Gamer, mengetahui kualitas headphone atau headset gaming sebenarnya tidak susah. Hanya dengan mengenali 5 spesifikasi yang ada dalam headset tersebut, kalian sudah bisa menentukan 80% kualitas headset yang ingin kalian beli.
80%? Kenapa ngga 100%? Tentu saja, untuk mengetahui kualitas suara dan kenyamanan, kalian tetap harus mencoba secara langsung headset atau headphone tersebut. Itupun kalian belum tentu bisa langsung mengetahui kualitas aslinya. Headset atau headphone membutuhkan waktu sekitar minimal 24 jam beroperasi agar kualitas suara yang dihasilkan semakin matang. Itulah yang disebut dengan proses “burning in”.
Pentingnya Membaca Spesifikasi Teknis
Baik headphone maupun gaming headset mempunyai spesifikasi tertentu yang ditulis dalam kemasannya – biasanya terdapat di belakang boks. Biasanya, spesifikasi teknis tersebut ditulis sesuai dengan fakta headphone atau headset tersebut. Jadi, produsen tidak bisa “overclaim” atau menulis spesifikasi yang tidak sesuai dengan fakta headset yang diproduksinya itu.
Selain spesifikasi teknis, di dalam kemasan sebuah headphone ataupun headset gaming juga biasa disertai dengan panduan penggunaan atau manual book. Informasi dalam manual book biasanya lebih lengkap dari informasi yang ada di kotak kemasan. Selain spesifikasi, terdapat pula cara penggunaan, pengatasan masalah, informasi garansi, dan pertanyaan seputar produk produk tersebut.
Pelajaran yang bisa di ambil di sini, biasakan untuk membaca spesifikasi headset ataupun produk elektronik lainnya sebelum menggunakan produk tersebut ya.Banyak kasus terjadinya kesalahan penggunaan atau kerusakan akibat produk elektronik tersebut tidak digunakan sesuai dengan penggunaan semestinya. Selain itu, tentu saja, kita jadi tidak tahu kualitas teknis headset yang kita beli kalau tidak membaca spesifikasinya.
5 Hal Vital
Khusus untuk headphone dan headset, ada 5 hal dalam spesifikasi teknis yang perlu kalian perhatikan untuk memprediksi kualitasnya. Apa saja itu?
Range frekuensi
Kemampuan driver headset untuk menangkap frekuensi, baik rendah maupun tinggi. Biasanya, gaming headset mempunyai range frekuensi 20Hz – 20.000HZ. Artinya, headset itu bisa menangkap suara rendah (bas) di kisaran frekuensi 20Hz dan suara tinggi (trebel) di 20 ribu Hertz. Untuk audio headset berkelas biasanya mempunyai range 18 – 20.000Hz. Bahkan, ada yang memiliki range 16 – 20.000Hz, yang dibanderol dengan harga relatif mahal.
Sensitivitas
Ini merupakan ukuran sensitivitas driver pada headset untuk mengenali sinyal elektronik yang berguna untuk menggetarkan membran di dalamnya. Biasanya, sensitivitas ini diukur berdasarkan ukuran desibel (dB). Semakin tinggi nilai desibel-nya, semakin sensitif headset. Gaming headset Rexus seri Thundervox mempunyai sensitivitas hingga 120 dB.
Impedansi
Dalam mekanisme sebuah driver, terdapat magnet yang dilengkapi resistor untuk menghambat arus listrik mikro yang masuk ke dalamnya. Itu diukur menggunakan ukuran ? (Ohm). Semakin rendah nilai Ohm-nya, semakin besar arus listrik mikro yang mengalir ke magnet driver dan kemampuan volume headset pun makin kencang. Untuk headset gaming, rata-rata impedansinya berada di kisaran 32 Ohm.
Diameter Driver
Yang dimaksud diameter di sini adalah ukuran lingkar driver speaker, bukan ukuran dome earpad. Semakin lebar diameter speakernya, kekuatan keluaran suara yang dihasilkan juga makin besar. Rata-rata gaming headset dengan tipe over-ear dilengkapi dengan speaker berdiameter 50mm, sedangkan untuk yang tipe on-ear hanya sekitar 40mm.
Perlu diketahui, lebar driver tidak otomatis menentukan kualitas suara yang dihasilkan oleh sebuah headset. Diameter tersebut hanya menentukan output power-nya.
Jenis Magnet
Dalam sebuah driver, terdapat dua komponen utama penghasil suara, yaitu magnet dan membran. Semakin kuat magnet dan fleksibel membran yang dimiliki sebuah speaker, semakin bagus kualitas suaranya. Untuk magnet, ada beberapa jenis, yaitu ferit, alnico, dan neodymium.
Di antara ketiganya, magnet neodymium adalah jenis magnet yang paling baik buat driver speaker karena mempunyai kekuatan paling kuat dengan ukuran yang relatif kecil. Bahkan, beberapa referensi mengklaim bahwa saat ini, neodymium dikenal sebagai salah satu jenis logam bahan magnet terbaik.
5 hal tersebut adalah informasi vital yang harus kalian ketahui sebelum membeli headset gaming. Selain itu, kalian tetap harus memperhatikan kualitas busa, material kulitnya, dan jenis bandonya, untuk menentukan apakah headset tersebut nyaman atau tidak saat digunakan.
Sebagai contoh, headset Rexus HX20 menggunakan material protein leather dan busa memory foam. Tentu saja kalian bisa membayangkan kenyamanan saat menggunakannya karena protein leather mempunyai permukaan yang sangat lembut dan nyaman, sedangkan memory foam adalah busa berteknologi terkini yang akan menyesuaikan bentuk sesuai dengan kontur telinga penggunanya.