Tiongkok Batasi Bermain Game 3 Jam Seminggu. Berapa Jam Idealnya?

Gamer, kabar mengejutkan datang dari negara yang menjadi salah satu pusat industri game dan gamer dunia. Pada Senin, 30 Agustus 2021 lalu, pemerintah Tiongkok resmi membatasi jam bermain game buat anak-anak di bawah 18 tahun selama 3 jam. Per hari? Bukan. Per minggu!

Pembatasan tersebut dinyatakan dalam peraturan yang melarang anak-anak bermain video game selama lebih dari tiga jam seminggu. Hal ini bertujuan untuk menghentikan kecanduan game. Larangan tersebut berlaku untuk semua platform video game, termasuk ponsel.

Data yang melatarbelakangi peraturan ini menunjukkan bahwa sekitar 62,5% anak di bawah umur Tiongkok sering bermain video game online. 13,2% pengguna game seluler di bawah umur bermain game seluler selama lebih dari dua jam sehari pada hari sekolah.

Jadwal Main Game

Dengan aturan pembatasan main game maksimal 3 jam dalam seminggu, maka dibuatlah jadwal main game yang berlaku secara nasional di sana. Dalam jadwal tersebut, aktivitas bermain game hanya diperbolehkan pada hari Jumat, Sabtu, Minggu, dan pada hari libur nasional.

Selama tiga hari tersebut, anak di bawah 18 tahun hanya boleh bermain game dari jam 8 – 9 malam. Hanya satu jam!

Aturan tersebut dikeluarkan oleh regulator Administrasi Pers dan Publikasi Nasional (NPPA) negeri Tirai Bambu itu. Menurut instansi terkait, pembatasan tersebut merupakan langkah kontrol sekaligus menyelamatkan generasi muda Tiongkok dari pengaruh kecanduan game.

Pelarangan tersebut tidak hanya dikenakan pada pemain gamer, namun juga kepada perusahaan penyedia layanan gamer. Perusahaan game akan dilarang memberikan layanan kepada anak di bawah umur dalam bentuk apa pun di luar jam yang ditentukan

Tak hanya itu, perusahaan game juga harus menerapkan sistem verifikasi nama asli, kata regulator, yang mengawasi pasar video game negara itu. Intinya, pembatasan ini berlaku secara terstruktur dan masif.

Pukulan Telak bagi Industri Game (Tiongkok)

Banyak spekulasi mengenai latar belakang munculnya peraturan ini. Seperti diketahui, peraturan tersebut muncul seiring dengan konflik antara pemerintah Tiongkok dengan raksasa teknologi, seperti Alibaba Group dan Tencent Holdings.

Lepas dari konflik pihak-pihak tersebut, pembatasan bermain game di Tiongkok tentu saja berperngaruh pada industri game negara tersebut dan mungkin negara-negara lain. Seperti kita ketahui, Tiongkok merupakan salah satu negara dengan jumlah pemain game terbesar di dunia.

Jumlah gamer yang besar tersebut diprediksi menghasilkan sekitar US$45,6 miliar (Rp784 triliun) pendapatan pada tahun 2021. Dari data Newzoo tersebut, berarti tahun ini negara tersebut mengungguli Amerika dalam pendapatan dari game.

Karena merupakan peraturan pemerintah, maka mau tidak mau, perusahaan raksasa Tencent mematuhinya. Meski sahamnya turun drastis, perusahaan ini tetap mendukung program pemerintah tersebut.

Tencent akan mengumumkan langkah-langkah baru untuk mengurangi waktu dan uang yang dihabiskan anak-anak untuk bermain game. Tencent juga sedang bekerja dengan regulator untuk mengeksplorasi cara-cara di mana jumlah total waktu yang dihabiskan anak di bawah umur untuk bermain game dapat dibatasi.

Foto: Gamepad Rexus GX200, headset Rexus S7 Pro

 

Jadi, Berapa Jam Ideal Bermain Game?

Menengok lebih jauh, peraturan pemerintah Tiongkok tersebut menjadi sebuah ajakan global mengenai bahaya kecanduan game yang kian terasa efeknya. Indonesia pun seyogya bisa mulai melihat sisi tersebut.

Dikutip dari sumber ini, salah satu ilmuwan, Andrew Przybylski, melakukan penelitian efek bemain game pada 4.899 anak-anak Inggris berusia 10 hingga 15 tahun. Dari penelitian tersebut, disimpulkan oleh bahwa berinteraksi dengan teman-teman lebih penting dibandingkan bermain sebuah video games dalam waktu yang lama.

Peneliti lain, Dr. Jesus Pujol MD, menyatakan bahwa bermain game lebih dari dua jam per minggu bisa menimbulkan masalah serius. Masalah tersebut antara lain meliputi perilaku destruktif, manajemen waktu yang berantakan, dan lain sebagainya.

Dari beberapa peneltian dari berbagai sumber, disimpulkan bahwa waktu bermain game adalah satu jam per hari. Itu pun harus tetap mengistirahatkan mata setiap 20 menit sekali. Dikaitkan dengan waktu belajar dan waktu bersosialisasi lainnya, maka akan lebih ideal jika bermain game hanya 1 jam pada saat hari libur atau akhir pekan.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Please note, comments must be approved before they are published