Gamer, dua frasa Social distance dan lockdown ini jadi trending saat ini. Hampir semua media menggunakannya sejak wabah Covid-19 melanda dunia. Dua frasa ini menunjuk pada dua kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengurangi bahkan menghentikan rantai penyebaran virus Corona dari satu orang ke orang lain. Penghentian penularan menjadi kunci keberhasilan mengatasi virus ini.
Sejak ditemukan di Wuhan, Hubei, China, virus Corona langsung menyebar ke seluruh dunia. Covid-19 sebenarnya merupakan “evolusi” dari virus SARS yang dulu sempat ngetrend pada 2002. Bedanya, Covid-19 punya daya sebar yang luar biasa cepat antar manusia dan efeknya yan g lebih mematikan karena menyebabkan pneumonia paru-paru (infeksi paru) dan komplikasi pada penderita yang memiliki gangguan ginjal, diabetes, dan penyakit degeneratif.
Mayoritas korban jiwa memang berusia 45 ke atas, tetapi tidak menutup kemungkinan usia muda dan produktif juga dapat mengalami efek fatal dari penyakit ini. Lebih parahnya, justru anak-anak muda sangat berpotensi menjadi pembawa (carrier) virus tersebut tanpa gejala dan kemudian menularkannya ke orang-orang di sekitarnya. Ini menakutkan, Gaess!
Kata Kunci: Hentikan Penularan!
Menurut hopkinsmedicine.org, dengan tujuan menghentikan penularan inilah, muncul istilah Social Distancing atau dimengerti lebih mudah dengan menghindari kontak sosial. Diketahui, Covid-19 menular melalui droplet (percikan air ludah) dan sekaligus airborne (lewat udara) di sekitar penderita.
Benda-benda yang dipegang oleh penderita juga berpotensi menjadi media penularan. Dengan bergaul atau berdekatan dengan penderita, kita berpotensi ber tertular. Di sinilah pentingnya kita menghindari kontak dengan orang lain.
Saat ini, istilah social distancing dikerucutkan menjadi “physical distancing” yang lebih merujuk pada aksi menghindari berdekatan antar orang secara personal. Ngga hanya menghindari kerumunan orang banyak, physical distancing lebih ekstrem, yaitu menjaga jarak hingga jarak aman 1 meter dengan orang lain yang tidak kita kenal.
Secara mudah, baik social distancing ataupun physical distancing bisa kalian lakukan dengan:
- Menghindari kerumunan massa
- Menjaga jarak aman antar pribadi sejauh 1 meter atau lebih
- Menggunakan masker jika merasa tidak sehat
- Tutup mulut dengan siku bagian dalam jika batuk atau bersin
- Hindari memegang barang yang digunakan secara umum, seperti gagang elevator, tombol lift, pegangan pintu, dan lain sebagainya.
Jangan Sampai Lockdown!
Saat ini, pemerintah Indonesia terus menerus mengampanyekan social distancing atau physical distancing kepada masyarakat. Bentuk kampanye moralnya adalah dengan menyosialisasikan gerakan moral #dirumahaja. Salah satu bentuk aksi yang lebih praktis dan to the point adalah langkah Polri sebagai elemen negara yang rmakan membubarkan paksa kerumunan orang di tempat-tempat tertentu.
Sampai detik ini, pemerintah cenderung memilih untuk menyosialisasikan langkah ini, selain juga mengadakan rapid test Covid-19 dan membentuk posko Covid-19. Itu dilakukan agar jangan sampai pemerintah melakukan “lockdown” atau penutupan wilayah secara total dengan menggunakan elemen keamanan alias tentara.
Buat gambaran saja, lockdown akan menutup secara total satu wilayah atau beberapa wilayah, dengan memberlakukan hukuman bagi mereka yang keluar rumah tanpa izin. Jadi saat lock down, jangan kira kalian bisa dengan leluasa keluar rumah, bahkan hanya ke warung samping rumah sekalipun. Jika melanggar, siap-siap saja kalian masuk sel tahanan.
Cara lockdown ini sudah dilakukan oleh negara-negara tetangga kita, seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Vietnam. Dengan beralasan agar tidak “kecolongan” seperti Italia dan Iran yang kelimpungan karena korban Covid-19 tak terkendali karena terkesan menyepelekan wabah ini, negara-negara tersebut memilih untuk “tutup warung”.
Untuk beberapa negara, cara lock down dinilai efektif untuk menghentikan penularan Covid-19 karena pemerintah bisa mengontrol penyebarannya. Seperti di Wuhan, untuk mengatasi penularan wabah ini, mereka memanfaatkan big data untuk mengontrol kesehatan masyarakatnya. Jadi tiap orang diharuskan untuk menginstal satu aplikasi yang dapat menunjukkan kondisi kesehatannya. Semua itu bertujuan untuk controlling.
Bagaimana dengan Indonesia? Siapkah untuk lock down? Opsi ini tentu bukan tak mungkin dilakukan, meski merupakan pilihan terakhir. Salah satu factor ketidaksiapan kita untuk melakukan lock down adalah factor ekonomi. Lock down tentu akan membuat ekonomi mandeg bahkan turun. Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri dalam paparannya menyatakan tindakan lockdown akan membawa dampak ekonomi yang cukup besar kepada Indonesia. Sebab, kebijakan lockdown disertai dengan penghentian aktivitas kebanyakan pekerja.
Apa lagi efek negatif lock down?
- Inflasi meningkat. Menurut Bhima Yudhistira Adhinegara ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), jika benar lockdown, maka inflasi diprediksi akan di atas 6%.
- Potensi kelangkanan bahan pangan karena berhentinya pasokan ke daerah yang dilockdown.
- Keresahan masyarakat yang berpotensi terjadinya kerusuhan.
Tinggal di Rumah, Pilihan Bijaksana
Kita tentu tidak mau efek negatif lockdown terjadi, bukan? Jika tidak mau kengerian itu terjadi, yuk mari bersama-sama melakukan social distancing dengan tinggal di rumah. Dengan melakukan metode isolasi mandiri seperti ini, kita berarti ikut bertanggung jawab dengan kehidupan orang-orang di sekitar kita. “Loh, kita kan mahkluk sosial. Mana mungkin hidup tanpa interaksi dengan orang lain… “ Anggapan itu sebaiknya kita balik, sebagai mahkluk sosial, justru kita turut bertanggung jawab dengan kehidupan orang lain.
Kita tetap bisa berinteraksi dengan orang lain selama diam di rumah kok. Manfaatkan teknologi komunikasi yang memungkinkan kalian berkomunikasi dengan orang lain melalui video call dan semacamnya.
Bosan di rumah? Jangan kuatir, banyak game yang bisa kalian mainkan di rumah dengan menggunakan peralatan gaming Rexus. Kalian juga bisa mendengarkan koleksi musik atau playlist via jook dengan menggunakan headset gaming Rexus yang bisa kalian beli melalui toko online di rexus.id atau di semua official store rexusid di marketplace. Jadi, ngga perlu keluar rumah buat beli ya.
Yuk, tetap di rumah selama wabah Covid-19. Peduli sesama!