuman karena itu? Kekurangan dari sensor optik adalah kamu harus menggunakan permukaan yang benar, contohnya mousepad, supaya sensor ini bisa bekerja dan biasanya sensor optik mempunyai harga yang lebih mahal.
DPI
DPI atau dots-per-inch adalah sensitivitas dari gerakan mouse. Emang benar biasanya semakin tinggi DPInya, semakin bagus sensornya. Tapi kenyataannya, banyak orang yang sudah cukup dengan DPI sebanyak 1600 kok.
Mouse gaming terbaik juga harus didukung dengan mousepad mantap, karena sebenarnya mousepad yang kamu pakai juga memberi banyak kontribusi untuk sensitivitas mouse gaming kamu.
Grip Style
Tentunya beda-beda grip style berarti berbeda-beda mouse gaming terbaik. Dari bentuk dan beratnya yang membantu dalam memberi kenyamanan saat dipegang.
Palm grip:
Keuntungan: posisi lebih relax, mempunyai kontrol yang lebih baik untuk gerakan meluncur.
Kekurangan: tidak cocok untuk game yang membutuhkan kecepatan atau gerakan berulang karena kurang lincah.
Claw grip:
Keuntungan: gerakan meluncur cepat, lebih baik di kestabilan dan presisi.
Kekurangan: lebih cepat capek, kurang relax, dapat menyebabkan keregangan lebih cepat pada jari.
Fingertip grip:
Keuntungan: Fast and Furious, mempunyai kecepatan paling tinggi.
Kekurangan: Tidak cocok untuk game yang membutuhkan kelincahan.
Kebanyakan pro player di MOBA menggunakan claw grip untuk presisi dan akurasi. Tapi kembali lagi, belum tentu claw grip cocok untuk kamu. Ada juga pro player yang menggunakan palm grip karena posisinya paling relax, cocok untuk game DOTA 2 yang lama.
Tombol Tambahan
Tombol tambahan akan sangat berguna untuk DOTA 2 karena semakin banyaknya tombol yang harus ditekan. Saking banyaknya tombol yang harus ditekan di keyboard, ada baiknya kamu pindahkan beberapa kepada mouse kamu. Jangan terlalu banyak, ini bukan game MMORPG. Setelah kamu menentukan mouse grip kamu, kamu sesuaikan gimana cara menekan tombol tambahan yang enak untuk kamu.
Konklusi
Yang pasti, disarankan untuk menggunakan sensor optik karena kurang rentang terhadap jarak lift-off. DPI tidak perlu lah terlalu banyak, 1600 sudah cukup. Tapi semakin banyak DPI, bisa digunakan untuk bermain game bergenre lainnya. Kalau masalah grip style, claw grip ok banget untuk kecepatan dan presisi, tapi sangat melelahkan. Makanya ada juga yang menggunakan palm grip yang relax banget. Tombol tambahan tidak perlu terlalu banyak.
Untuk itu, Rexus menyarankan Rexus Xierra GT5 sebagai mouse gaming terbaik untuk DOTA 2. Datang dengan tombol tambahan yang cukup, thumb-rest supaya jempol sip kamu bisa bersandar. Menjadikan gaming mouse ini ergornomis dan bisa digunakan untuk waktu yang lama.