Gamer, secara garis besar, gamer dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu gamer casual dan gamer pro. Dari namanya saja, kita langsung bisa paham perbedaan keduanya. Gamer casual lebih santuy, sedangkan gamer pro tentu lebih bersifat profesional.
Pemahaman itu memang tidak salah, tetapi juga kurang lengkap. Ada beberapa perbedaan dasar antara keduanya. Perbedaan itu harus kita ketahui sejak awal agar bisa menentukan arah kita mau jadi apa, gamer casual atau gamer pro?
Ini seperti halnya kita bercita-cita ingin menjadi supir Formula 1 atau supir angkot. Meski sama-sama di balik kemudi, keduanya punya perbedaan yang signifikan.
Jika memang ingin menjadi supir Formula 1, maka dari awal kita tentu harus mulai mulai mengenal pemahaman tentang dunia balap, berlatih fisik, dan melatih mental agar siap untuk berpikir cepat saat berada dalam tekanan kabin mobil Formula 1 yang sempit. Itu membutuhkan latihan yang sangat intensif.
Hal ini tentu berbeda dengan menjadi supir angkutan umum. Meski juga membutuhkan ketrampilan mengemudi yang handal, berprofesi menjadi angkutan umum tidak perlu latihan secara intensif dengan protokol dan jadwal latihan yang sangat ketat.
Dari analogi tersebut, kita makin jelas bahwa untuk menjadi gamer profesional, tidak hanya dibutuhkan minat pada dunia gaming. Lebih dari itu, kamu butuh visi, latihan, dan dukungan dari semua pihak secara jelas. Berbeda dengan game profesional, gamer casual cenderung melihat game sebagai alat untuk rekreasi.
Meski demikian, tak bisa dipungkiri, banyak gamer casual yang justru mendapatkan pendapatan uang dari cara main game mereka yang “just for fun”. Banyak game streamer yang sudah membuktikannya.
Agar lebih jelas untuk membedakan antara gamer casual dengan gamer profesional, yuk kita bahas dari poin-poin berikut.
Kesenangan VS Kesejahteraan
Bagi gamer casual, bermain game seringkali dipahami sebagai cara untuk senang-senang, rekreasi, mengisi waktu luang, menghilangkan kejenuhan, dan lain sebagainya.
Bagi gamer profesional, bermain game lebih dari sebuah memainkan hal yang menyenangkan. Gaming adalah pekerjaan buat mereka. Gaming berarti bagaimana cara mereka memenuhi kebutuhan agar bisa hidup sehjatera.
Konsekuensinya, untuk menjadi profesional gamer, mereka harus rela berlatih berjam-jam setiap hari bersama tim. Tidak peduli apakah kamu sedang capek, bosan, ataupun lagi ngga mood, pemain profesional harus tetap mengasah kemampuannya untuk menguasai strategi permainan.
Diskusi VS Analisa
Saat menjadi casual gamer, sudah wajar buat kita untuk memahami meta dalam game. Itu adalah cara untuk memahami posisi, level kesulitan, dan cara menangani rintangan dalam game yang kita mainkan. Kita bisa mendiskusikannya dengan teman-teman atau mencarinya di forum-forum game. Wajar… tanpa memahami meta, kita benar-benar “noob” saat bermain.
Buat profesional gamer, tidak hanya memahami meta dalam game, tetapi kita harus benar-benar menganalisa meta dalam game. Cara menganalisanya dilakukan dalam tim dibahas sesuai dengan strategi yang diterapkan bersama.
Ngobrol VS Komunikasi
Inilah yang bisa kita lihat secara langsung saat menonton pertandingan game profesional atau permainan bocah-bocah di warnet. Keduanya tentu sangat berbebda dalam berkomunikasi.
Sebagian besar gamer casual bebas mengobrol dengan rekan satu timnya, entah dalam bercandaan, makian, atau mengeluarkan kata-kata toxic saat bermain. Itu berbeda dengan para gamer profesional.
Buat gamer profesional, komunikasi dengan rekan satu tim adalah kunci untuk memenagnkan pertandingan. Komunikasi tersebut haruslah jelas, dimengerti oleh rekan satu tim, dan punya visi khusus. Tidak ada komunikasi hahahihi yang tidak penting saat bertanding – apalagi menanyakan nomor HP gamer cewek di sebelahnya.
Apa Kesimpulannya?
Dari pembedaan dua jenis gamer itu ada beberapa kesimpulan yang bisa kita tarik bersama, yaitu:
- Game itu adalah hal yang menyenangkan, sekaligus menjanjikan pendapatan yang luar biasa besar. Kamu bisa mengembangkan hobi kamu bermain game menjadi hal yang menyenangkan sekaligus menghasilkan.
- Menjadi gamer casual adalah hak segala bangsa karena game pada dasarnya untuk aspek kesenangan. Kamu bisa bermain game apapun selama mempunyai peralatan gaming yang memadai, punya kuota (kalau main game online), dan punya teman (untuk permainan game tim).
- Untuk menjadi gamer dengan level gamer profesional atau atlet esports, kamu membutuhkan minat, kemauan yang kuat, dukungan dari semua pihak, dan dukungan peralatan gaming yang profesional pula.
- Menjadi gamer profesional itu menjanjikan pendapatan yang besar. Tapi, untuk sampai pada level pemain game profesional, bukanlah hal mudah. Adalah benar pernyataan pemain game profesional dan salah satu legenda Point Blank Indonesia, Edwin Nextwins, “Jalan untuk jadi gamer profesional itu sangat panjang, berliku dan beresiko, tapi sangat enjoy untuk dijalani.”
Kamu siap untuk level gamer selanjutnya?