Gamers, kalian tentu sudah pernah mendengar mengenai dua jenis keyboard, yaitu keyboard membran dan keyboard mekanikal. Dua perbedaan ini jelas. Keyboard membran menggunakan lapisan (membran) silikon atau karet sebagai media antara tombol dengan papan sirkuit pada keyboard.
Sedangkan keyboard mekanikal menggunakan switch mekanik yang berdiri sendiri-sendiri. Tiap switch menggunakan sistem kerja pegas (spring) yang akan membuat tombol jadi membal (tactile) dan berbunyi klik. Namun, ada juga switch keyboard mekanikal bersistem pegas yang tidak mengeluarkan bunyi klik yang nyaring, meski tetap membal.
Tapi, pernahkah mendengar istilah keyboard semi-mekanikal? Istilah ini memang sering jadi perbincangan. Ada yang mengatakan bahwa keyboard semi-mekanikal itu memang ada. Tapi, banyak pula yang mengatakan bahwa itu hanyalah gimmick atau “bahasa” pemasaran yang bertujuan untuk membuat agar sebuah produk laku.
Dilihat dari Jenis Switch
Sebelum menjawab ada atau tidaknya keyboard semi-mekanikal, yang perlu jadi perhatian kita adalah adalah jenis switch-nya. Itu jelas. Perbedaan jenis keyboard tergantung dari jenis switch yang digunakan. Nah, keyboard semi-mekanikal menggunakan jenis switch semi mekanikal pula.
Secara mudah, switch semi mekanikal digolongkan pada tiga jenis mekanisme seperti berikut:
1. Model switch yang sistemnya mirip switch mekanikal, tapi tidak menggunakan perangkat metal seperti pada switch mekanikal.
2. Model switch membran yang dilengkapi dengan sebuah alat semacam “laker” yang berguna untuk menimbulkan suara klik, layaknya pada switch mekanikal.
3. Model switch electrocapacitive, yaitu switch yang memadukan antara pegas besi dengan pelatuk karet atau plastik. Banyak orang menyebut switch ini sebagai hybrid switch. Salah satu merek switch electrocapacitive yang terkenal adalah merek Topre.
Jika gamers menemukan sebuah keyboard menggunakan switch dengan ciri-ciri tersebut, maka dapat dipastikan bahwa keyboard tersebut digolongkan dalam keyboard semi-mekanikal.
Jadi, Ada atau Tidak?
Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa keyboard semi-mekanikal adalah ada. Saat ini, sudah banyak produk keyboard di pasaran memang mengadopsi switch semi-mekanikal di dalamnya.
Keyboard semi-mekanikal pun mempunyai segmentasi penggemarnya sendiri. Satu hal yang membuat keyboard semi-mekanikal juga banyak dipakai adalah karena harga keyboard semi-mekanikal lebih murah dibanding keyboard mekanikal.
Meski harganya lebih murah, keyboard semi-mekanikal tetap masih memberikan sensasi tactile dan “clicky“, walaupun tidak senyaring suara yang dihasilkan keyboard mekanikal.
Keyboard Semi-Mekanikal Rexus
Rexus seri Battlefire, seperti K9, K9TKL, K9RGB, dan seri Warfaction seperti seri VR1 atau VR2 digolongkan dalam golongan keyboard semi-mekanikal.
Tipe K9 menggunakan pegas yang akan memantulkan switch saat ditekan, tapi switch-nya menggunakan material plastik yang dialasi dengan karet.
Untuk tipe VR, pantulan tombol disebabkan karena bentuk karet atau silikon yang menggelembung sehingga akan memantul jika ditekan.
Kedua seri keyboard mekanikal Rexus ini dilengkapi dengan LED sehingga bisa memendarkan cahaya seperti layaknya keyboard mekanikal. Bahkan, tipe K9RGB dilengkapi dengan LED Red Green Blue (RGB) yang dapat memendarkan spektrum cahaya hingga 16 juta warna.
Selain itu, beberapa fitur yang dimiliki oleh keyboard mekanikal, seperti anti-ghosting, tombol dengan dual color injection yang membuat huruf pada tombol tak bakal pudar, dan kabel nilon yang kuat, ada di keyboard semi-mekanikal Rexus.
Kesimpulan
Keberadaan keyboard mekanikal tidak hanya sebuah slogan atau gimmick marketing. Nyatanya memang ada keyboard semi mekanikal yang menggunakan switch jenis semi-mekanikal pula.
Sekarang, tinggal selera, kebutuhan, dan kemampuan konsumen. Jika ingin merasakan keyboard terjangkau dengan “citarasa” keyboard mekanikal, maka keyboard semi-mekanikal adalah pilihan yang tepat.
Tapi, perlu dimengerti juga bahwa keawetan keyboard semi-mekanikal tentu tak seawet keyboard mekanikal.
Jadi, mana pilihanmu? Mekanikal atau semi-mekanikal?