Kenali Teknologi Peredam Bising pada Earphone, TWS, dan Headset

Gamer, dalam headset, earphone, ataupun True Wireless Stereo (TWS), teknologi peredam bising yang sering diistilahkan sebagai noise reduction dan noise cancelling sering kita dengar. Keduanya sama-sama merupakan teknologi yang berfungsi untuk menghalangi suara luar masuk masuk ke dalam telinga saat menggunakan headset ataupun earphone.

Tujuannya tentu saja agar suara bising dari luar tidak terdengar sehingga hanya suara game, telepon, musik, ataupun video dari perangkatlah yang terdengar oleh pengguna. Terutama untuk bermain game, gangguan suara dari luar dapat sangat mengganggu. 

Penting Saat Main Game

Saat bermain game, peran audio tak kalah menentukan dari aspek visual. Kita harus bisa fokus pada suara-suara sekecil apapun, baik suara teman satu tim maupun suara yang ada dalam game.

Hal itu sangat kita butuhkan terutama saat memainkan game First Shoot Player (FPS). Suara telapak kaki, kokangan senjata musuh, engsel pintu saat dibuka, dan suara lain yang mengindikasikan posisi musuh harus bisa kita dengar di tengah suara ledakan bom ataupun rentetan senjata.

Karenanya, tak hanya sekedar mampu memproduksi suara yang detil, kita juga membutuhkan headset ataupun earphone yang mempunyai fitur atau teknologi peredam bising yang baik. Bahkan bisa, dikatakan bahwa jika earphone, headset, ataupun TWS tersebut mempunyai peredam distorsi yang baik, perangkat tersebut tidak perlu lagi suara berkualitas. Hmm, masuk akal juga karena dengan peredam bising yang baik, hanya suara earphone yang terdengar.

Foto: Earphone Rexus ME3

 

Noise Reduction dan Noise Cancelling

Saat ini, secara garis besar, ada dua istilah yang digunakan untuk teknologi pengurang kebisingan, yaitu Noise reduction dan noise cancelling. Keduanya mungkin mirip namanya, tapi secara teknologi, keduanya jauh berbeda.

Terminologi noise cancelling mengacu pada perangkat berteknologi mutakhir yang dibenamkan dalam sebuah headset atau earphone dan secara aktif berfungsi untuk meminimalkan atau bahkan menghilangkan suara bising dari luar.

Sedangkan noise reduction bekerja secara lebih sederhana. Sistem penahan bising ini bekerja secara pasif untuk menghambat suara luar yang masuk ke dalam telinga saat menggunakan headset ataupun headphone.

Noise Cancelling

Sistem active noise cancelling merupakan teknologi mutakhir untuk menghambat suara dari luar. Untuk menghambat suara dari luar, sebuah perangkat atau driver berteknologi tinggi di earphone atau headset.

Perangkat headset, earphone, ataupun TWS yang dilengkapi teknologi noise cancelling bisanya memiliki baterai, mikrofon, dan prosesor audio sendiri. Ada terintegrasi dalam headsetnya atau sebagai perangkat tambahan sebagai dongle in-line.

Sistem ini bekerja dengan mengambil suara sekitar melalui mikrofon dan menambahkan gelombang suara terbalik ke sinyal audio yang masuk ke telinga. Cara kerja ini akan secara efektif membatalkan kebisingan latar belakang apa pun yang mengaburkan suara headset.

Sayangnya, tidak semua suara “pengganggu” bisa ditahan oleh fitur active noise cancelling. Secara umum, driver diprogram untuk mengenali frekuensi suara distorsi, seperti suara kendaraan bermotor atau pesawat. Tapi, untuk beberapa jenis suara di luar frekuensi tersebut, driver akan kesulitan mengenali dan menahannya.

Jadi, meski menggunakan headset atau earphone yang menggunakan teknologi noice cancelling, kita tidak benar-benar "budek" ya. Suara luar tetap masih ada yang bisa kita dengarkan, meski sayup-sayup. 

Noice Reduction

Istilah noise reduction sebenarnya sama dengan mengisolasi suara dengan membuat sekat atau penutup yang rapat pada telinga sehingga suara dari luar tidak bisa masuk. Penutup tersebut berupa earbud atau eartip pada earphone dan earpad pada headset.

Jadi, headset atau headphone dengan fitur passive noise reduction mengandalkan kualitas earpad untuk “menyumbat” telinga agar suara dari luar tidak mengganggu suara yang dihasilkan oleh pemutar musik atau perangkat game. Dalam teknologi noise reduction, tidak diperlukan driver.

Kualitas bahan dan bentuk earpad ataupun earbud sangat menentukan kemampuannya meredam bising dari luar. Saat ini, kombinsi busa memori yang dilapisi pelapis protein leather seperti pada headset Rexus HX20 atau HX25 diklaim sebagai salah satu pilihan material peredam bising yang efektif.

Pada earphone, seperti Rexus ME-6, bahan silikon menjadi bahan utama pembuat earbud yang masih dipercaya untuk meredam bising. Bentuk earbud atau eartip disempurnakan hingga tiga level agar makin masuk ke dalam lubang telinga dan memberi sensasi kedap yang lebih maksimal.

Foto: Earphone Rexus ME4

 

Lebih Murah Tidak Berarti Lebih Jelek

Dengan dilengkapi dengan driver aktif yang meredam frekuensi suara tertentu dari luar, teknologi noise cancelling tentu lebih bagus dalam menahan kebisingan dengan frekuensi tertentu. Tapi, untuk mendapatkan headset dengan fitur tersebut tentu kamu butuh bujet yang lumayan tinggi.

Selain itu, noise cancelling membutuhkan sumber daya. Jika kalian menggunakan headset nirkabel dengan active noise cancelling, daya baterainya tentu relatif lebih boros. Ini tentu mempengaruhi aspek perawatan yang lebih membutuhkan penangangan lebih.

Itu berbeda dengan passive noise reduction. Headset atau headphone dengan teknologi ini jauh lebih murah. Secara kualitas penurunan kebisingan pun sebenarnya tak jauh beda. Dengan terus meningkatkan kualitas bahan earpad dan earbud, headset dan earphone dengan teknologi noise reduction akan mampu bersaing dengan perangkat penyuara berteknologi noise reduction yang rata-rata harganya jauh di atasnya.

Jadi, tidak selamanya produk dengan harga yang lebih murah tak lebih rendah kualitasnya loh.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Please note, comments must be approved before they are published