Gamer, kabar membanggakan datang dari gelaran Tokyo Game Show (TGS) 2021. Pasalnya, delegasi dari Indonesia yang merupakan pelaku industri game mempunyai kesempatan untuk memamerkan karya Anak Bangsa di acara akbar tersebut.
Delegasi yang berkesempatan ke ajang tersebut meliputi beragam bidang industri, seperti game development, game publishing dan game service. Mereka adalah 4happy Studio, Agate, Algorocks, Ayoo Kreasi, Big Fire Studio, Engram Interactive, Extra Life Entertainment, Gambir Studio, GameChanger Studio, Joyseed Gametribe, Lyto, PT Megaxus Infotech, PT Melon Indonesia, Rainman Studios, Satriver Studio, Seraph Games, Vertwo, Wisageni Studio, Xelo Games.
Tokyo Game Show Diadakan Secara Online dan Offline
Buat kamu yang baru mendengar nama acara ini, perlu diketahui bahwa Tokyo Gaming Show adalah salah satu ajang eksibisi terbesar buat para pelaku industri game. Acara ini biasa diadakan di Makuhari Messe convention center yang letaknya tidak jauh dari Tokyo.
Acara yang sudah ada sejak 1996 ini selalu menarik banyak peminat game. Tapi, sejak pandemi, acara ini dibuat secara virtual. TGS 2021 kali ini diselenggarakan secara campuran, yaitu antara online dan offline, meski tetap dipublikasikan secara virtual. Tema yang diangkat pada gelaran TGS 2021 adalah “We’ll Always Have Games”.
Acara yang berlangsung dari 30 September hingga 3 Oktober 2021 ini menghadirkan 351 peserta eksibitor, yaitu 160 peserta dari Jepang dan 191 peserta dari luar Jepang. Negara pengirim eksibitor terbanyak adalah Korea Selatan yang mengirimkan 32 peserta.
Selanjutnya adalah Taiwan dengan 19 eksibitor, Republik Rakyat Tiongkok dan Amerika Serikat yang masing-masing mengirim 17 eksibitor. Polandia mengirim 9 eksibitor. Chile mengirim 8 eksibitor. Kanada mengirim 7 eksibitor. Spanyol mengirim 7 eksibitor. Republik Ceko mengirim 6 eksibitor dan Jerman mengirim 6 eksibitor.
Dari Kawasan Asia dan Oceania, ada 12 perwakilan yang hadir di TGS 2021, yaitu Australia, Republik Rakyat Tiongkok, Hong Kong, India, Jepang, Makau, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand dan Indonesia.
Tingkatkan Pendapatan dari Sektor Game
Menempati paviliun virtual Archipelageek by Indonesia Goes to Tokyo Game Show 2021, peserta kontingen Indonesia akan memamerkan produk game mereka. Selain itu, mereka juga berkesempatan mengikuti sesi business to business (B2B) meeting melalui Business Matching System yang telah disiapkan pihak penyelenggara TGS 2021.
Kesempatan itu tentu membuka peluang lebar bagi pengembang game dan pelaku industri game nasional untuk meningkatkan pendapatan dari sektor tersebut. Perlu diketahui bersama, subsektor aplikasi game developer pada tahun 2020 menempati posisi ketujuh penyumbang terbesar pendapatan ekonomi kreatif Indonesia.
Data terkini Kemenparekraf menunjukkan, subsektor aplikasi game developer memiliki nilai pertumbuhan positif tertinggi kedua setelah subsektor televisi dan radio.
Nah, buat kamu yang memang tertarik dengan dunia game, fakta di atas tentu makin membuka wacana bahwa profesi di dunia game masih sangat terbuka lebar. Kamu bisa berkiprah sebagai pemain game profesional, pengembang game, streamer game, hingga melanjutkan karier sebagai penyedia peralatan game, seperti Mouse Gaming Rexus.