Cara Memilih Headset Gaming Berdasar Karakteristik Suaranya

Gamer, dengan headset gaming yang mempunyai karakter yang sesuai, kita bisa menikmati bermain game secara optimal. Adanya beragam perbedaan karakter headset membuat kita harus selektif dalam memilihnya.

Perbedaan karakter itu tentu menentukan suara yang dihasilkan oleh headset tersebut. Biasanya, produsen akan mendiskripsikan karakter headset dalam keterangan produk tersebut. Bahkan, ada yang menuliskan karakter suara headset pada kemasan dan tak jarang dijadikan sebagai salah satu selling point.

Selain dengan melihat keterangan produk, karakter headset juga bisa dibedakan dengan mendengarkan alias mencobanya secara langsung. Cara mendengarkan langsung merupakan metode memilih headset paling ideal karena setiap orang memiliki selera pendengaran berbeda-beda.

Sebelum memilih headset gaming pilihan, simak beberapa pedoman berikut ini.

Enam Karakter Suara

Secara prinsip, suara yang dihasilkan oleh peralatan audio dibagi menjadi dua bagian, yaitu suara tinggi (treble) dan suara rendah (bass). Di tengah-tengah dua kanal tersebut, ada suara tengah (mid). Berdasar pada diagram dari InEarMatter, dua komposisi suara tersebut dibagi lagi menjadi enam titik jenis suara.

Keenam titik jenis suara tersebut adalah bass dan warm/sweet untuk komposisi suara rendah, bright dan analytical untuk suara tinggi. Di tengahnya ada suara mid centric dan balance.

Keenam titik komposisi suara tersebut mempunyai frekuensi yang berbeda-beda. Mulai dari 20Hz hingga sekitar 250Hz digolongkan sebagai suara rendah, 250 – 1KHz menengah, dan dari 1KHz hingga sekitar 2KHz atau hingga 6 KHz adalah suara tinggi.

Balance. Seperti Namanya, balance berarti komposisi yang seimbang antara bass dan treble.

Analytic. Ini adalah karakter suara yang netral atau sedikit bright pada sektor treble, dengan menonjolkan faktor kedetilan. Biasanya, earphone ataupun headset dengan karakter ini banyak digunakan sebagai headphone monitor pada proses rekaman.

Bright. Karakter suara yang cerah ini merupakan perpaduan antara suara tinggi dan suara midrange dengan detil suara vocal yang kuat. Karakter yang disukai untuk penyuka musik metal dan rock.

Mid Centric. Buat penikmat suara vokal seperti audiophile, earphone atau headset dengan karakter suara ini sangat cocok karena memang berfokus pada suara vokal murni.

Warm atau deep. Karakter ini cenderung disukai bagi sebagian banyak orang karena memberikan suara yang nyaman didengarkan dalam waktu lama. Perpaduan antara karakter mid centric dan bass.

Bass. Karakter suara ini mengutamakan dentuman ketukan suara rendah yang seakan menendang gendang telinga. Karena merupakan suara yang dominan, maka bas berpotensi besar menutup karakteristik suara lain. Buat para pendengar music dengan beat yang ritmik, headset dengan karakter bas ini sangat menarik hingga sering disebut sebagai “bass-head”.

Mana yang Cocok untuk Main Game?

Berdasarkan karakteristik headset di atas, terdapat perbedaan karakter suara antara headset gaming dengan headset musik. Perbedaan itu berdasar pada kebutuhan pendengaran saat menikmati dua sajian suara tersebut.

Dalam gaming, suara yang dibutuhkan tentu adalah suara riil dan seimbang. Ada banyak adegan gaming yang membutuhkan kedetilan suara, termasuk kedetilan vokal pemain agar bisa didengarkan secara jelas oleh rekan satu tim. Sebagai contoh, dalam game FPS, suara tapak kaki musuh harus dapat kita dengarkan secara jelas untuk memprediksi posisi dan jarak musuh.

Karenanya, karakteristik headset gaming akan lebih dominan pada karakter Balance dan Analytic. Karakter warm atau deep akan terasa hilang di headset gaming karena cenderung menutup kedetilan vokal. Suara bas tetap terdengar tapi tidak mendominasi.

Suara bas yang biasa muncul saat ledakan akan terasa lebih sebagai efek pendukung suara ledakan, bukan suara dari dentuman pedal drum. Karenanya, kamu yang masuk golong basshead alias penikmat dentuman bas, jangan berharap banyak headset gaming dapat memanjakan telinga kalian.

Karakter headset gaming ini bisa dinikmati di semua headset gaming Rexus, termasuk di headset Rexus HX35. Headset yang sudah didukung software virtual surrround 7.1 ini akan menampilkan suara detil khas gaming.

Sebaliknya, dalam mendengarkan musik, tentu suara yang nyaman dicerna adalah suara yang deep, bass, dan tetap menampilkan sisi analytic. Karakter untuk musik pun masih dibedakan berdasarkan genre musik.

Buat kamu penyuka musik genre Electronic Dance Music (EDM), headset yang dibutuhkan tentu yang mengumbar bas secara optimal, sedangkan penyuka rock akan lebih cocok memakai headset yang bright.

Foto: Headset gaming Rexus HX20

Jangan Bingung Memilih Headset

Mungkin dengan adanya beragam headset dengan bermacam karakteristik tersebut, kamu jadi bingung memilih mana headset yang hendak kamu beli. Idealnya, kamu memiliki lebih beberapa headset yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Tapi, minimal kamu memiliki dua headset, yaitu headset untuk mendengarkan musik dan headset gaming.

Buat kamu yang tidak begitu peduli dengan sensasi pendengaran, tentu memililki satu headset universal pun dapat jadi solusi. Headset universal yang dimaksud di sini adalah headset yang dapat mengakomodasi kebutuhan gaming ataupun musik secara bersamaan. Biasanya headset ini mempunyai karakter balance.

Sebagai catatan akhir, kemampuan telinga mendengarkan suatu sumber suara itu mirip dengan kemampuan lidah mencecap makanan. Setiap orang berbeda selera dan kemampuan inderanya.

Karenanya, kecocokan seseorang akan sebuah headset bisa berbeda dengan orang lain. Bisa saja seseorang mengatakan bahwa headset gaming merek A bagus suaranya, tetapi belum tentu demikian saat headset tersebut didengar oleh orang lain.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Please note, comments must be approved before they are published