Earcup Headset Gaming Leather VS Cloth. Mana yang Lebih Nyaman?

Gamer, jika diperhatikan sungguh, ada banyak pilihan bahan pelapis earcup headset di pasaran saat ini. Ada earcup yang berbahan leather atau sebenarnya kulit sintetis, lapisan cloth, lapisan velour, dan masih banyak yang lain.

Dari beberapa jenis lapisan earcup headset tersebut, yang paling sering kita jumpai tentu adalah leather dan cloth. Untuk jenis leather - tepatnya protein leather, kamu bisa temukan pada earcup headset Rexus HX2o atau HX25, sedangkan untuk headset yang earcupnya berbahan cloth, dapat dijumpai pada headset DAXA TS1.

Di antara keduanya teresbut, mana yang lebih nyaman? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita bahas satu per satu.

Earcup dengan Bahan Leather

Eearcup berbahan leather yang dimaksud di sini bukan berarti earcup dengan bahan kulit asli yang disamak ya. Tetapi, seperti disebut di atas, earcup berbahan kulit sintetis.

Kulit sintentis yang digunakan untuk earcup dan material industri lain ada beragam, Perbedaannya didasarkan pada material pembuatnya.

Yang sering kita temukan adalah PVC leather, PU Leather, dan Protein Leather (Pleather). Dari ketiganya tersebut, protein leather dianggap paling unggul dibandingkan yang lain.

Disebut “protein” karena kulit imitasi ini mengombinasikan bubuk protein dengan senyawa resin untuk membentuk lembaran kulit buatan yang memiliki kekuatan dan karakteristik yang mirip dengan kulit asli. Lembaran kulit imitasi tersebut kemudian disatukan dengan polyester sebagai material utamanya.

Protein leather diklaim lebih mirip dengan kulit asli karena mempunyai pori-pori layaknya kulit asli. Dengan teknologi penyamakan yang mutakhir, meski berpori, permukaan protein leather lebih halus.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa pleather ini dapat dikatakan sebagai pengganti kulit di masa depan. Seiring kulit asli makin langka karena keterbatasan sumber dan pengolahannya, protein leather dapat diproduksi secara massal.

Lalu, apa sebenarnya keunggulan dan kelemahan leather?

Keunggulan earcup dengan bahan leather (Sintetis):

  • Dapat diproduksi secara massal dengan standar yang sama.
  • Mudah dibersihkan.
  • Tidak menyerap keringat sehingga tidak mudah bau.
  • Karena tidak berpori maka kemampuan meredam suaranya bisa diandalkan.
Kekurangan
  • Karena berbahan sintetis, maka terasa panas untuk penggunaan jangka lama.
  • Tanpa perawatan yang sesuai, relatif mudah pecah-pecah dan mengelupas.
  • Ada beberapa pengguna dengan kulit sensitif mengalami iritasi saat menggunakan earcup berbahan leather.\
Foto: Headset DAXA TS1 dengan earcup berbahan cloth

Earcup Headset Berbahan Cloth

Penggunaan bahan cloth atau kain untuk industri earcup headset memang sudah lama muncul. Banyak headset ataupun headphone vintage yang menggunakan manterial ini.

Ada banyak tipe material kain yang digunakan pada earcup. Seperti disebut di atas, ada cloth, velour yang merupakan produk turunan serat kapas atau katun, hingga suede.

Lalu, apa sebenarnya keunggulan dan kelemahan earcup dengan bahan cloth? Keunggulan

  • Bahan cloth berpori sehinggai memungkinkan terjadinya sirkulasi udara di sekitar bagian telinga saat headset digunakan.
  • Karena lebih terbuka (berkat adanya pori-pori) maka karakteristik suara akan terasa lebih luas staging-nya dan lebih natural.
  • Lebih nyaman. Earcup berbahan kain memang terasa lebih lembut saat beradu dengan kulit sehingga saat dipakai akan meminimalkan iritasi.
Kekurangan
  • Harganya relatif lebih mahal
  • Lebih sulit dibersihkan dibandingkan dengan bahan kulit sintetis.
  • Karena bertipe lebih terbuka, maka buat pecinta bass, jenis bahan ini kurang cocok karena dentuman bas akan terasa kurang nendang.
Foto: Earpad headset Rexus HX20/HX25

Mana yang Lebih Nyaman?

Menjawab pertanyaan soal kenyamanan tentu bukanlah hal yang mudah. Layaknya berpacaran, ada cewek yang nyaman saat berpacara dengan tipe cowok yang penurut, tetapi sebaliknya, tak sedikit cewek yang malah jadi bucin pada cowok yang otoriter. Semua sah-sah saja.

Begitu pula dengan kedua bahan earcup headset ini. Ada yang lebih memilih untuk menggunakan earcup berbahan cloth, namun ada pula yang lebih suka pakai headset dengan earcup berbahan leather karena lebih praktis.

Rekomendasi dari kami, sesuaikan dengan tipe dan karakteristik suara yang pingin kamu nikmati. Buat kamu yang suka dengan jenis musik yang mengobral frekuensi bawah alias bas, sebaiknya memilih headset dengan earcup berbahan leather karena lebih tertutup sehingga bas bakal lebih berasa.

Sebaliknya, buat kamu yang suka jenis suara atau musik yang lebih natural seperti audiophile, termasuk untuk bermain game, sepertinya headset dengan earcup berbahan cloth bakal lebih cocok.

Nah, kamu sendiri mau pilih pakai yang mana?

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Please note, comments must be approved before they are published